25 research outputs found

    Persepsi Pengunjung terhadap Tingkat Kenyamanan Bnagunan Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus : RSIA Melati Husada Kota Malang)

    Full text link
    Sebuah bangunan dirancang untuk dapat mengakomodasi aktivitas danmemberikan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi penggunanya. Penelitian inimembahas tentang aspek-aspek Kenyamanan bangunan dalam sebuah desainarsitektur dan pengaruhnya terhadap Kenyamanan penggunanya. Penelitian inidilakukan pada RSIA Melati Husada Kota Malang, Jawa Timur. Kenyamananbangunan diukur berdasarkan 4 aspek utama yaitu kenymanan ruang, Kenyamananvisual, Kenyamanan termal dan Kenyamanan audio. Pengumpulan data dilakukandengan observasi langsung dan kuesioner yang disebarkan pada 2 area amatan(fasilitas rawat jalan dan rawat inap). Data dianalisis dengan menggunakan metodecampuran kuantitatif-kualitatif untuk menghasilkan tingkat Kenyamanan aspekaspekkenyamanan bangunan. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan bahwavariabel-variabel amatan berada dalam kondisi baik atau mendapatkan nilai baikoleh penggunanya. Hasil lainnya menunjukkan bahwa pada 2 area amatan terdapatperbedaan variabel yang mempengaruhi Kenyamanan pengguna secara signifikan.Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat tingkat Kenyamanan bangunanberdasarkan persepsi pengunjung dan faktor Kenyamanan bangunan yangmempengaruhi Kenyamanan pengunjung pada RSIA Melati Husada Kota Malang

    Perpustakaan Umum Malang Dengan Kombinasi Taman Vertikal Dan Ventilasi Untuk Perancangan Ruang Baca

    Full text link
    Kualitas udara dalam ruang merupakan sebuah interaksi yang dapat berubah baiksecara konstan mau pun tidak yang diakibatkan oleh beberapa faktor yangmempengaruhi baik dari lingkungan luar mau pun lingkungan dalam. Salah saturuangan yang berpotensi tinggi untuk mengalami masalah polusi udara dalam ruangadalah ruang perpustakaan. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan eksternalseperti debu yang terbawa angin dan kondisi internal yaitu bakteri yang terbawa padabuku-buku lama yang dihirup oleh pelaku aktifitas perpustakaan. Dari faktor eksternal,salah satu penyebabnya ialah debu, tanah, dan polutan yang terbawa di udara masuk kedalam ruang perpustakaan. Pengoperasian sistem ventilasi bangunan berperan pentingdalam membawa udara masuk ke dalam ruangan. Salah satu strategi yang telahdisebutkan ialah penggunaan filter. Filter pada ventilasi berfungsi sebagai penyerappolusi yang terbawa angin luar masuk ke ruang dalam. Terdapat beberapa cara untukfiltrasi pada bangunan salah satunya adalah taman vertikal. Diharapkan penggunaankombinasi taman vertikal dan ventilasi dapat menjadi sumber penghawaan alami yangtetap memperhatikan kualitas udara dalam pada perpustakaan agar masalah buruknyakualitas udara ruang dalam pada perpustakaan dapat direduksi

    Sistem Ventilasi Alami Sebagai Dasar Perancangan JFC Center Di Kabupaten Jember

    Full text link
    JFC Center sebagai tempat untuk menampung seluruh kegiatan yang berhubungandengan acara tahunan JFC di Kabupaten Jember. Terdiri dari fasilitas pelatihan, fasilitaspenerima, fasilitas pengelola, fasilitas servis, serta fasilitas pendukung. Menerapkansistem ventilasi alami sebagai dasar perancangan pada bangunan terdiri dari sistemventilasi silang dan sistem stack effect melalui desain bukaan yang sesuai, yaitu ukuran,letak, dan jenis. Kriteria yang diterapkan, yaitu bukaan, kemerataan, dan turbulensi.Metode terbagi menjadi dua tahap, yaitu evaluasi pada bangunan eksisting untukmenemukan permasalahan termal kemudian melakukan perancangan bangunan yangbaru pada tapak yang baru pula berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan.Letak bukaan terdiri dari bukaan bawah, bukaan tengah, dan bukaan atas. Jenis bukaanyang digunakan adalah vertical pivot, the project sash, awning, horizontal pivot, jalousie,dan jendela mati. Rasio inlet cenderung sama dengan outlet karena rata-rata kecepatanangin yaitu 0,33 m/s sudah memenuhi standar kecepatan angin yang paling sesuai dandapat diterima dengan nyaman oleh penghuni bangunan. Kemerataan dan turbulensiditunjukkan dari hasil analisis menggunakan software ANSYS Lisensi LaboratoriumStudio Perancangan dan Rekayasa Sistem, Teknik Mesin, Universitas Brawijaya

    Kenyamanan Visual Gedung Pamer Pusat Seni Dan Kerajinan Kendedes Kabupaten Malang

    Full text link
    UMKM daerah sangat tahan banting sebagai USAha penopang dinamika ekonominasional yang semakin menurun. DPRI memfokuskan UMKM dalam bidang arsitektur,kerajinan, dan desain. Kabupaten Malang merupakan salah satu bagian terbesar JawaTimur dengan potensi pariwisata di bidang kerajinan dan kesenian dalam Pusat Senidan Kerajinan Kendedes. Gedung/ ruang pamer karya yang merupakan bagian utamabangunan, dimana aktivitas pengguna bangunan adalah proses melihat dan mengamatihasil seni/ kerajinan. Kebutuhan cahaya baik cahaya alami maupun cahaya buatan padagedung/ ruang pamer cukup tinggi mengingat fungsinya sebagai tempat kerja yangkegiatannya sangat mengandalkan mata. Pemanfaatan cahaya alami ditekankan padasiang hari (SNI-03-2396: 2001), sehingga penggunaan pencahayaan buatan harusdiminimalisir. Akan tetapi cahaya dalam gedung pamer Pusat Seni dan KerajinanKendedes yang terlalu tinggi menimbulkan silau. Keterbatasan wadah pameransemakin menambah kesan silau. Karena itu, diperlukan wadah yang mampumemberikan Kenyamanan visual sesuai kebutuhan melihat, baik aspek teknispencahayaan maupun gedung pamer berdasarkan standar pencahayaan rata-ratasebesar 300 lux (SNI-6197: 2011). Pengelolaan elemen bangunan mampu memberikankenyamanan visual gedung pamer dengan mempertimbangkan kondisi ruang luar,organisasi dan orientasi, sistem tata cahaya (alami/ bukaan dan buatan/ lampu),bentuk/ modifikasi bangunan (sun shading), warna dan material (finishing), danperencanaan interior (jarak/ sudut pandang dan display produk)

    Pencahayaan Sebagai Kriteria Aspek Keselamatan Pada Hunian Khusus Lansia

    Full text link
    Seiring dengan berjalannya waktu manusia lanjut usia atau yang biasa disingkat lansia mengalami kemunduran fungsi fisik yang menimbulkan permasalahan serius dikalangan lansia. Terjatuh merupakan masalah yang paling banyak dialami lansia terutama saat beraktivitas di dalam rumah (Bulletin Housing The Family, 1974). Masalah terjatuh lansia disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya kemunduran fungsi pengelihatan yang dipadukan dengan lingkungan yang berbahaya (Brawley, 2005). Pengaturan pencahayaan sangatlah dibutuhkan untuk membantu aktivitas lansia, karena pencahayaan yang buruk dapat menimbulkan masalah sederhana hingga mengancam jiwa lansia. Fokus bahasan studi ini adalah mengenai pencahayaan sebagai kriteria aspek keselamatan untuk menghindari terjatuh pada lansia di rumah tinggal. Pada kajian ini penulis membandingkan dua objek hunian khusus lansia yang menerapkan aspek keselamatan. Dari kajian ini menghasilkan tiga kriteria aspek pencahayaan yaitu meningkatkan pencahayaan, menghindari efek silau pada mata dan menghindari Perubahan intensitas cahaya yang terlalu kontras

    Sistem Penghawaan Alami Ruang Produksi Batik Barong Gung Di Tulungagung

    Full text link
    Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu daerah penghasil batik yang memiliki potensi kecepatan angin cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi Kenyamanan ventilasi pekerja melalui penurunan suhu ruang akibat suhu pemanasan yang mencapai 800C dari aktivitas nglorod dan mengeringkan pola batik printing. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran pada kondisi eksisting ruang produksi yang meliputi kecepatan angin, suhu dan prosentase luas bukaan terhadap luas lantai. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sistem penghawaan alami pada eksisting telah memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI) 03-6572-2001 atau belum. Dari kajian ini diketahui penghawaan alami pada ruang produksi batik dapat diwujudkan melalui pengaturan layout area aktivitas dan bukaan. Faktor tersebut akan saling mempengaruhi untuk memenuhi Kenyamanan ventilasi di dalam ruang yaitu suhu 28 0C dan kecepatan angin 0,6 m/s yang masih berada pada rentang suhu dan kecepatan angin yang disyaratkan oleh SNI 03-6572-2001 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Program ANSYS digunakan untuk mengetahui kontur suhu dan kecepatan angin di dalam ruang
    corecore