25 research outputs found

    Variasi Spasial Perkembangan Ekonomi Antar Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jawa Tengah

    Full text link
    Penelitian ini berusaha mengetahui variasi spasial perkembangan ekonomi tiap zona wilayahkabupaten/ kota di Provinsi Jawa Tengah. Beberapa alat analisis akan digunakan, khususnyaberkaitan dengan laju pertumbuhan ekonomi, tipologi daerah menurut struktur pertumbuhan ekonomidan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), spesialisasi wilayah dengan menggunakan LocationQuotient dan Shift-Share, dan analisis faktor-faktor pengaruh Perubahan perkembangan ekonomidengan menggunakan korelasi product moment dan regresi linier berganda. Untuk mengetahui variasiperkembangannya akan digunakan periode 2004-2008. Adapun analisisnya menggunakan deskriptifkuantitatifdengan penemuan penelitian: pertama, terjadi dinamika pertumbuhan dan perkembanganekonomi tiap zona di Provinsi Jawa Tengah dengan trends dan kapasitas berbeda yang terjadi tiapperiodenya (2004-2008). Laju pertumbuhan ekonomi tiap zona fluktuatif, nilai LQ dan Shift-Sharedidominasi sektor pertanian dan industri dan pengolahan.tipologi terbentuk karena keunggulansumber daya. Korelasi dan regresi menunjukkan sektor industri menjadi sektor berpengaruh. Arahandan pengembangan diprioritaskan pada spatial primacy sektor dan memiliki prospek yang baik

    Pengembangan Wilayah Tertinggal di Kabupaten Klaten

    Full text link
    Pembangunan seringkali belum dapat mencapai tujuan pemerataan pembangunan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang telah berkembang dan wilayah yang masih tertinggal perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah tertinggal di Kabupaten Klaten, menganalisis potensi dan permasalahan yang dimiliki wilayah tertinggal tersebut, dan menganalisis strategi kebijakan pengembangan wilayah-wilayah tertinggal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode skoring data potensi desa berdasar pada indikator-indikator untuk menentukan wilayah tertinggal di Kabupaten Klaten, metode Rapid Rural Appraisal dan indepth interview untuk menggali potensi dan permasalahan, serta metode analisis SWOT untuk menganalisis strategi pengembangan wilayah tertinggal di Kabupaten Klaten. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa di Kabupaten Klaten terdapat 158 desa tertinggal yang berada pada 24 kecamatan. Keseluruhan desa tertinggal tersebut tergolong kedalam 5 klasifikasi tipologi meliputi tipologi perbukitan-pinggiran kota, perbukitan-perdesaan, dataran-pinggiran kota, dataran-koridor antar kota, dan dataran-perdesaan. Desa tertinggal yang memiliki tipologi karakteristik wilayah yang berbeda maka potensi dan permasalahan yang dimiliki juga berbeda-beda. Sehingga strategi pengembangan desa tertinggal menyesuaikan pada potensi dan permasalahan yang ada pada setiap desa tertinggal

    Identifikasi Daya Saing Komoditi Unggulan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Full text link
    Otonomi daerah memberikan kesempatan daerah untuk mengembangkan daerah mereka sesuai dengan potensi yang dimiliki.Pengembangan komoditi unggulan diharapkan dapat mempercepat pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi ragam dan sebaran komoditas pertanian yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mengidentifikasi daya saing komoditas unggulan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan menyusun arahan kebijakan pengembangan wilayah terkait dengan komoditas unggulan. Metode penelitian yang digunakan adalah Location Quotien (LQ), analisis Internal Eksternal dan Indept Interview. Hasil menunjukan bahwa tidak ada ragam jenis komoditas tanaman pangan dan peternakan, hanya komoditas perkebunan yang ada ragam jenis komoditas. Komoditas unggulan tanaman pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah jagung, ubi kayu, dan kacang kedelai. Perkebunan komoditas unggulanya adalah kelapa dalam dan kelapa sawit, dan peternakan komoditas unggulanya adalah sapi dan ayam buras

    Analisis Daya Saing Antar Pengusaha Industri Mebel terhadap Potensi Peningkatan Perkembangan Industri Kecil Menengah di Sentra Industri Mebel Kota Pasuruan

    Full text link
    Kelurahan Bukir Kota Pasuruan merupakan salah satu daerah yang mayoritas penduduknya bermatahapencaharian sebagai pengusaha industri mebel. Antar pengusaha mebel diharapkan dapat berdaya saing secara positif sehingga dapat menguatkan perkembangan industri mebel di wilayah Kota Pasuruan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik industri mebel Bukir, menganalisis daya saing antar pengusaha mebel, dan merumuskan strategi untuk meningkatkan kegiatan industri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan cara mengolah data primer menjadi data kuantitatif. Cara analisis data untuk tujuan pertama dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, untuk tujuan kedua menggunakan teknik analisis GE Mc Kinsey dan Shell, dan tujuan ketiga menggunakan analisis SWOT. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 18% pengusaha menempati posisi daya saing menang, sebesar 44% pengusaha menempati posisi daya saing rerata industri, dan 38% pengusaha bertempat pada posisi daya saing kalah. Strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kegiatan industri mebel yakni menggunakan strategi diversifikasi karena pada matriks analisis SWOT diketahui bahwa industri mebel Bukir menempati kuadran II

    Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Mutiara sebagai Daya Tarik Wisata Belanja di Kota Mataram

    Full text link
    Kelurahan Karang Pule, Kota Mataram dikenal memiliki penduduk bermatapencaharian sebagai pengrajin dan pengusaha industri kerajinan mutiara. Sebagai komoditas unggulan, industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya. Tujuan penelitian ialah (1) mengidentifikasi karakteristik, (2) mengidentifikasi faktor daya tarik, dan (3) merumuskan strategi pengembangan. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Jumlah populasi sebanyak 56 unit industri. Data primer diperoleh dengan cara sensus dengan menyebar kuesioner kepada 56 pengusaha, dan 30 wisatawan secara aksidental. Penelitian menggunakan analisis deskriptif, analisis SWOT. Hasil penelitian ialah karakteristik industri kerajinan mutiara merupakan USAha turun temurun, menggunakan mutiara air laut, area pemasaran didominasi dalam negeri, USAha pemasaran dengan teknologi internet. Faktor kualitas produk memiliki daya tarik tinggi, sedangkan faktor paket wisata pembuatan kerajinan kurang menjadi daya tarik. Strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas yakni strategi turn-around karena menempati kuadran IV pada matriks analisis SWOT. Strategi turn-around ini dilakukan dengan cara upaya manajemen produk dan kegiatan manajerial

    Kualitas Hidup Nelayan Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul

    Full text link
    Kecamatan Tanjung sari mempunyai potensi perikanan besar, hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang menjadi nelayan didesa Kemadang yaitu 157 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rumah tangga dan USAha nelayan, dan mengetahui factor yang mempengaruhi tingkatan kualitas hidup nelayan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Analisa menggunakan analisis cross tab, analisis diskriptif, dan analisis statistik.Berdasarkan karakteristik rumah tangga nelayan, dapat diketahui bahwa mayoritas nelayan memiliki jenjang pendidikan yang hanya tamatan SMP, merupakan warga lokal, dan mayoritas nelayan sudah menikah. Berdasarkan karakteristik USAha nelayan, diketahui bahwa mayoritas nelayan merupakan nelayan tradisional. Tingkatan kualitas hidup mayoritas responden nelayan memilki kualitas rendah dikarenakan kualitas sumber daya manusia rendah. Berdasarkan analisis cross tab faktor paling berpengaruh dengan tingkatan kualitas hidup yaitu pendapatan, kepemilikan aset, tingkat pendidikan, dan masa kerja nelayan

    Analisis Sektor Unggulan dan Hubungannya dengan Perkembangan Perekonomian Wilayah di Provinsi Sumatera Utara

    Full text link
    Persaingan di sektor unggulan (potensial) saat ini menjadi hal yang wajar dalam suatu pembangunan wilayah. Pembangunan wilayah yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi wilayah dapat dilakukan dengan mengembangkan sektor unggulan yang dimiliki oleh setiap wilayah. Penelitian ini akan menganalisis sektor unggulan dan mendeskripsikan perkembangan perekonomian wilayah serta mengkaji hubungan keduanya di setiap kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor jasa-jasa merupakan sektor unggulan bagi kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Pematangsiantar, dan Kota Medan merupakan kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki perkembangan perekonomian wilayah yang paling baik. Sementara itu hasil analisis Crosstab menunjukkan bahwa sektor unggulan dan perkembangan perekonomian wilayah memiliki suatu hubungan
    corecore