3 research outputs found

    Pola Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Perempuan Partai Golongan Karya Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019 di Kabupaten Jepara

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Pola Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Perempuan Partai Golongan Karya pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019 di Kabupaten Jepara” memiliki tujuan untuk mengetahui pola rekrutmen caleg perempuan Partai Golkar pada Pileg 2019 di Kabupaten Jepara dan untuk mengetahui pengelolaan caleg perempuan dan caleg laki-laki Partai Golkar serta perbedaan keduanya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sedikitnya caleg perempuan yang dapat lolos menjadi anggota dewan sedangkan keikutsertaan dalam pileg 2019 di Kabupaten Jepara, Partai Golkar menjadi partai dengan keikutsertaan caleg perempuan terbanyak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pemilihan informan dengan purposive sampling dan snowball sampling dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informasi dan data yang diperlukan diperoleh dari DPD Partai Golkar Kabupaten Jepara, Pengurus Harian Partai Golkar Kabupaten Jepara, Caleg yang mengikuti pileg 2019, dan pihak lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola rekrutmen yang dilakukan oleh Partai Golkar Kabupaten Jepara pada Pileg 2019 di Kabupaten Jepara dilakukan berdasarkan Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nomor: KEP-227/dpp/golkar/1/2013 tentang Pedoman Penyusunan Daftar Calon Anggota Legislatif DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Partai Golkar dengan sistem terbuka dan tertutup. Dalam rekrutmen caleg perempuan ditemukan masalah yakni sulitnya partai politik dalam memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan yang berdampak pada “asal comot” caleg perempuan sehingga partai hanya mengutamakan kuantitas bukan kualitas. Fenomena “asal comot” terjadi karena fungsi partai politik sebagai agen pendidikan politik tidak berjalan, khususnya bagi perempuan sehingga menyebabkan minat perempuan terhadap politik berkurang. Kasus “asal comot” dan tidak berjalannya fungsi partai politik sebagai agen pendidikan politik saling terkait dengan paham bahwa politik merupakan ranah bagi laki-laki, hal tersebut yang menyebabkan perempuan belum mampu bersaing dengan laki-laki dalam arena politik

    Hubungan Polycystic Ovary Syndrome(PCOS)dengan Infertilitas di Praktik Swasta Dokter ObstetriGinekologi Palembang

    Get PDF
    Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan salah satu kelainan endokrin dan metabolik yang sering terjadi pada wanita usia reproduksi. SOPK merupakan kumpulan gejala dari amenorrhea, oligomenore, infertilitas, obesitas, hirsutisme, acne, alopesia, dan akantosis nigrikan. Dari seluruh perempuan usia reproduksi yang tersebar di dunia,  sebanyak 4-18% diantaranya mengalami SOPK. SOPK menyebabkan  5-10% wanita usia reproduktif menjadi infertilitas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara SOPK dan infertilitas.Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan desain potong lintang. Sampel diambil dari data sekunder di Praktik Pribadi Dr. dr. Rizani Amran, SpOG(K) periode Agustus 2014-Juli 2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode konsekutif. Data di analisis menggunakan uji Kai-kuadrat.Dari 249 orang (79,6%) SOPK, 77,8% amenorrhea/oligomenorrhea, 92,2% obesitas, 99% hirsutisme dan 89,6% infertilitas. Uji Kai-kuadrat menunjukkan nilai p = 0,000 (p-value <  5%) dan nilai PR = 8,572.Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara SOPK dan infertilitas.Orang yang mengalami SOPK berisiko 8,572 kali lebih besar untuk mengalami infertilitas dari pada orang yang tidak mengalami SOPK

    Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development

    No full text
    This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.  ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEI’s activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has “Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagement” as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.  Conference Title: 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme: Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms: ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi
    corecore