3 research outputs found

    Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016-2017 pada materi Konsep Mol dengan penerapan metode pembelajaran problem solving. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang secara umum terdiri dari 2 (dua) siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPA 1 SMAN 2 Mataram pada tahun pelajaran 2016-2017 yang berjumlah 40siswa, 10 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan. Penelitian ini difokuskan pada materi konsep mol yang mencakup konversi jumlah mol ke dalam jumlah partikel, jumlah massa, jumlah volume, hipotesis Avogadro, rumus empiris, rumus molekul, kadar zat, dan pereaksi pembatas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, lembar observasi, dan angket siswa. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, rata-rata nilai post tes     siswa adalah 79,08 dengan siswa sebanyak 35 orang (88%)mencapai nilai ≥76. Hasil angket siswa serta hasil observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving juga menunjukkan tanggapan yang baik dari siswa. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving memberikan dampak yang positif bagi siswa dalam proses belajar mengajar

    PENERAPAN CURTURALLY RESPONSIVE TEACHING DENGAN MEDIA LKPD BERBASIS KEBUDAYAAN MASYAKARAT DESA SADE YANG MELUMURI LANTAI DENGAN KOTORAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI HIDROKARBON

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas XI SAINTEK 2 SMA Negeri 2 Mataram pada materi hidrokarbon dengan menerapkan pendekatan Curturally Responsive Teaching (CRT) melalui media LKPD berbasis kebudayaan masyakarat desa sade yang melumuri lantai dengan kotoran ternak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini di lakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data penelitian berupa hasil belajar kognitif yang diambil dengan teknik tes dari LKPD. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I presentase hasil belajar peserta didik sebesar 76,32% dan meningkat pada siklus II sebesar 82,86%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan penerapan pendekatan Curturally Responsive Teaching dengan media LKPD pada materi hidrokarbon dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik

    PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM KOLOID

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus berdasarkan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 SMAN 2 Mataram dengan jumlah peserta didik sebanyak 36, 11 laki-laki dan 25 perempuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi keaktifan peserta didik yang terdiri dari lima indikator keaktifan dan instrumen kedua berupa lembar check list dokumentasi tugas peserta didik yang terdiri dari dua indikator. Indikator keberhasilan yang digunakan yaitu keaktifan peserta didik mencapai ? 75% dari skor maksimal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentasi keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan mulai dari siklus pertama hingga siklus kedua. Kenaikkan rata-rata keaktifan sebesar 43,26% dengan persentase kenaikkan tertinggi pada indikator ketiga yakni menyampaikan pendapat/ide yaitu sebesar 55,6% pada siklus I dan pada siklus dua juga mengalami kenaikkan dengan rata-rata kenaikkan sebesar 7,8% dengan kenaikkan tertinggi pada indikator ketiga menyampaikan pendapat/ide yaitu sebesar 11,1%. Untuk data pendukung kedua juga mengalami kenaikkan sebesar 13,9% dari 69,4% pada siklus I dan pada siklus II data hasil dokumentasi pengumpulan tugas mengalami kenaikkan sebesar 8,4% dari 83,3%
    corecore