2 research outputs found

    Potensi Keagamaan pada Anak Usia Dini melalui Program MTQ Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata di Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar Riau

    Get PDF
    Musabaqah Tilawatil Quran is an Islamic festival in Indonesia that is usually carried out at the national level. Kukerta students of Riau University held a Musabaqah Tilawatil Quran Activity at the Merangin Village Level with the aim of strengthening Islamic values in children and adolescents. Musabaqah Tilawatil Qur'an activities were held at the Baiturrahman Mosque in Merangin Village, which was attended by children with an age range of 6-12 years and adolescent qualifications with an age of 14-17 years. Participants in the competition participated in the competition of tilawah, adhan, speech and continuation of verses. The success of this program is the enthusiasm of the children in displaying their abilities on stage with each competition attended by around 20 participants. Of course, this can train their mentality and responsiveness in front of crowded halayak. The presence of innovative activities carried out can make changes in a more advanced direction, especially in the religious aspect

    Perjuangan Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf dalam merintis dan mengembangkan organisasi Rabithah Alawiyah (1928-1950)

    Get PDF
    Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf dilahirkan di kota Syihr pada tahun 1299 H (1882 M) ia merupakan seorang Ulama, Sastrawan, dan Pendidik terkemuka. Salah satu pendiri dan pengurus Organisasi Rabithah Alawiyah. wafat di tahun 1369 H (1950 M). Bentuk pengabdian dan sumbangan Habib Ahmad sangat beragam karena aktivitasnya juga beragam,lantas dimanakah letak pengabdian dan sumbangsih Habib Ahmad yang sangat beragam itu? Dari uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana riwayat hidup Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf? Kedua bagaimana perjuangan Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf dalam merintis dan Mengembangkan Organisasi Rabithah Alawiyah tahun 1928-1950? Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui riwayat hidup Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf dan untuk mengetahui perjuangan Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf dalam merintis dan Mengembangkan Organisasi Rabithah Alawiyah tahun 1928-1950. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa: Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf datang ke Nusantara pada tahun 1326 H (1908M) ke Indonesia untuk mengunjungi saudara tertuanya yaitu Sayid Muhammad bin Abdullah bin Muhsin Assegaf di pulau Bali dan menetap di Indonesia. Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf berniaga ke beberapa daerah yang ada di Indonesia yaitu: Surabaya, Solo, Yogya, Jawa, Jakarta untuk mensyi’arkan Islam juga mengadakan perbaikan-perbaikan kemajuan kaum Muslimin. Habib Ahmad dikenal sebagai orang cerdik pandai, multitalenta: sebagai pengajar, pengelola dan pengasuh lembaga pendidikan, sejarawan, peneliti nasab, penulis, penyair dan aktivitis media cetak. Perjuangan Habib Ahmad di buktikan oleh karya-karyanya dan Organisasi yang dia dirikan
    corecore