1 research outputs found

    Protein Lateks Hevea Brasiliensis Sebagai Fungisida Untuk Pengendalian Penyakit Tanaman

    Full text link
    Serum lateks tanaman karet mengandung berbagai jenis protein yang berkaitan dengan protein pertahanan terhadap patogen. Pemanfaatan protein-protein lateks tersebut sebagai produk pengendali jamur patogen masih terkendala oleh metode isolasi protein serum lateks yang memerlukan peralatan dan biaya yang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan metode isolasi protein lateks yang lebih sederhana dan menguji daya hambat protein-protein lateks tersebut terhadap pertumbuhan beberapa spesies jamur patogen pada tanaman pangan dan perkebunan. Pemisahan serum tertinggi diperoleh dari lateks yang dikoagulasikan dengan 37,5 mL asam format 5% tiap 1 liter lateks. Aseton, amonium sulfat dan Trichloric Acid (TCA) cukup efektif mempresipitasikan protein-protein di dalam serum lateks. Aseton dan amonium sulfat mempresipitasi protein masing-masing sebanyak 7,78 mg/mL dan 9,2 mg/mL serum, dan lebih tinggi dibandingkan TCA yaitu 5,56 mg/mL serum. Aktivitas enzimatik superoksid dismutase (SDO) protein hasil presipitasi dengan aseton dan amonium sulfat lebih tinggi dibandingkan protein hasil presipitasi dengan TCA, meskipun aktivitas SOD spesifik masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata. Protein lateks memiliki daya hambat in vitro yang luas terhadap spesies jamur patogen yaitu 13,70% hingga 33,18% terhadap kontrol. Fusarium oxysporum, Collectrotichum capsici dan Rigodoporus microporus merupakan jamur patogen yang peka terhadap aktivitas protein-protein lateks
    corecore