4 research outputs found

    Lesson Learned Dari Kecelakaan Reaktor Nuklir Fukushima Daiichi Untuk Meningkatkan Mitigasi Reaktor Serba Guna Gerrit Augustinus Siwabessy (RSG-GAS)

    Get PDF
    Indonesia dengan wilayah geografi yang relatif sama dengan Jepang dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik menyebabkan Indonesia rawan terhadap gempa tektonik, terlebih Serpong Kota Tangerang Selatan lokasi Reaktor Serba Guna - G.A. Siwabessy (RSG-GAS) berada tercatat dalam buku Katalog Gempabumi Signifikan dan Merusak Tahun 1821-2018, sebagai wilayah berisiko terdampak gempa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis upaya mitigasi yang dilakukan untuk mengurangi risiko ancaman bencana akibat kegagalan teknologi di RSG-GAS. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif eksploratif, mengeksplorasi fenomena baru dan mendeskripsikan sesuai pengamatan langsung dari data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan narasumber, dan data sekunder melalui studi dokumen milik narasumber dan studi pustaka. Validasi data dilakukan dengan teknik triangulasi dengan melakukan investigasi data dari berbagai sumber yang di analisis sesuai dengan kerangka penelitian. Tindakan mitigasi sudah dilakukan sebelum desain disusun, tepatnya pada penentuan calon tapak sampai pada saat ini tahap operasi. Pemutakhiran evaluasi tapak reaktor dilakukan pada aspek kejadian eksternal (aspek kegempaan, kegunungapian, geoteknik, meteorologi dan hidrologi, ulah manusia, serta dispersi zat radioaktif). Pemutakhiran evaluasi tapak dari aspek kejadian eksternal menjadi pertimbangan dalam desain RSG-GAS berbasis mitigasi, termasuk simulasi station balckout yang telah dilakukan di RSG-GAS, untuk mengetahui kapasitas dan kerentanan RSG-GAS terhadap bahaya eksternal yang terjadi seperti di Fukushima Daiichi. Peraturan Perundang-undangan terkait desain mempertimbangkan bahaya eksternal seperti gempabumi dan bahaya lainnya juga sudah diundangkan. Untuk memperkuat kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan perlu dilakukan revisi Peraturan Pemerintah untuk mengatur tanggung jawab dan kewenangannya dalam penanggulangan kedaruratan nuklir untuk menjamin keselamatan masyarakat guna tercipta keamanan nasional

    Kapasitas Pengurangan Risiko Bencana Multi-hazard Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya Guna Mendukung Keamanan Nasional

    Get PDF
    Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu wilayah di Provinsi Aceh dengan kondisi geografis yang sebagian besar terdiri atas kawasan pesisir dan pegunungan api aktif yang membuat Kabupaten Pidie Jaya memiliki risiko tinggi mengalami berbagai macam bencana (multi-hazard) seperti gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, dan banjir. Kondisi ini menuntut Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya untuk meningkatkan kapasitasnya dalam kegiatan pengurangan risiko bencana (PRB), sehingga dapat mengurangi kerugian dan korban jiwa akibat bencana. PRB berfokus pada pengurangan kerentanan dan peningkatan kapasitas masyarakatnya yang sejalan dengan arahan Sendai Framework. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas PRB Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dalam menghadapi multi-hazard menggunakan Sendai Framework sebagai acuan penilaianya. Subyek dalam penelitian ini adalah instansi-instansi Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan data yang berasal dari wawancara dan studi pustaka. Hasil triangulasi penelitian menunjukan bahwa kapasitas PRB Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya memperoleh nilai total 12 dari nilai maksimal 16. Maka kapasitas PRB Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya tergolong “Baik”. Jika Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya mampu mengelola risiko bencana dengan baik, maka akan menimbulkan rasa nyaman dan aman pada masyarakat yang merupakan indikator keamanan nasional

    The concept of an early warning system for the use of nuclear technology in Indonesia

    No full text
    The application of nuclear power plants in the world is increasing and has the potential for accidents, including nuclear weapons tests from outside the Nuclear Non-Proliferation Treaty, thus allowing radioactive releases to fall into Indonesian territory, which is a potential threat. Indonesia also utilizes nuclear power in many fields, thus also potentially becoming a national threat. To prevent the threat of radiation potential requires a nuclear disaster Early Warning System (EWS) that can be accessed by the community. This research analysed the EWS that Indonesia needed, using qualitative methods by describing the results of research obtained from interviews and secondary data. Results and research discussions starting from observation and monitoring of radiation exposure, warning services, information dissemination, and supported by countermeasures for the effectiveness of the EWS. The results showed that the development of an integrated nuclear disaster EWS that is easily accessible to the community quickly and continuously under the development of an emergency is a strategy as a decision to reduce the risk of nuclear disaster. The development of the strategy requires a legal basis that regulates coordination between ministries/institutions, from planning to information dissemination to ensure the safety of the public and Indonesian people's security
    corecore