9 research outputs found

    Dukungan Orang Tua Dan Kematangan Karir Pada Siswa Smk Program Keahlian Tata Boga

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara dukungan orang tua dengan kematangan karir siswa SMK kelas X program keahlian tata boga. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan orang tua dan kematangan karir pada siswa SMK program keahlian tata boga. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan subjek penelitian siswa SMK kelas X dengan program keahlian tata boga selain itu terdapat perbedaan pada alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan orang tua dan kematangan karir. Populasi dalam penelitian ini adalah 204 siswa kelas X dari SMK N 4 Madiun dan SMK N 4 Surakarta dengan sampel penelitian berjumlah 123 siswa, yang diperoleh melalui cluster random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Skala Kematangan Karir (26 aitem valid, α = .87) dan Skala Dukungan Orang Tua (45 aitem valid, α= .96) yang telah diujicobakan pada 45 siswa. Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan orang tua dan kematangan karir pada siswa SMK program keahlian Tata Boga (r = .54 ; p < .001), yang berarti bahwa semakin tinggi dukungan orang tua maka semakin tinggi kematangan karir. Dukungan orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 30% dalam mempengaruhi kematangan karir siswa, sedangkan sisanya 70% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pembaruan referensi dan lebih memperbanyak referensi sehingga dapat memperkaya hasil penelitian selanjutnya

    Penggunaan Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi dari Azolla Pinnata terhadap Kepadatan Sel Spirulina SP

    Get PDF
    Kultur Spirulina sp biasanya menggunakan pupuk komersil sehingga diperlukan adanya pengganti pupuk komersil yaitu dengan penggunaan pupuk organik cair dari Azolla pinnata untuk meningkatkan hasil produksi dan menjamin ketersediaan pakan alami secara kontinyu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dosis pupuk organik cair hasil fermentasi dari Azolla pinnata yang terbaik untuk kepadatan sel Spirulina sp, dan mengetahui kepadatan sel serta mengetahui laju pertumbuhan harian Spirulina sp. Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Laut (BBPBL) Lampung mulai tanggal 13 Januari sampai 13 februari 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dengan pupuk organik cair hasil fermentasi dari azolla pinnata dengan dosis yang berbeda, perlakuan P1 (12 ml/l), perlakuan P2 (14 ml/l), perlakuan P3 (16 ml/l) dan perlakuan P4 (18 ml/l). Hasil ansira kepadatan sel Spirulina sp menunjukan berbeda sangat nyata. Kepadatan Sel Spirulina sp yang tertinggi yaitu pada perlakuan P4 (520x104 sel/ml), perlakuan C (474x104 sel/ml), perlakuan B (435x104 sel/ml) dan P1 (396x104 sel/ml). Hasil ansira laju pertumbuhan harian Spirulina sp menunjukan berbeda tidak nyata. perlakuan P1 (0,39 sel/ml/hari), perlakuan P2 (0,40 sel/ml/hari), perlakuan P3 (0,41 sel/ml/hari), dan perlakuan P4 (0,42 sel/ml/hari).Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian yaitu : pH 7,44-7,78, Suhu 25,77-30,25°C, DO 5,45-6,71 mg/l, Salinitas 25-29 mg/l, dan Amonia 0,066-0,256 mg/l

    Perbandingan Beras Ragi Merah dan Simvastatin dalam Menurunkan Profil Lipid : Evidence-based Case Report

    Full text link
    Background: Dyslipidemia is major risk factor of non-communicable disease and nutraceutical like red yeast rice (RYR) may be helpful as alternative to lowering lipid profile in dyslipidemia. Research objectives: This literature is to critically analyze the comparison RYR and simvastatin in lowering lipid profile. Methods: A search for relevant literatures in PubMed, Scopus, Cochrane, and Science Direct was conducted. We assessing the relevancy and eligibility of the literatures. Three literatures were selected and critically appraised. Results: There were no significant different between RYR and statin group for triglyceride (TG), high-density lipoprotein-cholesterol (HDL-C), especially the total cholesterol (TC)  and the low-density lipoprotein-cholesterol (LDL-C) level. Red yeast rice (RYR) show less fatigue side effect than statin. Conclusions: Nutraceutical like RYR can be an alternative to lowering lipid profile especially TC level and LDL-C level and solution for patients who experience statin-associated myalgia. Keywords: red yeast rice, Monacolin K, simvastatin, lipid profil

    UJI TOKSISITAS AKUT SERBUK KERING DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP KUTU BERAS (Sitophilus oryzae L.)

    No full text
    ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi serbuk kering daun sirsak (Annona muricata Linn) yang menyebabkan kematian kutu beras (Sitophilus oryzae L). Penelitian dilakukan di Laboratorium MIPA Biologi Universitas PGRI Palembang. Uji toksisitas akut menggunakan metode bioassays (uji hayati) dengan waktu pendedahan 96 jam aplikasi. Konsentrasi yang diuji 0% (kontrol), 22%, 24%,26%, 28%, 30%, 32%, 34%, 36% dan 38%. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Spearman-Karber. Hasil penelitian didapatkan LC 50 24 jam sebesar 26,60%, LC 50 48 jam sebesar 26,06% dan LC 50 96 jam sebesar 25,70%. Sedangkan nilai LT 50 untuk konsentrasi 32% didapatkan 993 menit, LT 50 untuk konsentrasi 34% didapatkan 758 menit, LT 50 untuk konsentrasi 36% didapatkan 676 menit dan LT 50 untuk konsentrasi 38% didapatkan 632 menit. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk membunuh kutuberas (Sitophilus oryzae L.)Kata Kunci : Toksisitas akut, Annona muricata Linn, uji hayati, Sitophilus oryzae L

    Tingkat Pertumbuhan dan Kecerahan Warna Ikan Komet (Carassius Auratus) dengan Penambahan Konsentrasi Tepung Spirulina SP pada Pakan

    Full text link
    Ikan Komet (Carassius auratus) merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang banyak digemari oleh para penghobi ikan hias karena corak warnanya dan bentuk tubuh yang menarik. Usaha untuk mendapatkan warna yang cerah pada ikan Komet dapat dilakukan dengan penambahan sumber pigmen ke dalam pakan untuk meningkatkan kecerahan warna ikan. Spirulina sp dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan tambahan pada ikan Komet karena memiliki kandungan protein sekitar 40-60 %, vitamin A, mineral 3-7% dan beta-karoten. Penelitian mengenai tingkat pertumbuhan dan kecerahan warna ikan Komet dengan penambahan konsentrasi tepung Spirulina sp pada pakan dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai dengan Februari 2017 di Kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 taraf pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Spirulina sp terhadap pertumbuhan dan kecerahan warna ikan komet diperolehperlakuan terbaik pada perlakuan P3 dengan pemberian tepung Spirulina sp sebanyak 2,1 gr pada pakan pellet 100 gr yang menghasilkan berat sebesar 4,33 gr, panjang sebesar 1,95 cm, kelangsungan hidup sebesar 8,33 dan rata-rata tingkat kecerahan warna sebesar 25,183. Kata Kunci : Pertumbuhan, Kecerahan Warna, Ikan Komet, Spirulina sp, Pakan Ika

    Analisis Fotoperiode terhadap Kecerahan Warna, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Komet (Carassius Auratus)

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama penyinaran berpengaruh terhadap kecerahan warna, pertumbuhan panjang dan berat serta kelangsungan hidup ikan komet (Carassius auratus). Penelitian dilaksanakan di kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Kegiatan penelitian dilakukan selama 30 hari. Ikan uji yang digunakan adalah Ikan komet ukuran 5 cm dengan menggunakan akuarium sebanyak 12 buah yang berukuran 40 x 30 x 20 cm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri 4 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan P0 dipelihara tanpa adanya perlakuan penyinaran, P1 lama penyinaran (LP) 6 jam/hari, P2 lama penyinaran (LP) 12 jam/hari, dan P3 lama penyinaran (LP) 18 jam/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan lama penyinaran selama 18 jam setiap harinya (P3) memberikan hasil terbaik terhadap parameter kecerahan warna badan ikan komet (Carassius auratus) sebesar 20,96 serta pertumbuhan berat rata-rata dan panjang ikan komet (Carassius auratus) yang terbaik terdapat pada perlakuan P3 dengan berat 0,66 gram dan panjang 0,4 cm. Untuk kelangsungan hidup ikan komet (Carassius auratus) nilai tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu sebesar 93.33%
    corecore