12 research outputs found
EKSPERIMENTAL STUDI PERFORMANCE ORGANIC RANKINE CYCLE (ORC) MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA R245fa DENGAN SUMBER PANAS DI EVAPORATOR 120oC
Energi panas yang terbuang dari industri dan sumber energi terbarukan di seluruh dunia dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Salah satu teknologinya adalah Organic Rankine Cycle (ORC) dengan fluida kerja R245fa. Refrigerant R245fa dengan laju aliran massa 0,2 kg/s menghasilkan perpindahan energy panas di kondensor 43,35 kJ/s sedangkan di evaporator sebesar 50,094 kJ/s. Daya poros pompa maksimum sebesar 0,204 kJ/s dan lebih kecil jika dibandingkan dengan daya output sroll expander yang mencapai 5,022 kJ/s. Sehingga daya yang dihasilkan lebih besar daripada daya yang dibutuhkan dan effisiensi thermal ORC system yang tertinggi terjadi pada saat laju aliran massa 0,2 kg/s sebesar 12,3%
STUDI ANALISIS SISTEM FISIK THERMAL DENGAN PEMODELAN STIRRED TANK HEATER MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB
System thermal dengan model Stirrer Tank Heater diturunkan secara matematik dan memodelkan di dalam Simulink Matlab. Hasil akan dianalisis dan dibandingkan antara system yang menggunakan gangguan dan system yang tidak ada gangguannya. Dengan demikian transfer function untuk perubahan laju kalor input dengan temperature output adalah R/RCs, sedangkan untuk temperature cairan aliran masuk berfluktuasi adalah 1/RCs dan berfunsi sebagai gangguan (disturbance). Sistem thermal stirrer tank heater tanpa gangguan dengan sisi aliran masukan ditutup setelah penuh dan sisi output tidak bervariasi memberikan analisi performance yang lebih baik dengan data 1,5
Analysis of the Impact of Load Change on the Efficiency of the Heat Exchanger on Closed-circuit Cooling Water with a Capacity of 300 MW
Electricity has become one of the most crucial components of life. The steam power plant (PLTU) is the most significant contributor to the power supply process in Indonesia, with an installed capacity of 29.57%. A review of each component is required to support the sustainability of the production process at PLTU. This research discusses the heat exchanger's components in the refrigeration system at PT. XYZ. The cooling system in PLTU plays a vital role in preventing overheating of the power plant components, which can cause an interruption of the energy generation process. Following this, research was carried out on the influence of load changes on the efficiency of heat exchangers in PT. XYZ cooling systems using observation methods, interviews, and literature studies. Such methods produced data that could be used to calculate the efficiency value. From the results of the investigation, it was concluded that the performance of the PT. XYZ heat exchanger was at its best at maximum load with an efficiency presentation of 68.29% and at its lowest at minimum load with an effectiveness presentation of 59.95%. However, the value was still below the standard value of efficiency of the heat exchangers, which is 75%, so it required more intensive treatment to improve its efficiency value
Pembuatan Klem Pemegang Pipa Peralon dari Limbah Plastik Menggunakan Proses Compression Molding
Tujuan penelitian ini adalah menaikkan nilai tambah sampah plastik menjadi produk klem pemegang pipa paralon dengan proses compression molding di bengkel teknik mesin Polteknik negeri Semarang. Sampah plastik yang sering kita jumpai disekitar kita adalah jenis Polyethylene Terephthalate (PET) dari bekas kemasan air mineral dan Polypropylene (PP) dari bekas alat rumah tangga seperti ember, kursi dan lain-lainya, agar mengurangi beban lingkungan maka perlu di daur ulang menjadi produk klem pemegang pipa paralon dengan proses compression molding, dari hasil penelitian diperoleh kekuatan tegangan bengkok produk klem plastik penjepit paralon yaitu bahan plastik daur ulang PP menghasilkan kekuatan/tegangan bengkok sebesar Ļb=4,67 N/mm2, dan bahan plastik daur ulang PET menghasilkan kekuatan/tegangan bengkok sebesar Ļb=4,325 N/mm2
Analisis Jenis Coolant terhadap Temperatur dan Keausan Mata Pahat pada Proses Pengeboran Pegas Daun SUP9
Pegas daun adalah jenis suspensi yang biasa digunakan pada truk pengangkut beban yang berat. Salah satu langkah recycle adalah pengeboran ulang pegas daun yang masih layak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan coolant pada proses pengeboran ulang pegas daun terhadap temperature dan keausan mata pahat. Proses pengeboran menggunakan baja SUP9 dan mata pahat HSS berdiameter 17mm pada putaran spindel 280rpm dengan variasi coolant oli dromus, air bersih, dan minyak kelapa. Oli dromus diemulsikan dengan air pada perbandingan 70 persen air dan 30 persen oli dromus. Pengujian yang dilakukan adalah pengukuran temperatur menggunakan thermogun selama proses pengeboran dan pengukuran tingkat keausan mata pahat menggunakan mikroskop Olympus. Rata-rata temperatur pengeboran yang dihasilkan adalah 37.90C 48.570C dan 52.650C. Oli dromus menghasilkan temperatur paling rendah dan stabil. Dari observasi keausan, didapat minyak kelapa menghasilkan panjang keausan terendah 1661Āµm dibandingkan air bersih 3720,7Āµm dan oli dromus 3373,4Āµm. Meski minyak kelapa menghasilkan temperatur tertinggi dalam penelitian ini, minyak kelapa mempunyai kemampuan untuk mengurangi nilai aus paling baik daripada coolant lainnya
Biogas Desulfurization Using Iron Gram Waste Machining Practicum Process at The Department of Mechanical Engineering, Politeknik Negeri Semarang
The important matter about biogas as an alternative energy source was the presence of hydrogen sulfide (H2S) which is very corrosive. The biogas desulfurization process was absolutely necessary to reduce the risk of damage to the equipment. For small-scale applications, the selection of the type of adsorbent became important to reduce additional costs. One alternative material that can be used was iron gram waste. The aim of this study was to investigate the use of iron gram waste resulting from the machining practicum process at the Department of Mechanical Engineering, Politeknik Negeri Semarang as an alternative material for making adsorbents. Iron gram waste was processed into Iron (III) Oxide (Fe2O3) and Iron (III) Hydroxide (Fe(OH)3), formed into billets with an average billet mass of 250 gr. The performance test of the adsorbent in the biogas desulfurization process was carried out under conditions of variation in the flow rate of biogas feed 1, 2, and 3 liters per minute, and the volume of biogas purified in one process was 50 liters. As a result, the most optimum performance was obtained in the test with a feed biogas flow rate of 1 liter/minute, with a percentage reduction in H2S levels contained in the biogas by an average of 82,56%
Investigation of Double Screw Compressor Characteristic based on Experimental in Industry
Large-scale compressed air equipment is the only way to meet the demand for air for production facilities such as the pharmaceutical, automotive, or combustion processes industries. As one of the main driving components in the air compressor system, the double screw determines the reliability and performance of the entire compressed air system. Double screw compressors are a promising option for use in large-scale compressed air systems due to their high efficiency and reliability. The double screw profile has been specially designed to increase compression capability over a period of more than 24 hours with a range of 400 to 385 m3 per hour. The cooling oil works well keeping the compressor temperature constant at around 100 0C, even though there are very active temperature fluctuations. On the working pressure side the compressor as a whole is constant, although there is a significant spike in the dryer pressure. The dryer pressure experienced a significant increase reaching 6.9 Bar in the sixth data collection, while the cooling oil pressure and tank pressure were the same at 6.6 Bar, and the air pressure was 6.3 Bar. The results of observing the performance of compressors during industrial operation have presented the ideal working conditions for double screw compressors reaching 58.4 kJ/kg, while the actual working conditions of compressors are 66.6 kJ/kg. Overall, the average compressor efficiency is 87.81%
PENERAPAN TEKNOLOGI MESIN PEMOTONG DAGING DAN TULANGSAPI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA PENYEMBELIHAN SAPI
Kebutuhan daging sapi yang terus mengalami peningkatan tidak diimbangi dengan penggunaanteknologi tepat guna dalam proses pemotongannya. Mayoritas pelaku usaha penyembelihan sapi masihmenggunakan cara konvensional pada proses pemotongan yaitu menggunakan pisau potong dan kapak.Salah satunya yaitu Pelaku Usaha Penyembelihan Sapi āNN-Dagingā yang berada di KabupatenWonosobo. Proses pemotongan dengan cara konvensional membuat proses pemotongan secarakonvensional memberikan hasil dimensi potongan tidak seragam, tidak rapi dan tidak teratur,membutuhkan waktu yang lebih lama serta tenaga yang lebih banyak, sehingga mengakibatkanproduktivitas rendah. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu membantu meningkatkanproduktivitas khususnya dalam proses pemotongan daging dan tulang sapi. Objek sasaran kegiatanpengabdian yaitu Pelaku Usaha Peyembelihan Sapi āNN-Dagingā yang berada di Kabupaten Wonosobo.Solusi yang ditawarkan pada program pengabdian ini adalah pertama penerapan teknologi mesinpemotongan daging dan tulang sapi dan kedua pelatihan penggunaan mesin pemotongan daging dantulang sapi. Metode untuk mencapai luaran tersebut antara lain: pertama pelaksanaan Kegiatan BersifatAdministratif/ Sosialisasi, kedua pembuatan mesin pemotong daging dan tulang sapi, ketiga penerapanmesin pemotong daging dan tulang sapi, keempat praktek dan pelatihan penggunaan mesin pemotongdaging dan tulang sapi dan kelima monitoring dan evaluasi. Hasil dari program pengabdian kepadamasyarakat ini meliputi penerapan mesin pemotong daging dan tulang sapi dengan penggerak motorlistrik serta terselenggaranya pelatihan penggunaan mesin pemotong daging dan tulang sapi. Melaluiterselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini maka dapat meningkatkan produktivitasmitra yaitu meminimalisir penggunaan tenaga manusia dan mempersingkat waktu serta produk berupadaging dan tulang sapi memiliki hasil potongan dengan dimensi yang seragam dan rapi
Analisis Perbandingan Respon Transfer Function Stirrer Tank Heater Dengan Variasi Fluida Menggunakan Simulink MATLAB
Pemodelan stirrer tank heater yang memanaskan fluida air, methanol dan engine oil dianalisis dengan menurunkan transfer function system dan membuat coding dengan Matlab Simulink. Fluida air membutuhkan energy panas yang paling rendah dengan settling time 2,5175, methanol 5,624 dan engine oil 7,543. Kecepatan mencapai settling time methanol 16.910.661 detik, diikuti fluida air 20.658,043 detik dan engine oil 35.017.592 detik. Modifikasi system dengan menghilangkan gangguan, kebutuhan energy panas untuk air 1,5675, methanol 4,674 dan engine oil 6,593, lebih rendah jika dibandingkan dengan system yang masih melibatkan gangguan. Kecepatan settling time, methanol 16.933.221 detik diikuti dengan air 20.688.789 detik dan engine oil 34.196.792 detik