3 research outputs found

    PEMBUATAN BATIK ECOPRINT DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN TAMAN WISATA TANJUNG MAS, DESA BOGOREJO

    Get PDF
    Keberadaan BUMDes berfungsi sebagai motor penggerak perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan kehadiran BUMDes diharapkan desa menjadi lebih mandiri dan mensejahterakan masyarakat. BUMDes Tridaya Berdikari adalah BUMDes yang dimiliki oleh Desa Bogorejo Kabupaten Pesawaran yang sedang mencoba untuk mengembangkan usaha taman wisata yang di bernama Taman Wisata Tanjung Mas.  BUMDes yang merupakan salah satu harapan Desa Bogorejo untuk selalu Produktif dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa terus melalukan berbagai upaya pengembangan usaha. Dari analisis situasi dan survey awal ke Desa Bogorejo khususnya BUMDes Tridaya Berdikari diperoleh identifikasi permasalahan yaitu BUMDes membutuhkan pembinaan dalam meningkatkan manajemen operasional peengelola , pembuatan perencanaan usaha, dan produk pendukung  dalam menjalankan usaha Taman Wisata Tanjung Mas. Sehingga solusi yang ditawarkan dalam pelaksaan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat adalah , pertama memberikan edukasi dan  peningkatan kapasitas manajemen operasional Pengurus , kedua memberikan  edukasi untuk membuat  perencanaan Stratejik dalam Pengembangan Taman  Tanjung Mas yang  terukur  dan ketiga adalah melakukan pelatihan/ praktik pembuatan batik ecoprint sebagai produk ramah lingkungan dan mudah untuk di aplikasikan  yang dapat dijadikan oleh- oleh maupun daya Tarik wisatawan di Taman Wisata Tanjung Mas

    Pengaruh Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap PDRB di Pulau Jawa dan Sumatera 2018-2021

    Get PDF
    This study aims to analyze the effect of Information and Communication Technology on PDRB.The study's constituents comprise IPTIK, PTS (number of cell phone subscribers), IT (telecommunications investment), and TPAK. This study's methodology makes use of panel data regression analysis and OLS (Ordinary Least Square) with cross-sectional data from 16 provinces in Java and Sumatera Island and time series data from 2018 to 2021. The study's findings show that TPAK, IT, PTS, and IPTIK all have an impact on PDRB at the same time. With a coefficient value of -0.007 and a significance value of 0.5309 > 0.05, IPTIK had no discernible impact on PDRB. With a significance value of 0.0000 < 0.05 and a coefficient value of 0.007, PTS has a positive and substantial impact on PDRB. With a coefficient value of 0.2654 and a significance value of 0.0000 < 0.05, IT has a substantial and positive impact on PDRB. With a coefficient value of -0.0065 and a significance value of 0.0000 < 0.05, TPAK has a significant and negative impact on PDRB. With an Adjusted R2 value of 0.9998, it can be concluded that variations in the independent variables account for 99.98 percent of the variation in the PDRB. While other factors can account for the remaining 0.02 percent. Keywords :  IPTIK, Number of Cell Phone Users, Telecommunication Investment , TPAK , PDRB  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap PDRB. Konstituen penelitian terdiri dari IPTIK, PTS (jumlah pelanggan telepon seluler), IT (investasi telekomunikasi), dan TPAK. Metodologi penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dan OLS (Ordinary Least Square) dengan data cross-sectional dari 16 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera dan data time series dari tahun 201 8 hingga 2021. Temuan penelitian menunjukkan bahwa TPAK, IT, PTS, dan IPTIK semuanya berdampak pada PDRB pada saat yang bersamaan. Dengan nilai koefisien -0,007 dan nilai signifikansi 0,5309 > 0,05, IPTIK tidak memiliki dampak yang nyata terhadap PDRB. Dengan nilai signifikansi 0,0000 < 0,05 dan nilai koefisien 0,007, PTS berdampak positif dan substansial terhadap PDRB. Dengan nilai koefisien 0,2654 dan nilai signifikansi 0,0000 < 0,05, TI memiliki dampak substansial dan positif terhadap PDRB. Dengan nilai koefisien -0,0065 dan nilai signifikansi 0,0000 < 0,05, TPAK memiliki dampak signifikan dan negatif terhadap PDRB. Dengan nilai R2 Disesuaikan sebesar 0,9998, dapat disimpulkan bahwa variasi variabel independen menyumbang 99,98 persen variasi dalam PDRB. Sedangkan faktor lainnya dapat menjelaskan sisanya sebesar 0,02 persen. Keywords :  IPTIK, Jumlah Pengguna Telepon Seluler, Investasi Telekomunikasi, TPAK, PDRBThis study aims to analyze the effect of Information and Communication Technology on PDRB.The study's constituents comprise IPTIK, PTS (number of cell phone subscribers), IT (telecommunications investment), and TPAK. This study's methodology makes use of panel data regression analysis and OLS (Ordinary Least Square) with cross-sectional data from 16 provinces in Java and Sumatera Island and time series data from 2018 to 2021. The study's findings show that TPAK, IT, PTS, and IPTIK all have an impact on PDRB at the same time. With a coefficient value of -0.007 and a significance value of 0.5309 > 0.05, IPTIK had no discernible impact on PDRB. With a significance value of 0.0000 < 0.05 and a coefficient value of 0.007, PTS has a positive and substantial impact on PDRB. With a coefficient value of 0.2654 and a significance value of 0.0000 < 0.05, IT has a substantial and positive impact on PDRB. With a coefficient value of -0.0065 and a significance value of 0.0000 < 0.05, TPAK has a significant and negative impact on PDRB. With an Adjusted R2 value of 0.9998, it can be concluded that variations in the independent variables account for 99.98 percent of the variation in the PDRB. While other factors can account for the remaining 0.02 percent. Keywords :  IPTIK, Number of Cell Phone Users, Telecommunication Investment , TPAK , PDRB  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap PDRB. Konstituen penelitian terdiri dari IPTIK, PTS (jumlah pelanggan telepon seluler), IT (investasi telekomunikasi), dan TPAK. Metodologi penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dan OLS (Ordinary Least Square) dengan data cross-sectional dari 16 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera dan data time series dari tahun 201 8 hingga 2021. Temuan penelitian menunjukkan bahwa TPAK, IT, PTS, dan IPTIK semuanya berdampak pada PDRB pada saat yang bersamaan. Dengan nilai koefisien -0,007 dan nilai signifikansi 0,5309 > 0,05, IPTIK tidak memiliki dampak yang nyata terhadap PDRB. Dengan nilai signifikansi 0,0000 < 0,05 dan nilai koefisien 0,007, PTS berdampak positif dan substansial terhadap PDRB. Dengan nilai koefisien 0,2654 dan nilai signifikansi 0,0000 < 0,05, TI memiliki dampak substansial dan positif terhadap PDRB. Dengan nilai koefisien -0,0065 dan nilai signifikansi 0,0000 < 0,05, TPAK memiliki dampak signifikan dan negatif terhadap PDRB. Dengan nilai R2 Disesuaikan sebesar 0,9998, dapat disimpulkan bahwa variasi variabel independen menyumbang 99,98 persen variasi dalam PDRB. Sedangkan faktor lainnya dapat menjelaskan sisanya sebesar 0,02 persen. Keywords :  IPTIK, Jumlah Pengguna Telepon Seluler, Investasi Telekomunikasi, TPAK, PDR

    The Influence of Determinats on CO2 Emission in Indonesia for a Decade

    Get PDF
    This study aims to see the effect of GDP per capita, income inequality, and population on CO2 emissions in Indonesia from 1990-2021. This research uses a descriptive quantitative method. The data used is secondary data, in the form of annual data for 32 years. The analytical method used is the error correction model (ECM) to see the short and long-term effects between the independent variable and the dependent variable. The results of this study indicate that GDP per capita has a positive and significant effect on Indonesia, both in the short term and in the long term. The income inequality variable has a positive and insignificant effect on CO2 emissions in Indonesia in the short term. Meanwhile, in the long term, income inequality has a negative and insignificant effect on CO2 emissions in Indonesia. The population variable has an insignificant negative effect on CO2 emissions in Indonesia in the short term. However, in the long term, the population significantly affects CO2 emissions in Indonesia
    corecore