15 research outputs found
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Program Desa Wisata Pertanian Berbasis Kecakapan Hidup dan Pendidikan Kewirausahaan
An important part of reviving rural economies is Community Economic Empowerment (CEE). Due to a lack of school financing and other economic constraints, rural residents tend to have poor incomes and a lack of a formal education. Rural areas, on the other hand, have a lot of potential in terms of family ties. An empirical methodology is combined with a qualitative research method in this study. In addition to consulting the literature, data were gathered through on-the-ground interviews. An independent village's development must be supported by the willingness of its residents to advance, so that village products and works of high economic worth can be generated so that they can meet the demands of their population. People in Cibitung Tengah's village of Saikhwan were given empowerment training. If developed as an agricultural tourism town, this community's location in the sectors of food security and rice self-sufficiency lends itself to a unique and distinctive character when it is visited as the village producing rice granaries.Keywords: Empowerment; Tourism Village; Entrepreneurship Education AbstrakPemberdayaan Ekonomi Masyarakat merupakan langkah strategis dalam penguatan dan pemulihan ekonomi masyarakat desa. Kecenderungan masyarakat desa memiliki mata pencaharian yang rendah, latar belakang pendidikan formal yang kurang karena keterbatasan biaya untuk pendidikan dan keterbatasan ekonomi. Namun Masyarakat desa memiliki potensi yang kuat dalam hal kekerabatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris. Data didapatkan dengan melakukan wawancara di lapangan selain dengan merujuk pada literature. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembangunan desa yang mandiri harus diiringi dengan kemauan warga desa untuk maju, sehingga dihasilkan produk dan karya desa yang membanggakan dan bernilai ekonomi tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan warganya sehari-hari. Program pemberdayaan dilaksanakan di desa Saikhwan Cibitung Tengah. Dikarenakan desa ini memiliki potensi SDA yang baik jika dikembangkan sebagai desa wisata pertanian, desa dengan locus bidang ketahanan pangan dan swasembada beras memiliki keunikan dan kekhasan jika dikunjungi sebagai desa penghasil lumbung padi.Kata Kunci: Pemberdayaan; Desa Wisata; Pendidikan Kewirausahaa
LANGKAH STRATEGIS OPTIMALISASI SISTEM EKONOMI SYARIAH
Abstract: Step Strategic Optimization of Islamic Economic System. The role of Islamic financial system in Indonesia has been shown to support the creation of higher economic development, and also support the establishment of a more stable financial system, to achieve the well-being of individuals and society. In order for the role to be significant, hence the need for a strategic steps in the effort to optimize the Islamic economic system. This is to accelerate the development of the Islamic financial system, both nationally and internationally. This article aims to review the philosophical system of Islamic banking. The systems and practices should be done in order to accelerate the pace of Islamic economic development in Indonesia. Keywords: Step Strategic, optimization, Islamic Economic System Abstrak: Langkah Strategis Optimalisasi Sistem Ekonomi Syariah. Peranan Sistem keuangan syariah di Indonesia telah dipercaya dapat mendukung terciptanya pembangunan ekonomi yang lebih tinggi, dan juga menyokong terwujudnya sistem keuangan yang lebih stabil, untuk mencapai kesejahteraan individu dan masyarakat. Agar peranan tersebut dapat dirasakan lebih signifikan, maka perlu adanya langkah strategis dalam upaya optimalisasi sistem ekonomi syariah dalam rangka mempercepat perkembangan sistem keuangan syariah, baik secara nasional maupun internasional. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji sistem ekonomi syariah secara filosofis, sistem dan praktik yang harus dilakukan dalam rangka mempercepat langkah perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Kata Kunci: Langkah Strategis, Optimalisasi, Sistem Ekonomi SyariahDOI: 10.15408/sjsbs.v1i1.152
MODERNISASI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN
Modernization of the Islamic boarding education system. Islamic boarding School is an educational institution on a long rooted culture of Indonesia. He developed a distinctive institutions for centuries as an Islamic educational institutions are independent and free from the influence of Western-European colonial education. Modernization of Islamic boarding schools education system continues to evolve, develop slowly toward continuous improvement. Those changes sought to keep up with the demands of the times unstoppable circumstances. This is evident from the changes in the education system of Islamic boarding schools which transformed into a madrasah. From traditional methods to the classical system, from the Halaqah system tobe tiered system, from the traditional curriculum to the modern curriculum, and from classical education to education reform, up to the management aspect. In the middle stage of regional and global competition, the modernization of the Islamic boarding schools education system strived to maintain its existence as an educational institution that is keeping the identity of the nation, in addition to pay attention to the identity of science-based education and Islamic value
MODEL KONSEPTUAL PERENCANAAN PROGRAM DESA VOKASI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL (SPNF) SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BOGOR MELALUI PROGRAM KEMITRAAN
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model konseptual Perencanaan Program Desa Vokasi Pada Lembaga Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bogor Melalui Program Kemitraan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor dengan Teknik Purposive sampling, pendekatannya deskriptif kualitatif. Desa vokasi dengan program kemitraan merupakan salah satu model konseptual yang dikembangkan untuk menekan angka kemiskinan dalam penelitian ini, dengan SPNF SKB sebagai pusat Pendidika
The Anti-Corruption Education on the Basis of Religion and National Culture
AbstractActs of corruption have harmed many people and even tortured themselves. Corruption precaution through education way is considered not effective and encouraging since it could not eradicate corruption act which was committed by each layer of society even from educated to regular people. Moreover, it is not sufficient enough vanished with the law approach and enforcement. This study is empirical qualitative research conducted through a literature review and social reconstruction approach. Specifically, the study explains how the concept of visible anti-corruption character education on religious and national culture-based utilized as a strategic step to instill anti-corruption education among students. The results revealed that the embedding and developing students must be built upon faith and piety to Allah SWT, the optimal noble character, and being settled to the family environment. The learning concept of this notion is varied and arranged systematically, comprehensively, and proportionally according to the percentage of proposed effectiveness.Keywords: Anti-Corruption Education, Religion & National Culture AbstrakPerbuatan korupsi telah merugikan banyak kalangan dan menyengsarakan diri sendiri. Pencegahan korupsi melalui jalur pendidikan dinilai belum efektif dan menggembirakan, karena belum dapat memberantas korupsi yang dilakukan oleh lapisan masyarakat, bahkan kalangan terpelajar sampai keakar-akarnya. Pemberantasan korupsi ternyata tidak cukup pula dengan pendekatan dan penegakan hukum. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif empiris dengan pendekatan telaah literatur dan rekonstruksi sosial. Penelitian ini menjelaskan bagaimana konsep pendidikan karakter antikorupsi berbasis agama dan budaya bangsa yang visibel, sebagai langkah strategis untuk menanamkan pendidikan antikorupsi di kalangan pelajar. Hasil penelitian menjelaskan, bahwa penanaman dan pengembangan peserta didik harus berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter (berakhlak mulia) secara optimal, dan telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga. Konsep pembelajarannya variatif dan disusun secara sistematis, komprehensif dan proporsional sesuai persentase efektifitas yang akan dicapai.Kata Kunci: Pendidikan Anti Korupsi, Agama & Budaya Bangsa АннотацияКоррупция нанесла вред многим людям. Предотвращение коррупции с помощью образования считается неэффективным и безнадежным, поскольку оно не смогло искоренить коррупцию, которая привержена обществом к своим корням. Оказывается, одного подхода и правоохранительных органов недостаточно для искоренения коррупции. Эта работа представляет собой качественно-эмпирическое исследование с подходом обзора литературы и социальной реконструкции. Это исследование объясняет, каким образом концепция антикоррупционного воспитания, основанная на религии и видимой национальной культуре, воспринимается как стратегический шаг к воспитанию антикоррупционного образования среди учащихся. Результаты исследования объяснили, что совершенствование и развитие учащихся должны основываться на вере и преданности Всемогущему Богу, оптимально быть человеком с характером (благородный характер) и в первую очередь внедряться в семейную среду. Концепция обучения разнообразна и организована систематически, всесторонне и пропорционально в зависимости от процента эффективности, который должен быть достигнут.Ключевые Слова: Антикоррупционное Образование, Религия и Национальная Культура
Revitalization of Fintech Era 4.0 in the Development of Islamic Microfinance Institutions (IMFs)
In the current 4.0 era, the number of Islamic microfinance institutions (IMFs), especially sharia Cooperatives and Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) has increased significantly, with a variety of product and service innovations. This development needs to be supported by a better system so that these financial institutions can provide satisfactory services to the users. One of the users' satisfaction is influenced by the adoption of financial technology (fintech) by the IMFs. Therefore, there is a need to study fintech revitalization and its implementation at IMF, such as Aulia Software Indonesia. This research finds that PT. Mitra Aulia Indonesia has developed Aulia Software to be used by Islamic cooperatives and BMTs. Among the innovations made are BMT software, cooperative savings and loan software, sharia cooperative software, savings and loan mobile applications, CoopLink Android application, mobile phone credit reload & PPOB CoopLink, CoopLink EDC machines, ATM cards, and ATMs. From 2003 to 2019, Aulia Software Indonesia users reached 1,221 users.Pada era 4.0 saat ini, jumlah lembaga keuangan mikro syariah, khususnya Koperasi Syariah dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) meningkat, dengan berbagai inovasi produk dan pelayanan. Perkembangan ini perlu didukung dengan sistem yang mewadahi, sehingga perkembangannya bisa memberikan kepuasan pada para pengguna. Kepuasan para pengguna salah satunya dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi finansial (fintech) oleh lembaga keuangan makro syariah tersebut. Dari itu, penelitian terhadap revitalisasi fintech dan pemanfaatannya oleh lembaga keuangan syariah mikro menjadi penting. Salah satunya adalah Produk Aulia Software Indonesia yang dikembangkan oleh PT Mitra Aulia Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa produk yang tersebut telah berkesuaian dengan syariah dan kebutuhan era 4.0. Beberapa produk yang dikembangkan yaitu perangkat lunak BMT, perangkat lunak koperasi syariah simpan pinjam, perangkat lunak koperasi syariah, aplikasi simpan pinjam ponsel, aplikasi Android CoopLink, Jual pulsa CoopLink dan PPOB, Mesin EDC CoopLink, kartu ATM, dan mesin ATM. Dari tahun 2003 hingga 2019, pengguna Aulia Sofware Indonesia sudah mencapai 1.221 pengguna
METODE DAKWAH IRD BATIK MOTIF WALISONGO SEBAGAI MEDIA DAKWAH APLIKATIF
Sebagai seorang Muslim kita wajib meneruskan risalah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW yaitu dakwah, yang mana merupakan suatu kewajiban setiap muslim. Dakwah adalah suatu aktivitas yang mulia dimana setiap muslim dapat melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam dakwah memerlukan sebuah metode, metode dakwah merupakan proses penyampaian atau cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da’i kepada mad’u. Kemudian selain adanya metode dalam dakwah terdapat sebuah media dakwah yaitu sebagai alat/sarana agar pesan dakwah dapat tersampaikan kepada mad’u sehingga tujuan dakwah yang hakiki yakni membentuk khairul ummah dapat terwujud. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan Metode dakwah yang digunakan IRD Batik pada motif Walisongo sebagai media dakwah aplikatif. Dalam skripsi ini akan dibahas permasalahan bagaimana sebuah metode dakwah yang digunakan IRD Batik pada motif Walisongo (Sunan Ampel, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga) dan aplikasi dakwah IRD Batik motif Walisongo (Sunan Ampel, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga) sebagai media dakwah aplikatif. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan kata-kata dari orang yang diamati. teknik pengumpulan data yang digunakan yakni dengan observasi, teknik wawancara secara langsung pada narasumber terpercaya, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa metode dakwah yang digunakan IRD Batik dengan cara merekonstruksi kembali karya dan sejarah dakwah Walisongo melalui motif batik tidak dapat dikatakan sebagai media dakwah aplikatif. Karena visual pada motif batik tidak mengkomunikasikan pesan dakwah, sehingga nilai pada motif hanya menggambarkan karya ulama dan sejarah Walisongo dalam dakwah. Nilai dakwah yang menjadi pesan terpenting dalam motif tidak tersampaikanKata Kunci : Metode dakwah, Media dakwah, Dakwah aplikatif, Batik, Walisong
Survei Existing Perilaku Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Praktik Bisnis Islam Di Kabupaten Bogor
AbstractBuying and selling transactions must be guided by the ethics of buying and selling that have been determined in Islam. Buying and selling is justified if no party feels disadvantaged. The current phenomenon, in a number of traditional markets there are still market participants who commit lies and fraud by reducing the scales, hiding defects in goods, so that it can harm other parties. This is because the majority of traders expect to get a large profit in their business, so that there is a deviation in business ethics mainly through the reduction of scales from small to large scale. Therefore, this research was carried out in several traditional markets in Bogor Regency to see and survey the facts behind trade transactions. The problems analyzed are related to the extent of honesty of traders in exploring their merchandise, so as to create a friendly, prosperous market and bring prosperity. This research is a quantitative study using survey research methods. Based on the results of surveys in the field, we found that the results of the scales are not in accordance with the truth, and can cause harm and injustice on the part of the customer or the trader. The conclusion from the SPSS model summary analysis shows that the magnitude of R Square is 0.652 or 65.2%. Business ethics variables can be explained by religion by 65.2% and the remaining 34.8% is influenced by other variables that are not observed.Keywords: Transactions, Buy and Sell, Business Ethics. Abstrak Transaksi jual beli harus berpedoman pada etika jual beli yang telah ditentukan dalam Islam. Jual beli dibenarkan jika tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Fenomena saat ini, di sejumlah pasar tradisional masih terdapat pelaku pasar yang melakukan kebohongan dan kecurangan dengan mengurangi timbangan, menyembunyikan cacat pada barang, sehingga dapat merugikan pihak lain. Hal ini disebabkan karena mayoritas pedagang berharap mendapatkan keuntungan yang besar dalam bisnisnya, sehingga, terjadi penyimpangan etika bisnis terutama melalui pengurangan timbangan dari skala kecil bahkan besar. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Bogor guna melihat dan mensurvei fakta di balik transaksi perdagangan. Permasalahan yang dianalisis terkait sejauh mana tingkat kejujuran pedagang dalam menjajaki barang dagangannya, sehingga tercipta pasar yang ramah, mensejahterakan serta membawa kemaslahatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei. Berdasarkan hasil survei di lapangan ditemukan hasil timbangan yang belum sesuai dengan yang sebenarnya, dan dapat menyebabkan kerugian dan kezaliman di pihak pelanggan maupun di pihak pedagang. Kesimpulan dari hasil analisis SPSS model summary menunjukkan bahwa besarnya R Square adalah 0,652 atau 65.2%. Variabel etika bisnis dapat dijelaskan oleh keagamaan sebesar 65.2% dan 34.8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati.Kata Kunci: Transaksi, Jual Beli, Etika Bisnis.
Menakar Manajemen Kolaborasi Wali Kota Surabaya dengan UMKM Dalam Pandemic Covid-19 Perspektif Maqashid Syariah
Sebagai kota yang terdampak virus korona, yang sempat berada pada posisi hitam, Surabaya menjadi salah satu daerah yang memiliki tugas paling berat dalam mempertahankan sector ekonomi rakyatnya. Ancaman paling mengkawatirkan adalah adanya kelesuan dalam kegiatan dagang (resesi) serta adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Manajemen kolaborasi wali kota Surabaya dengan UMKM menjadi salah satu gagasan penting agar dampak covid-19 pada sector ekonomi tidak terlalu drop. Sebagai lamgkah untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka penelitian ini menggunakan pendekatan policy formulation dan policy implemention dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil peneltian menunjukkan bahwa kolaborasi yang dilakukan wali kota Surabaya dengan pelaku UMKM berjalan sedangkan bentuk manajemennya memberlakukan ganjil genap dalam operasi UMKM, menutup beberapa pasar yang bukan kebutuhan pokok dalam beberapa waktu, serta memberlakukan protocol kesehatan bagi UMKM yang beroperasi dalam maqashid syariah hal ini dilakukan untuk menjaga diri dan menjaga keturunan serta menjaga harta.KeyWord : kolaborasi, Covid-19, Maqasid syariah