4 research outputs found
TINJAUAN YURIDIS JUAL BELI ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pemenuhan syarat sahnya perjanjian dalam jual beli online dimasa pandemi covid 19 dan langkah langkah apa yang harus dilakukan jika hak dan kewajiban penjual dan pembeli tidak dipenuhi, di mana dengan metode penelitgian hukum normatif disimpulkan bahwa: 1. Pemenuhan syarat syahnya perjanjian dalam jualbeli online dimasa pendemi covid 19. Tetap tunduk Kitab Undang Undang Hukum Perdata dimana perjanjian dianggap syah apabila memenuhi syarat yang tercantum dalam pasal 1320 KUHPerdata yaitu: 1) harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak; 2) masing-masing pihak harus cakap secara hukum; 3) harus ada obyeknya dan; 4) harus mempunyai sebab yang halal. Dan unsur perjanjian online, maka penjual dan pembeli wajib mentaati Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Dimana dalam Pasal 28 bahwa : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, diancam dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan atau denda Rp 1.000.000.000 ( Satu Miliar Rupiah) lihat pasal 45 ayat 2 Undang Undang ini. 2. Langkah-langkah yang harus dilakukan jika hak dan kewajiban penjual dan pembeli tidak dipenuhi adalah : Pembatalan jual beli disertai gugatan ganti kerugian akibat perbuatan melanggar hukum berdasarkan pasal 1365 KUH Perdata dan atau atau gugatan wanprestasi berdasarkan pasal 1243 KUHPerdata.Kata kunci: jual beli online; pandemi
PENGARUH INFLASI DAN EKSPOR TERHADAP CADANGAN DEVISA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Pengaruh Inflasi dan Ekspor Terhadap Cadangan
Devisa di Indonesia Dalam Persepektif Ekonomi Islam” ditulis oleh Dwi Ernik
Meliawati, NIM 17402163541, Pembimbing Dr. Agus Eko Sujianto, S.E.,M.M
Penelitian Skripsi ini dilatar belakangi oleh keadaan yang berada di
Indonesia banyak melakukan pembangunan di segala bidang untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu dalam pendanan yang penting digunakan
untuk melaksanakan pembangunan nasional yaitu devisa. Sumber pimbiayaan
yang akan didapat tersbut disimpan dalam cadangan devisa dan akan
dipertanggung jwabkan di Bank Indonesia
Kondisi cadangan devisa harus terus di jaga dan di pelihara agar transaksi
tersebut bisa terus berlangsung dan berjalan dengan lancar. Dan Inflasi salah satu
faktor yang akan mempengaruhinya cadangan devisa yang ada di Indonesia, jika
inflasi yang ada di negara tersebut melambung tinggi akan mempengaruhi
cadangan devisa. Cadangan devisa ini dapat dikatakan sebagai faktor yang sangat
penting untuk melihat sejauh mana fundamental dalam suatu negara dalam suatu
cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat juga memalui ekspor yang akan
mempengaruhi tingakat besar kecilnya di suatu negara
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menguji pengaruh inflasi terhadap
cadangan devisa dalam konteks ekonomi syariah, (2) Untuk menguji pengaruh
ekspor terhadap cadangan devisa dalam konteks ekonomi syariah, (3) Untuk
menguji pengaruh inflasi dan ekspor terhadap cadangan devisa dalam konteks
ekonomi syariah.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian
asosiatif.Peneliti melakukan pengujian analisis regresi linier berganda.data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS,BI
dan Definit Asia, jumlah data yang diambil yaitu 36 data. Teknik analisis yang
akan digunakannya purposive sampling dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05
dengan menggunakan aplikasi Eviews 09.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Inflasi berpengaruh negative
terhadap cadangan devisa Indonesia dalam konteks ekonomi syariah (2) Ekspor
berpengaruh positif terhadap cadangan devisa Indonesia dalam konteks ekonomi
syariah, (3) Inflasi dan Ekspor terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
cadangan devisa Indonesia dalam konteks ekonomi syariah.
Kata Kunci: Ekspor, Cadangan Devisa, Inflasi