2 research outputs found

    Potensi Karbon Berbasis Pekarangan di Kampung Mubraidiba Kabupaten Manokwari

    Full text link
    Identifikasi potensi biomasa dan karbon penting dalam upaya kontribusi menjaga keseimbangan lingkungan global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran potensi karbon pekarangan di kampung Mubraidiba. Metode yang digunakan ialah deskriptif dengan teknik observasi lapang yang dilakukan secara sensus terhadap seluruh tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan yang selanjutnya dibagi berdasarkan keleas diameter. Persamaan alometrik digunakan untuk menduga besaran nilai biomasa yang disesuaikan dengan karakteristik dan jenis tanaman yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tanaman di pekarangan kampung Mubraidiba dilakukan pada 2 (dua) kelas diameter, yaitu kelas diameter 5-30 cm dan kelas diameter 30 cm up. Selain itu, pengelompokan tanaman juga dilakukan berdasarkan jenis tanaman kehutanan, pertanian dan perkebunan dengan jumlah jenis tanaman pertanian dan perkebunan pada kelas diameter 5 - 30 cm lebih banyak (66,67%) dibanding jenis tanaman kehutanan (33,33%). Selain itu, fungsi antara kebun campuran dan pekarangan sedikit berbeda antara kebun campuran dengan tujuan produktivitas dan pekarangan dengan fungsi produktivitas dan fungsi keindahan serta Kenyamanan tinggal. Rata-rata nilai biomasa pohon untuk kelas diameter 5-30 cm adalah 1,9951 ton/pekarangan, sedangkan rata-rata  biomasa tanaman pertanian sebesar 1,7035 ton/pekarangan. Rata-rata total nilai karbon pohon diameter 5-30 cm sebesar 2,6994 ton/pekarangan, sementara stok karbon pada tanaman kehutanan rata-rata dengan diameter 5 – 30 cm sebesar 3,7898 ton, sedangkan stok karbon tanaman pertanian dan perkebunan rata-rata sebesar 0,8518 ton/pekarangan.  &nbsp

    Pattern of tree diversity in lowland tropical forest in Nikiwar, West Papua, Indonesia

    No full text
    Trees are significant components of ecosystems built by several widespread species. For instance, Papua forest is known to comprise abiotic and biotic elements. Also, certain plants have grown in popu- larity to a point where they are discovered almost everywhere. The purpose of this study, therefore, was to investigate tree diversity, distribution, and the importance of conservation. Data were collected in four locations using a total of 24 sample plots spread across Idoor, Karst, Persemaian, and Torembi, where seven, four, seven, and five plots were allocated, respectively. These forests formed a mixed natural plantation comprising 76 species from 35 families. Furthermore, Idoor and Karst generated the highest species diver- sity and varied significantly compared to Persemaian, while Torembi showed similarities with the other three locations. This condition formed three ecosystem communities across Persemaian, Karst, Idoor, and Torembi. Also, the composition of the dominant species showed variations at the seedling and sapling levels believed to structure the understory, while the pole and tree levels characterized the overstory. The total species status was described as critically endangered (CR) of two species, vulnerable (VU) of six species, least con- cern (LC) of 28 species, and data deficient (DD) species. Therefore, location management is advised to not only pay significant attention in terms of economic benefits but also ecological, including the provisions for ex-situ and in-situ conservation to support sustainable forest management
    corecore