34 research outputs found

    Wacana Pemerintahan Demoktis dan Dinamika Politik di Negeri-negeri Timur Tengah: Saudi Arabia, Yordania, Mesir, Iran, dan Turki

    Get PDF
    Democracy -which means an authority of the people as opposed to that of theruler- fair general election, civil supremacy, equality before law, and governmentaccountability are seemingly inapplicable in Arab countries. Applying democracy andsustaining it will require what Bernard Lewis calls ?gradual and deliberate change?, whichwill take these countries to a reform process from a political autocracy to an open andcompetitive political system. The same view is echoed by Robin Wright. To him, democracyin Arab countries will need a long time to take place. This is because culturally andsocially speaking political freedom and individual participation in politics are hard tocome by in these countries

    Persepsi Masyarakat terhadap Sikap dan Perilaku Kelompok Wahabi di Dusun Masaran Desa Pakong Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan

    Get PDF
    penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) gambaran sikap dan perilaku kelompok Wahabi di Dusun Masaran Desa Pakong Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan. 2) mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap sikap dan perilaku kelompok Wahabi di Dusun Masaran Desa Pakong Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain eksploratif. teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. teknik analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh, mulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan sepakat berpandangan 1) sikap dan perilaku kelompok Wahabi yang ada di Dusun Masaran tidak pernah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat Pakong, tidak pernah bantu-bantu ataupun menghadiri kegiatan sosial seperti kerja bakti, takziah, bahkan jika ada acara pernikahan tidak datang kecuali masih ada ikatan keluarga dan jika buwuh atau takziah menunggu suasana sepi. kelompok Wahabi juga tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian Desa, Maulid Nabi, tahlil. kelompok Wahabi hanya berkumpul dengan orang yang sama pemahamannya dan memberikan uang ketika melakukan kegiatan khataman Quran. 2) masyarakat Dusun Masaran desa pakong berpandangan negatif terhadap sikap dan perilaku kelompok Wahabi di Dusun Masaran, menurut masyarakat masaran kelompok Wahabi di Masaran tidak mau berkumpul karena berbeda pemahaman dengan masyarakat Pakong. kelompok Wahabi di Masaran tidak termasuk kelompok yang radikal yang melakukan pemaksaan dan kekerasan secara terang-terangan tetapi kelompok Wahabi yang memberikan uang ketika khataman Quran dianggap cara untuk mempengaruhi orang lain supaya ikut Wahabi atau menyuap orang lain supaya ikut Wahabi

    PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA JOGOROTO KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG

    Get PDF
    Abstrak Desa Jogoroto merupakan salah satu desa di kecamatan Jogoroto yang terletak dibagian selatan kabupaen Jombang dengan luas 4,29 Km² dengan jarak tempuh ke kecamatan 2 Km, sedangkan ke kabupaten 12 Km, 7 dusun 60 Rt dan 14 Rw dengan jumlah penduduk sekitar 9,908 jiwa. Pemerintah desa Jogoroto telah mengalami perubahan dalam pelaksanaan rencana kerja selama lima tahun terakhir, diantaranya pembangunan yang sudah berjalan sesuai yang diharapkan seperti: (1) saluran air tersier, (2) paving jalan, (3) pembangunan tempat sampah terpadu reuse, reduce, dan recyle (TPS3R), (4) pendataan edijis, (5) jambanisasi, (6) bedah rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran tokoh masyarakat dalam pembangunan desa di desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Fokus penelitian ini pada peran tokoh masyarakat dalam pembangunan desa, subjeknya adalah kepala desa, ketua badan permusyawaratan desa, dan ketua badan usaha milik desa. Lokasi penelitian ini di balai desa Jogoroto desa Jogoroto kecamatan Jogoroto kabupaten Jombang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui empat tahapan dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data dengan mensandingkan dengan teori Biddle dan Thomas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua peran yang dilakukan tokoh masyarakat dalam pembangunan desa. Pertama, peran yang dilakukan tokoh masyarakat dalam tahap rencana pembangunan desa sebagai rencana pembangunan jangka menengah desa, rencana kerja pemerintah desa dan melaksanakan musyawarah desa. Kedua, peran tokoh masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka menyusun anggaran pendapatan desa dan merealisasikan program kerja dalam berbagai bidang. Beberapa hal yang dapat dipakai sebagai pijakan bagi penelitian lain yaitu peran tokoh masyarakat dalam pembangunan desa dilakukan dengan menjaring aspirasi masyarakat. Sedangkan untuk pemerintah dapat digunakan sebagai informasi data awal, perhatian, masukan, tambahan informasi maupun bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan desa. Kata Kunci: Peran Tokoh Masyarakat, Pembangunan Desa, Biddle dan Thomas   Abstract Jogoroto Village is one of the villages in Jogoroto District which is located in the southern part of Jombang Regency with an area of 4,29 Km² with a distance of 2 Km, 7 Hamlets 60 Rt and 14 Rw with a population of about 9,908 people. The Jogoroto village government has experienced changes in carrying out its work program for the las 5 years, including several developments such as: (1) tertiary waterways, (2) road paving, (3) construction of integrated reuse, reduce, and recyle (TPS3R) wastw bins, (4) edijis data collection, (5) latrine, (6) house renovation. This study aims to describe the role of community leaders in development in  Jogoroto Village, Jogoroto District, Jombang Regency. This research uses a qualitative approach with a descriptive type of approach to the type of field research. The focus of this research is on the role community leaders in village development, the subjects are village heads, head of the village consultative body, head of village-owned enterprises. The location of this research is at the Jogoroto village hall, Jogoroto village, Jogoroto district, Jombang district. Data collection techniques using observation, in depth interviews and documentation. The data collected was analyzed using to model from Miles and Huberman through four stages starting from data collection data reduction, data presentation and data verification by juxtaposing it with Biddle and Thomas’s role theory. The results of the study indicate that there are two roles played by community leaders in village development. Firt, the role by community leaders in village development plan stage as medium tern village development plan, village government work plans and carrying out deliberation village. Second, the role of community leaders in implementation village development in the context of preparing village income budgets and realizing work programs in various fields. Several things that can be used as a basis for other research, namely the role of community aspirations. As for the government, it can be used as initial data information, attention, input, additional information and consideration in the determining policies related to village development. Keywords: The Role of Community Leaders, Village Development, Biddle and Thomas     &nbsp

    INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENJAGA TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA ( DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat melakukan interaksi sosial di tengah adanya perbedaan agama yang ada di desa Gumeng. Penelitian ini menggunakan teori interaksi sosial Gillin dan Gillin. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif desain studi kasus. Informan dalam penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Teknik analisis data diawali dengan melakukan reduksi data, kemudian penyajian data lalu ditarik kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi masyarakat masih memiliki sikap toleransi antar umat beragama yang masih terjaga dengan baik. Masyarakat menjalankan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama yang diyakininya. Kegiatan dalam hal kerja sama dan gotong royong dilakukan masyarakat secara bersama-sama, tanpa membedakan keyakinan yang dianut oleh individu lain. Dalam hal akomodasi, masyarakat selalu menghormati dan mengharagai satu sama lainnya, seperti dalam kegiatan hari raya keagamaan baik agama Islam, Hindu, Kristen dan Aliran Kepercayaan. Sedangkan dalam hal asimilasi masyarakat mampu menerima perbedaan agama yang ada di keluarga mereka, hasil dari pernikahan beda agama. Kata Kunci : Interaksi sosial, toleransi, agama Abstrack This research aims to find out how people do social interaction amid the existence of religious differences in the Gumeng village. In this research using social interaction theory from Gillin and Gillin. Informan in this research were determined using puposive sampling technique. Data collection is done by using  interview technique. Data analys technique begins with data reduction, then the presentation of data, and then drawn conclusions. The technique of data validity using source triangulasi technique. The results of this research indicate that the social interaction stil has a tolerance attitude among religious communities are still well preserved. The comunnity carries out religious activities in accordance with the religion it believes. Activities in terms of cooperation do it together, without distinguishing beliefs held by others. In terms of community accomodation always respect and appreciate each other, such as religious festivals in Islam, Hinduism, Christianity, and the flow of Faith. while in terms of assimilasion the community is able to accept the different religions that exist in their families, the result of diferrent religious marriages. Key word : Social interaction, tolerance, religiou

    Ngaji Warung Kopi sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Kepedulian Sosial Pemuda di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya

    Get PDF
    Education can be obtained anywhere and anytime and with anyone. Both in the school environment (formal), the family environment (informal) and in the community (non-formal). One form of non-formal education is Gemmar (Maghrib Community Movement) Koran as an effort by the government to shape personality and prevent moral decay. However, these activities did not run optimally in the Kenjeran sub-district of the city of Surabaya. Through Ngaji Warung Kopi, the youths modify the meaning of “Ngaji” into a form of non-formal education that is more comfortable and enjoyable as an activity that is sought to strengthen the character education of youth social care. This study aims to find out how the Koran coffee shop activity can be an effort to strengthen character education for social awareness of youth in Kenjeran sub-district, Surabaya. The theory used in this study is the symbolic interactionism of Robert Herbert Mead and Herbert Blumer, who explain that Social Interaction creates a meaning and develops a self-concept that gives an individual's motive for behavior. This research was conducted at the Bintang Sembilan Coffee Shop, Kenjeran district, Surabaya. There were four informants in this study who were selected by purposive sampling. The focus of this research is the initiation to the implementation of the Koran coffee shop activity. Data were collected through interactive observation and in-depth interviews. The results of strengthening youth character education are shown through the behavior of various likes to orphans and orphans such as food, drinks to monthly pocket money whose behavioral motives are generated by self-concept which is developed through interactions that occur in coffee shop Koran activities which are the result of modifications to the meaning of "recite the Koran". ” which is more adapted to the habits of youth in the Kenjeran sub-district, Surabaya. Keywords: Strengthening Character Education, Social Awareness, Ngaji, Coffee Shop.Pendidikan dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja serta bersama siapa saja. Baik di lingkungan sekolah (formal), lingkungan keluarga (informal) maupun di lingkungan masyarakat (non formal). Salah satu bentuk pendidikan non formal yaitu Gemmar (Gerakan Masyarakat Maghrib) Mengaji sebagai upaya pemerintah dalam membentuk kepribadian dan mencegah kerusakan moral. Namun kegiatan tersebut tidak berjalan secara maksimal di kecamatan kenjeran kota Surabaya. Melalui Ngaji Warung Kopi para pemuda memodifikasi makna “Ngaji” menjadi suatu bentuk pendidikan non formal yang lebih nyaman dan menyenangkan sebagai kegiatan yang diupayakan untuk menguatkan pendidikan karakter kepedulian sosial pemuda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan ngaji warung kopi dapat menjadi upaya penguatan pendidikan karakter kepedulian sosial pemuda di kecamatan Kenjeran kota Surabaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah interaksionisme simbolik Robert Herbert Mead dan Herbert Blumer, yang menjelaskan bahwa Interaksi Sosial menciptakan sebuah makna dan mengembangkan konsep diri yang memberikan motif individu berperilaku. Penelitian ini dilaksanakan di Warung Kopi Bintang Sembilan kecamatan Kenjeran kota Surabaya. Informan penelitian ini ada empat orang yang dipilih secara purposive sampling. Fokus penelitian ini adalah penginisiasian hingga pelaksanaan kegiatan ngaji warung kopi. Data dikumpulkan melalui observasi interaktif dan wawancara mendalam. Hasil penguatan pendidikan karakter pemuda ditunjukkan melalui perilaku gemar berbagai kepada adik – adik yatim dan piatu seperti makanan, minuman hingga uang saku bulanan yang motif perilakunya dihasilkan oleh konsep diri yang dikembangkan melalui interaksi yang terjadi dalam kegiatan ngaji warung kopi yang merupakan hasil modifikasi makna “mengaji” yang lebih disesuaikan dengan kebiasaan pemuda di kecamatan Kenjeran kota Surabaya. Kata Kunci: Penguatan Pendidikan Karakter, Kepedulian Sosial, Ngaji, Warung Kopi

    Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi pada UKM Unit Kegiatan Kerohanian Islam Universitas Negeri Surabaya

    Get PDF
    This study aims to determine the implementation of democracy in the Student Activity Unit of the Islamic Spiritual Activity Unit, State University of Surabaya. In this organization not only examines the religion of Islam but also applies the values ​​of democracy applied in the Indonesian state. Democracy implies the meaning of power which is essentially the people who hold the highest mandate in democracy. The essence of democracy is of the people, by the people and for the people. Judging from the meaning of the word democracy, it is clear that the people play an important role. However, in practice it can be understood and implemented differently, even development is very uncontrolled. In the UKKI UNESA organization, it should be in line with the values ​​that exist in democracy and the creation of freedom and deliberation to reach consensus. The research method used is qualitative. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. Informants in this study were the general chairman, functionaries, and members. The conclusion of this study is that the implementation of democratic values ​​in the organization of the Islamic Spiritual Activity Unit is in line with the principles of Pancasila democratic values ​​which refers to Cipto's theory in journal (Aulawi, A., & Srinawati : 2019), although it is not perfect yet. The results of this study are expected to be useful and contribute to balancing thoughts on the application of democratic values ​​and can add to the treasures of thoughts for writers and readers in general regarding democratic values. Keyword: Democracy, Organization, DiscussionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pelaksanaan demokrasi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Unit Kegiatan Kerohanian Islam Universitas Negeri Surabaya. Dalam organisasi ini bukan hanya mengkaji tentang agama Islam saja, tetapi juga menerapkan nilai–nilai demokrasi yang diterapkan di negara Indonesia. Demokrasi menyiratkan mengenai arti kekuasaan yang pada hakikatnya rakyat yang memegang amanah tertinggi dalam demokrasi. Hakikat demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dilihat dari arti kata demokrasi sudah jelas bahwa rakyat yang memegang peran penting. Namun, dalam praktiknya bisa dipahami dan dijalankan berbeda-beda, bahkan perkembangan sangat tidak terkontrol. Dalam organisasi UKKI UNESA seharusnya sudah sejalan dengan nilai yang ada dalam demokrasi dan terciptanya kebebasan serta musyawarah mufakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini adalah ketua umum, fungsionaris, dan anggota. Kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah implementasi nilai-nilai demokrasi dalam organisasi Unit Kegiatan Kerohanian Islam sudah sejalan dengan prinsip nilai demokrasi pancasila yang mengacu pada teori Cipto dalam jurnal (Aulawi, A., & Srinawati: 2019), meskipun kurang sempurna. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan turut berkontribusi menyeimbangkan pemikiran mengenai penerapan nilai-nilai demokrasi dan dapat menambah khazanah pemikiran bagi penulis dan pembaca pada umumnya mengenai Nilai-nilai demokrasi. Kata kunci: Demokrasi, Organisasi, Musyawara

    PERAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KESADARAN POLITIK SISWA DI SMA ASSAADAH BUNGGAH GRESIK

    Get PDF
    Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: mendeskripsiskan peran sekolah dalam meningkatkan kesadaran politik siswa di SMA Assa’adah Bungah Gresik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran Biddle and Thomas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.Untuk informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMAAssa’, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan dan Siswa SMA Assa’adah Bungah Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah sebagai komponen terpenting pendidikan pada dasarnya dapat di jadikan sebagai pendidikan politik untuk menumbuhkan kesadaran politik generasi bangsa melalui melalui berbagai macam bentuk program pendidikan politik baik melalui mata pelajaran PKn, kegiatan OSIS maupun bentuk kegiatan lain yang terencana ataupun yang bersifat insidental yang bermaksud untuk memberikan informasi politik kepada siswa. Kata Kunci: Peran Sekolah, Kesadaran Politik SiswaAbstract The purpose of this study are to describe the school’s role to improve the student political awareness at Assa’adah Senior High School, Bungah Gresik. The theory used in this research is he role theory of Biddle and Thomas. This research uses qualitative approach with descriptive research type with purposive sampling technique For informants in this study were high school principals of Assaadah Bungah gresik, school principals, vice principals in the Curriculum section, vice principals of Student Affairs and Assaadah Bungah High School Gresik students. The results show that schools as the most important component of education can basically be used as political education to foster political awareness of the nations generation through various forms of political education programs either through civic education subjects, intra-school student orientation activities or other planned activities or incidental which intends to provide political information to students. Keywords:Role of School, Student Political Awarenes

    PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL CHOLIL BANGKALAN TENTANG ORGANISASI RADIKAL DI INDONESIA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pesepsi santri pondok pesantren Nurul Cholil Bangkalan tentang organisasi radikal di Indonesa dan pendapat santri pondok pesantren Nurul Cholol Bangkalan dalam mengatasi pemahaman radikal di Indonesia. metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif, Menggunakan teknik data wawancara dangan lima informan, teknis analisis data dilakukan dengan interaktif. Hasil penelitian ini, dari persepsi santri pondok pesantren Nurul Cholil Bangkalan tentang organisasi radikal di Indonesia antara lain  (1) radikalisme merupakan sebuah paham yang menyimpang dari nilai-nilai agama (2) Organisasi radikal memahami agama secara dangkal, cenderung menafsirkan Al-Quran dan hadist sebatas tekstual, serta dipahami berdasarkan pemikiran sendiri atau kelompoknya (3) Organisai radikal memiliki sifat tertutup, kurang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat, dan menganggap dirinya atau kelompoknya paling benar. (4) Organisasi radikal dapat merusak keutuhan NKRI karena pemikiran dan tindakan kelompok radikal terlalu keras dan tidak bisa bertoleransi dengan perbedaan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mengurangi kelompok radikal para santri berpendapat (1) perlunya adanya kesadaran masyarakat (2) masyarakat harus memahami agama dengan baik dan benar (3) perlunya peran tokoh agama yang bertindak sebagai penasehat dan (4) peran pemerintah secara hukum lebih dipertegas lagi dalam menangani organisasi yang terindikasi radikalisme di Indonesia. Kata Kunci : Persepsi, Santri, Oganisasi, Radikalisme.Abstract The purpose of this study was to determine the perception of Nurul Cholil Bangkalan Islamic boarding school students about radical organizations in Indonesia and the opinion of Nurul Cholol Bangkalan Islamic boarding school students in overcoming radical understanding in Indonesia. research methods using explorative qualitative approaches, Using interview data techniques with five informa, technical data analysis is done interactively. The results of this study, from the perception of students of Islamic boarding school Nurul Cholil Bangkalan about radical organizations in Indonesia include (1) radicalism is an understanding that deviates from religious values ​​(2) Radical organizations understand religion superficially, tend to interpret the Koran and hadiths limited to textual, and understood based on the thoughts of themselves or groups; (3) Radical organizations have a closed nature, lack of socializing with the community environment, and consider themselves or their groups the most correct. (4) Radical organizations can damage the integrity of the Republic of Indonesia because radical groups' thoughts and actions are too harsh and cannot tolerate differences in the Unitary State of the Republic of Indonesia. To reduce the radical group of students argued (1) the need for public awareness (2) the community must understand religion properly and correctly (3) the need for the role of religious leaders who act as advisors; and (4) the role of the government is legally reinforced in dealing with organization indicated by radicalism in Indonesia. Key Words : Perception, Santri, Organization, Radicalisme
    corecore