177 research outputs found

    Nursing Service Quality Model Based on Nursing Performance and Patient Satisfaction Analysis in Gresik District Hospital

    Get PDF
    Basic shift of competitive advantages in hospital is not only determined by profit oriented, but also value creation and added for customers. Nurses who frequently often contact to patients and most of their time serve patients, have an important role in caring for the patient. Patient satisfaction as quality indicator is the key success for competitiveness of service in hospital. The aim of this research was to develop nursing service quality model based on the behavioral performance of nursing, organizational and work behavior and patient satisfaction. This study used a cross-sectional study, with 14 inpatient rooms, and 176 nurses. Factors that affect research organizational factors (organizational culture and leadership), factors work (feedback and a variety of jobs), nurse characteristics (motivation, attitude, commitment and mental models), nursing practice, interpersonal communication, nurse and patient satisfaction. Results of the research that has been done, are: 1) nursing practice is influenced by factors of work and not be influenced by organizational factors; 2) interpersonal communication or nursing professionals are influenced by the nursing practice; 3) Professional care is affected by nurses' satisfaction; 4) Patient satisfaction is affected by nursing professionals. Based on the overall results, the model suggested are: 1. Providing the freedom of nurses working in nursing practice and improve their communication skills or professional nurses; 2. Provide more incentives and provide feedback, as well as various jobs or responsibilities; 3. The clan and market of culture should be maintained or increased; 4. The type of leadership "coaching" is more suitable than directing for the performance of a team of nurses

    Nursing Service Quality Model Based on Nursing Performance and Patient Satisfaction Analysis in Gresik District Hospital

    Get PDF
    Basic shift of competitive advantages in hospital is not only determined by profit oriented, but also value creation and added for customers. Nurses who frequently often contact to patients and most of their time serve patients, have an important role in caring for the patient. Patient satisfaction as quality indicator is the key success for competitiveness of service in hospital. The aim of this research was to develop nursing service quality model based on the behavioral performance of nursing, organizational and work behavior and patient satisfaction. This study used a cross-sectional study, with 14 inpatient rooms, and 176 nurses. Factors that affect research organizational factors (organizational culture and leadership), factors work (feedback and a variety of jobs), nurse characteristics (motivation, attitude, commitment and mental models), nursing practice, interpersonal communication, nurse and patient satisfaction. Results of the research that has been done, are: 1) nursing practice is influenced by factors of work and not be influenced by organizational factors; 2) interpersonal communication or nursing professionals are influenced by the nursing practice; 3) Professional care is affected by nurses' satisfaction; 4) Patient satisfaction is affected by nursing professionals. Based on the overall results, the model suggested are: 1. Providing the freedom of nurses working in nursing practice and improve their communication skills or professional nurses; 2. Provide more incentives and provide feedback, as well as various jobs or responsibilities; 3. The clan and market of culture should be maintained or increased; 4. The type of leadership "coaching" is more suitable than directing for the performance of a team of nurses. Keywords: Nursing, Service Quality, Determinant Factors of Performance, Satisfactio

    Hubungan Motivasi dan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Prestasi Kerja Perawat di RS Semen Gresik

    Get PDF
    Berdasarkan hasil pengamatan di Rumah Sakit Semen Gresik, motivasi perawat sangat minim. Adapun data yang telah didapatkan prestasi kerja yang dimiliki perawat dalam tingkat cukup sedangkan gaya kepemimpinan kepala ruangan masih belum ada penelitian tentang hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi motivasi kerja perawat, mengidentifikasi gaya kepemimpinan kepala ruangan oleh perawat pelaksana, mengidentifikasi prestasi kerja perawat, menganalisis hubungan motivasi dengan prestasi kerja perawat, menganalisis hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan prestasi kerja perawat di rumah sakit Semen Gresik. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Besar sampel 30 orang perawat pelaksana. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Cara pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi. Untuk mengetahui adanya hubungan antar variable menggunakan spearman test dan chi-square P=0,005. Dari hasil penelitian dan dianalisis ini didapatkan hubungan motivasi dengan prestasi kerja p=0,000<p=0,005 ada hubungan antara motivasi dengan prestasi kerja sedangkan hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan prestasi p=0,001 < p=0,00 berarti ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan prestasi kerja perawat di rumah sakit Semen Gresik, sehingga perlu adanya upaya meningkatkan motivasi kerja perawat, kepala ruangan hendaknya menggunakan gaya kepemimpinan modifikasi dengan melihat dan menyesuaikan kondisi kerja

    The Development Of Nursing Care Quality Model Based On The Analysis Of Nurse’s Performance And Nurse’s And Patient’s Satisfaction

    Get PDF
    The basic shifting of competitive quality in hospital was not only determined by profits, but also creation value and additional value for customers. Nurses, who were often having contact with patients and spending their time to serve patients, had a major role in treating patient’s health. Patient’s satisfaction which was as a quality indicator was the successful key for the competition of health nursing in hospital. The aim of this study was to develop a nursing care quality model based on the behavior of nursing performance, organizational and work behavior as well as patient’s satisfaction. The method used was a cross sectional study, with 14 inpatient rooms, and 176 nurses. Areas of research were: organizational factors (organization and leadership culture), performance factors (feedback and variations of work), nurse’s characteristics (motivation, attitude, commitment, and mental models), nursing practice, interpersonal communication, nurse’s and patient’s satisfaction. The results showed; 1) nursing practice was influenced by performance factors and not influenced by organizational factors; 2) interpersonal communication or professional nursing was influenced by nursing practice; 3) Professional care was influenced by nurse’s satisfaction; 4) Patient’s satisfaction was influenced by professional nursing. The results also implied: organizational culture was dominated by clan and market culture, right leadership coaching; by improving the provision of feedback and variations would improve nurse’s performance, high motivation and commitment, enough attitude and mental models (independence), and enough nurse's and patient’s satisfaction. Based on the results, the recommended models were: 1. Providing freedom for nurses in nursing practices and improving their communication skills or professional nurses; 2. Providing more incentives and feedback, as well as various works or responsibilities; 3. Maintaining or increasing clan and market culture; 4. Coaching was more suitable than nursing team performance

    Kualitas Layanan Keperawatan (Studi Tentang Ruang Rawat Inap Rumah Sakit di Mojokerto)

    Get PDF
    Pendahuluan: Saat ini, tren kunjungan rumah sakit yang ada di Mojokerto menunjukkan kecenderungan menurun. Penyebab tren yang menurun diduga berasal dari unsur man (perawat), yaitu kualitas layanan keperawatan yang belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas layanan keperawatan pada ruang rawat inap rumah sakit di Mojokerto. Metode: Penelitian merupakan explanatory menggunakan metode survey dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah perawat dan pasien yang menjalani rawat inap minimal tiga hari di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo dan RS Rekso Waluyo di Mojokerto. Data dikumpulkan dengan lembar kuesioner dan dianalisis dengan uji statistik Regresi. Hasil: 1) ada pengaruh yang signifikan positif langsung antara kemampuan kerja, etika rumah sakit, dan perilaku kepemimpinan terhadap komitmen perawat; 2) ada pengaruh yang signifikan antara faktor kemampuan kerja (identifikasi kerja, signifikansi kerja, otonomi, dan umpan balik) terhadap peningkatan kualitas layanan keperawatan; 3) ada pengaruh yang signifikan antara faktor etika rumah sakit (pengkomunikasian, berkaitan dengan industri, keharusan, dan spesifik) terhadap peningkatan kualitas layanan; 4) ada pengaruh yang signifikan antara faktor kepemimpinan rumah sakit (penantang risiko, memasyarakatkan atau mensosialisasikan visi misi, penggerak, penuntun, dan pendukung) terhadap peningkatan kualitas layanan keperawatan; 5) ada pengaruh yang signifikan antara komitmen perawat (rasa kepemilikan, keterkaitan, percaya pada pimpinan, dan kesesuaian nilai) terhadap peningkatan kualitas layanan keperawatan. Diskusi: Berdasarkan hasil penelitian diketahui untuk meningkatkan kualitas layanan keperawatan, maka manajemen RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo dan RS Rekso Waluyo Mojokerto harus meningkatkan kemampuan perawat, pemberlakuan etika rumah sakit kepada seluruh perawat tanpa terkecuali, menyusun etika rumah sakit yang dapat mewakili berbagai kepentingan stakeholder, serta menjaga dan meningkatkan perilaku kepemimpinan di rumah sakit

    Hubungan Kondisi Rumah Sehat Dengan Frekuensi Sesak Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ujungpangkah Kabupaten Gresik

    Get PDF
    Di Indonesia tuberkulosis paru merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien tuberkulosis paru di Indonesia merupakan ke -3 terbanyak di dunia setelah India dan China dengan jumlah pasien sekitar 10 % dari total jumlah pasien tuberkulosis paru didunia. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan kondisi rumah sehat dengan frekuensi sesak pada penderita tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional.Variabel Bebas adalah Kondisi Rumah Sehat yang terdiri dari: Kepadatan Hunian, Ventilasi, Jenis Lantai, Pencahayaan, Suhu, dan Kelembaban, sedangkan Variabel Tergantung adalah Frekuensi sesak pada Pasien Tuberkulosis Paru. Sampel yang digunakan sebanyak 76 orang. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil analisis disimpulkan bahwa bahwa kondisi rumah sehat yang berhubungan dengan frekuensi sesak pada pasien Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Ujungpangkah Kabupaten Gresik adalah faktor kepadatan hunian (p= 0,031), ventilasi (p= 0,046), Jenis lantai (p= 0,025), pencahayaan (p= 0,004), dan suhu (p= 0,015), sedangkan faktor yang tidak mempunyai hubungan dengan frekuensi sesak adalah faktor kelembaban (p= 0,053). Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Pangkah Kabupaten Gresik perlu mengupayakan kesehatan lingkungan perumahan dengan memodifikasi desain rumah agar sistem sirkulasi udara atau ventilasi dapat memenuhi syarat kesehatan sehingga memperkecil untuk terjadinya kejadian tuberkulosis par

    Sejarah Perbankan Syariah

    Get PDF
    Sebelum “proses ijtihad” dalam persoalan perbankan kita lakukan, kita sebaiknya meneliti terlebih dahulu apakah persoalan perbankan ini benar-benar merupakan suatu persoalan yang baru bagi umat Islam atau bukan. Praktek-praktek seperti menerima titipan harta, meninjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah saw. Fungsi-fungsi perbankan yang dilakukan oleh satu individu, dalam sejarah Islam telah dikenal sejak zaman Abbasiyah. Perbankan mulai berkembang pesat ketika beredar banyak jenis mata uang pada zaman itu sehingga perlu keahlian khusus untuk membedakan antara satu mata uang dengan mata uang lainnya. Orang yang mempunyai keahlian khusus ini disebut naqid, sarraf, dan jihbiz. Istilah jihbiz mulai dikenal sejak zaman Muawiyah (661-680M) dari asal kata bahasa Persia, kahbad/kihbud. Jihbiz mempunyai kesamaan dengan bank dalam melakukan fungsi-fungsi: To accept deposits, To channel financing, dan To transfer money.Jihbiz berkembang menjadi bank dan akhirnya saat ini kita kenal ada bank syariah yang secara berangsur-angsur dan mengalami kemajuan dan kemunduran di masa-masa tertentu, seiring dengan naik-turunnya peradaban umat muslim. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam, sehingga proses ijtihad untuk merumuskan konsep bank modern yang sesuai dengan syariah tidak perlu dimulai dari nol dan lebih mudah karena bukan konsep yang asing di umat Islam
    • …
    corecore