7 research outputs found

    Penurunan Kehilangan Air Pada Perumahan Di Sistem Distribusi Cikokol Dengan Metode Neraca Air - Water Loss Reduction In Housing at Cikokol Distribustion System With Water Balannce Method

    Get PDF
    The target of water loss as declared in the National Action Plan program for Drinking Water, until the end of 2015, 18% to 20% should not be more than 20%. Realizing the above, it is necessary to have an appropriate method to control the amount of water loss so as not to exceed the normal limit. One of the factors contributing to the high water loss in PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang is official unbilled consumption, non-physical water loss and physical water loss. PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang is classified as a PDAM which still has a fairly large level of water loss, namely 54,88% in 2019 (BPKP audit source, 2020) One of the efforts to solve this problem. It is necessary to apply the Water Balance Method and form a main water meter area in the distribution network which aims to minimize the difficulty of handling in the event of a disturbance in the flow system in the distribution network and to make it easier maintenance and reduce the level of losses that occur. One housing that has a very high level of water loss is the Cikokol distribution system.Sasaran besarnya kehilangan air seperti dicanangkan dalam program National Action Plan bidang Air Minum, sampai akhir tahun 2015, 18% sd 20% hendaknya tidak lebih dari 20%. Menyadari hal tersebut diatas perlu suatu metode yang tepat untuk mengendalikan besarnya kehilangan air agar tidak melebihi batas kewajaran. Salah satu faktor yang memberikan kontribusi kehilangan air tinggi di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang adalah konsumsi resmi tak berekening, kehilangan air non fisik dan kehilangan air fisik. PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang pada tergolong sebagai PDAM yang masih mempunyai tingkat kehilangan air yang cukup besar yaitu 54,88 % di tahun 2019 (sumber audit BPKP,2020). Salah satu usaha untuk memecahkan permasalahan ini, perlu menerapkan Metode Neraca Airdan membentuk area meter air induk pada jaringan distribusi yang bertujuan untuk meminimalkan kesulitan penanganan apabila terjadi gangguan pada sistem pengaliran di jaringan distribusi serta mempermudah dalam pemeliharaan dan menekan tingkat kehilangan yang terjadi. Salah satu perumahan yang memiliki tingkat kehilangan air yang sangat tinggi adalah sistem distribusi Cikoko

    Studi Kelayakan Pengembangan Air Minum di Zona 2 Kota Tangerang 2016-2021 (Feasibility Study on Drinking Water Development in Zone 2 Tangerang City 2016-2021)

    Get PDF
    Drinking water is one of the basic human needs, so important that the 1945 Constitution in Palas 33 Paragraph 3 regulates the maximum use of water for the prosperity of the Indonesian people. Access to drinking water which is the MDG's target is 68.87% of the Indonesian peopleserved access to safe drinking water in 2015, currently it has not been achieved.rPIJMN plans that 100% of Indonesians will get access to drinking water by 2019. To achieve this target requires an additional production capacity and a large enough distribution network. it is necessary to build infrastructure that can support the increasing need for drinking water.One of the ways to develop infrastructure to support public access to drinking water can be done through a funding investment strategy by encouraging private and banking participation, and other non-government sources of funds in SPAM development. In carrying out this investment in SPAM development, it is necessary to strengthen human resources and institutions in the regions, including the PDAM, to understand the feasibility and financial impact of the PDAM. a feasibility analysis model is needed and financial risk along with other risks in the SPAM Development Concession Cooperation.(Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sedemikian pentingnya sehingga Undang-Undang Dasar 1945 dalam Palas 33 Ayat 3 mengatur pemanfaatan air sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.Akses air minum yang menjadi target MDG’s yaitu 68,87% masyarakat Indonesia dapat terlayani akses air minum aman pada tahun 2015, saat ini belum tercapai. RPIJMN merencanakan 100% masyarakat Indonesia mendapatkan akses air minum pada tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan penambahan kapasitas produksi dan penambahan jaringan distribusi yang cukup besar. Perlu dibangun infrastruktur yang dapat menunjang peningkatan kebutuhan air minum tersebut. Pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan akses masyarakat terhadap air minum dapat dilakukan salah satunya melalui strategi investasI pendanaan dengan mendorong partisipasi swasta dan perbankan, dan sumber dana non Pemerintah lainnya dalam pengembangan SPAM. Dalam melaksanakan investasi pengembangan SPAM ini diperlukan perkuatan SDM dan kelembagaan di daerah termasuk PDAM untuk memahami kelayakan dan pengaruhnya terhadap finansial PDAM. Diperlukan suatu model penyusunan analisa kelayakan dan risiko keuangan beserta risiko-risiko lainnya pada Kerjasama Pengusahaan Pengembangan SPAM.

    ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK RS HERMINA KUTABUMI TANGERANG

    Get PDF
    Penelitian ini membahas mengenai biaya dan waktu dengan menggunakan Earned Value Analysis (EVA) pada proyek pembangunan RS Hermina Kutabumi Tangerang. Proyek RS Hermina Kutabumi Tangerang ini memiliki waktu rencana sekitar 40 minggu (285 hari) dengan rencana anggaran biaya sebesar ± Rp.60.000.000.000,00, dengan adanya batasan waktu dan biaya maka diperlukan pengendalian yang baik dan matang, akan tetapi sebelum dikakukan pengendalian perlu diketahui terlebih dahulu mengenai kinerja proyek yang telah berlangsung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja biaya dan waktu serta estimasi biaya dan waktu pada akhir penyelesaian proyek RS Hermina Kutabumi Tangerang. Metode Earned Value mamadukan unsur biaya dan waktu yang terjadi saat proyek berlangsung. Data yang didapatkan dari proyek antara lain time schedule, Rencana Anggaran Biaya (RAB), laporan bulanan dan biaya aktual, yang kemudian dilakukan analisis biaya, waktu, variasi serta indeks performansi dengan mamaparkan masalah yang muncul pada saat penelitian. Dari hasil analisa diketahui bahwa prakiraan waktu penyelesaian proyek apabila menggunakan perhitungan komulatif, berdasarkan minggu ke-39 adalah 292,01 hari (18 Oktober 2020), sedangkan waktu rencana adalah 285 hari (11 Oktober 2020). Hal ini menunjukkan bahwa waktu penyelesaian lebih lambat 7 hari dari yang direncanakan. Sedangkan apabila kita menggunakan perhitungan tiap minggu, Prakiraan waktu penyelesaian proyek berdasar minggu ke-39 adalah 291,80 hari (18 Oktober 2020), sehingga proyek mengalami keterlambatan 7 hari.Kata kunci:  EVA, SPI, ETS, EAS, Perkiraan Waktu, Kurva

    PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP KAPASITAS DEBIT RENCANA DAN KINERJA SALURAN PADA SALURAN INDUK CISADANE BARAT LAUT KABUPATEN TANGERANG

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui volume sedimen saluran induk cisadane barat laut kabupaten tangerang. Manfaat penelitian untuk mengetahui volume sedimen saluran, sehingga dapat digunakan untuk mengupayakan optimalisasi  fungsi saluran induk,  lokasi dan waktu penelitian ini dilakukan pada saluran induk cisadane barat laut ruas bkw 3 sampai bcbl 3 kabupaten tangerang, waktu yang diperlukan dalam  penelitian ini selama tiga bulan yang  meliputi kegiatan   studi pustaka, pengumpulan data, sekunder, pengolahan data hasil dari pengukuran crossection dan longsection, analisis perbandingan debit rencana dan debit actual saluran dan penyusunan penelitian. Obyek penelitian melakukan survai lapangan pada kondisi awal. Dalam analisis volume sedimen digunakan program cross long (PCL) untuk menentukan volume sedimen. Hasil analisis kapisitas saluran dan konerja saluran. Volume Sedimen pada saluran induk cisadane barat laut kabupaten tangerang diperoleh 21.028,198 m3, Debit rencana menggunakan metode persamaan manning didapat nilai Q rencana = 9, 352 m3/detik sedangkan untuk debit actual lapangan menggunakan metode perhitungan hasil pengukuran longsection didapat nilai Q actual = 5, 028 m3/detik Dari hasil analisa perhitungan didapat presentase dengn nilai 46,235 % luas penampang yang berisi bersedimen, sedangkan luas penampang basah actual lapangan didapat nilai 53,764 %. sehingga sedimen yang menyebabkan pendangkalan/sedimentasi dapat mengurangi kapasitas tampung air di saluran induk. Rekomendasi dari hasil penelitian ini sehubungan dengan adanya potensi kawasan rawan banjir pada saluran tersebut, yang diindikasikan oleh nilai debit banjir maksimum yang melebihi kapasitas saluran, sehingga perlu mengimplementasikan tindakan sipil teknis seperti normalisasi saluran, mengoptimalkan kawasan tampungan air dan daerah resapan air
    corecore