2 research outputs found

    KADERISASI PEMUDA BUDDHIS DALAM MEMPERTAHANKAN SADDHA MELALUI METODE ON THE JOB TRAINING

    No full text
    On the job training merupakan salah satu metode pengembangan sumber daya manusia yang dapat diterapkan pada komunitas pemuda Buddhis sebagai objek kader. Kaderisasi berfungsi untuk mempertahankan eksistensi umat Buddha dengan cara menanamkan keyakinan. Keyakinan (saddha) terhadap Buddha Dhamma dibangun berasal dari proses verifikasi (ehipassiko) dan dilandasi kebijaksanaan (panna) bukan sekedar percaya membuta sehingga perlu dialami sendiri oleh pemuda sebagai objek kader. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan lokasi Desa Tempuran Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menampilkan pola kaderisasi yang menyeluruh diberlakukan kepada semua pemuda Buddhis. Metode pengembangan sumber daya manusia Buddhis yang diterapkan subjek kader yaitu melalui metode on the job training. Pelatihan langsung membantu objek kader melakukan tugas memimpin puja bakti, pembawa acara keagamaan, anjangsana serta menjadi delegasi pada kegiatan PATRIA dengan tujuan agar memiliki keterampilan, pengetahuan dan kebiasaan yang baik

    MANAJEMEN DIRI, KOMITMEN ORGANISASI DAN PROBLEMATIKA ANGGOTA IKMAB-UNS PADA KEGIATAN KEAGAMAAN BUDDHA DI SURAKARTA

    No full text
    Manajemen diri anggota IKMAB UNS tercermin pada kemampuan anggota dalam menyelaraskan pikiran, ucapan dan perbuatan. Para anggota berlatih meditasi sebagai upaya menuntun pikiran benar. Pikiran yang dituntun secara benar akan akan membawa pada pengertian benar sehingga mendorong ucapan anggota dalam berucap benar seperti pembacaan paritta suci, mantra, dhammapada. Realisasi manajemen diri melalui tindakan yaitu berdana, atthasila, pelepasan satwa (fangshen) dan berlatih memimpin tata upacara keagamaan tradisi Mahayana (fachi) di Vihara Lotus. Komitmen organisasi dalam meningkatkan efektifikas kegiatan kegamaan Buddha tercermin pada intensitas kehadiran anggota tanpa paksaan, berseragam, tergabung dalam komunikasi grup, berbagi informasi, berbagi sarana transportasi, memupuk kebersamaan sehingga menjadi atribut kekompakkan. Beberapa anggota bersikap apatis , keyakinan (saddha) lemah, jumlah personil minim, jam kuliah padat dan keragaman aliran/sekte merupakan problematika organisasi IKMAB UNS sehingga menjadi pengahambat efektifitas kegiatan keagamaan Buddha di Kota Surakart
    corecore