68 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN SAGERAT WERU KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG

    Get PDF
    HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang berbahaya ketika sistem kekabalan tubuh manusia dirusak dengan HIV .  Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Bitung bahwa di Kelurahan Sagerat Weru 1 Kecamatan Matuari Kota Bitung terdapat 2 kasus yang terinfeksi HIV/AIDS yakni ibu hamil pada golongan umur 20-29 tahun. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada masyarakat di Kelurahan Sagerat Weru I Kecamatan Matuari Kota Bitung. Jenis penelitian menggunakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden  dan uji hubungan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan nilai p = 0,001 < 0,05, artinya ada hubungan antara pengetahuan responden dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS dan terdapat hubungan antara sikap dan tindakan pencegahan HIV/AIDS dengan nilai p  = 0,001 < 0,05, artinya ada hubungan antara sikap responden dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan pencegahan HIV/AIDS dan hubungan antara sikap dan tindakan HIV/AIDS. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan Pencegahan  ABSTRACTHIV (Human Immunodeficiency Virus) is a virus that damages the human immune system. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) is a dangerous disease when the human body's system of obscurity is damaged by HIV. According to data from the Bitung City Health Office that in Sagerat Weru Village 1, Matuari District, Bitung City there were 2 cases infected with HIV / AIDS, namely pregnant women in the age group of 20-29 years. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes with HIV / AIDS prevention measures in the community in Sagerat Weru I Village, Matuari District, Bitung City. This type of research uses analytic observational research with a cross sectional study design. The number of samples in this study amounted to 100 respondents and the relationship test using the Chi-Square test. The results obtained p = 0.001 <0.05, meaning that there is a relationship between the knowledge of respondents with HIV / AIDS prevention measures and there is a relationship between HIV / AIDS prevention attitudes and actions with p = 0.001 <0.05, meaning there is a relationship between attitudes respondents with HIV / AIDS prevention measures. There is a significant relationship between knowledge and HIV / AIDS prevention measures and the relationship between HIV / AIDS attitudes and actions. Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention Measure

    GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP ADAPTASI KEBIASAAN BARU PADA MASYARAKAT DESA WALEURE KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Masa adaptasi kebiasaan baru perilaku masyarakat di Desa Waleure Kabupaten Minahasa menerapkan anjuran pemerintahan dalam pencegahan penyebaran virus corona, seperti menggunakan masker saat berpergian, menjaga jarak dan mencucui tangan. Perubahan perilaku diikuti dengan tahapan pengetahuan, sikap dan tindakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat terhadap adaptasi kebiasaan baru pada masyarakat desa Waleure Kabupaten Minahasa. Penelitian deskriptif dengan metode accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat yang ada di Desa Waleure dan sampel dalam penelitian ini sebagian dari populasi dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat desa Waleure sudah memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baiik di masa adaptasi kebiasaan baru. Kata kunci : Pengetahuan, sikap dan Tindakan ABSTRACTThe adaptation period for new habits of behavior for the community in Waleure Village, Minahasa Regency implemented government recommendations in preventing the spread of the coronavirus, such as using masks when travelling, maintaining distance, and washing hands. Changes in behavior are followed by stages of knowledge, attitudes, and actions. The implementation of this study aims to be able to describe the behavior of the community towards the adaptation of new habits in the Waleure Village Community, Minahasa Regency. Descriptive research with the accidental sampling method. This study uses a population of all people in Waleure Village and the sample in this study is part of the population using a questionnaire measuring instrument. This study found that most of the community of the Waleure have good knowledge, attitudes, and actions during the adaptation period of new habits. Keywords : Knowledge, attitudes and action

    TINJAUAN SISTEMATIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT

    Get PDF
    Latar belakang: alat pelindung diri adalah perlengkapan kerja yang digunakan untuk mejamin keselamatan pekerja berupa baju pelindung, sarung tangan, masker n95, penutup kepala, goggles, sepatu pelindung dan face shield yang membantu melindungi pekerja dari bahaya fisik, kimia, biologis/ infeksi yang berada dilingkungan rumah sakit. Tujuan: tujuan studi ini yaitu untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kepatuhan penggunaan diri apd pada perawat dir rumah sakit. Metode: penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis. Telaah literatur dilaksanakan  pada juni-oktober 2020. Penelusuran melalui media elektronik database google scholar dan pubmed. Kata kunci pencarian yang dipakai yaitu pekerja rumah sakit, perawat, petugas kesehatan, apd, kepatuhan perawat dan motivasi perawat. Analisis data dilakukan sesuai dengan prisma 2009. Hasil: artikel yang dipakai dalam studi ini sebanyak 5 artikel yang menunjukan bahwa ada hubungan motivasi perawat dengan kepatuhan menggunakan apd dirumah sakit. Kesimpulan: ada hubungan motivasi perawat dengan kepatuhan menggunakan alat pelindung diri (apd). Kata Kunci: Pekerja Rumah Sakit, Perawat, Petugas Kesehatan, Apd, Kepatuhan Perawat, Motivasi Perawat ABSTRACTBackground: personal protective equipment is work equipment used to ensure the safety of workers in the form of protective clothing, gloves, n95 masks, headgear, goggles, protective shoes and face shields that help protect workers from physical, chemical, biological / infection hazards that are present. In the hospital environment. Purpose: the purpose of this study is to determine the relationship between work motivation and self-use compliance with nurses at the hospital. Method: this study used a systematic review method. The literature review was carried out in june-october 2020. Search through the electronic media database google scholar and pubmed. The search keywords used were hospital workers, nurses, health workers, apd, nurse compliance and nurse motivation. Data analysis was carried out in accordance with prisma 2009. Results: there are 5 articles used in this study which show that there is a relationship between nurses' motivation and compliance with using apd in the hospital. Conclusion: there is A Relationship Between Nurse Motivation And Compliance With Using Personal Protective Equipment (Ppe).  Keywords: hospital workers, nurses, health workers, apd, nurse compliance, nurse motivationÂ

    HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 LIRUNG KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

    Get PDF
    Saat ini dengan adanya smartphone kita bisa terhubung dengan teman serta sanak-saudara yang jaraknya jauh. Kehadiran smartphone dapat memberikan berbagai manfaat dan kemudahan untuk penggunanya terlebih khusus bagi peserta didik, smarphone tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk telepon dan sms saja melaiankan dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran dimana mereka dapat mempelajari hal-hal baru melalui fasilitas yang tersedia di dalam smartphone.  Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara penggunaan smartphone dengan motivasi belajar pada peserta didik di SMA Negeri 1 Lirung Kabupaten Kepulauan Talaud. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan desain penelitian yang bersifat cross sectional study (potong lintang). Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Lirung dan waktu pelaksanaanya bulan November 2020 sampai bulan April tahun 2021. Responden ialah peserta didik kelas X, XI, dan XII. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling dengan jumlah sampel 162 peserta didik yang didapatkan melalui kuesioner. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat dan analisis bivariate. Pengolahan data yang digunakan uji Chi Squaretest.untuk tingkat signifikasi 95%(α=0,05). Hasil dari penelitian didapatkan penggunaan smartphone sering dan memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 75,90% , dengan asil uji chi-square yang menunjukan nilai p=0,000 (p-value < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan smartphone dengan motivasi belajar pada peserta didik di SMA Negeri 1 Lirung. Kata kunci: Smartphone, Motivasi Belajar, Peserta Didik ABSTRACTNowadays with smartphones we can connect with friends and relatives who are far away. The presence of smartphones can provide various benefits and conveniences for its users, especially for students, smartphones not only function as a tool for calling and sms but can be used as a learning tool where they can learn new things through the facilities available in the smartphone. The purpose of the study was to determine the relationship between smartphone use and learning motivation in students at SMA Negeri 1 Lirung, Talaud Islands Regency. The research method used an analytic survey with a cross-sectional study design. This research was conducted at SMA Negeri 1 Lirung and the implementation time was from November 2020 to April 2021. The respondents were students of class X, XI, and XII. The sampling technique used the Accidental Sampling method with a sample of 162 students obtained through a questionnaire. Analysis of the data used in the form of univariate analysis and bivariate analysis. Data processing used Chi Squaretest test for 95% significance level (α = 0.05). The results of the study showed that the use of smartphones was frequent and had high learning motivation as much as 75.90%, with the results of the chi-square test which showed p value = 0.000 (p-value <0.05). Based on these results, it can be concluded that there is a relationship between smartphone use and learning motivation in students at SMA Negeri 1 Lirung.Keywords: Smartphone,Motivation to learn, student

    Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Tindakan Pencegahan Covid-19 Di Desa Pakuweru Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan

    Get PDF
    Wabah COVID-19 yang muncul pada awal tahun 2020 telah menginfeksi hampir seluruh negara. Jumlah kasus penyakit COVID-19 yang tinggi menimbulkan dampak negatif dalam berbagai bidang, terutama ekonomi. Menurut WHO, perilaku pencegahan yang dapat dilakukan antara lain mencuci tangan secara teratur, menghindari menyentuh bagian wajah, menjaga kebersihan, menutup mulut ketika batuk atau bersin, tetap di rumah jika merasa tidak sehat, dan menjaga jarak minimal satu meter. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan COVID-19 masyarakat desa Pakuweru Kecamatan Tenga  Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif  yang bersifat deskriptif. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan maret-mei 2021 di desa Pakuweru Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden dan perilaku pencegahan Covid-19 . Pengetahuan pencegahan covid 19, sikap pencegahan covid 19 dan tindakan pencegahan covid 19 disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentasi.. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan tentang pencegahan virus corona masyarakat dominan baik sedangkan sikap dan tindakan pencegahan Covid-19 masyarakat umumnya baik. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Pencegahan Covid 19. ABSTRACTThe Corona virus outbreak that emerged in early 2020 has infected almost all countries. The high number of COVID-19 cases has had a negative impact in various fields, especially the economy. According to WHO, preventive behaviors that can be carried out include washing hands regularly, avoiding touching the face, maintaining cleanliness, covering mouth when coughing or sneezing, staying at home if you feel unwell, and maintaining a distance of at least one meter. This study was conducted to determine the description of the behavior of preventing the corona virus in the Pakuweru village community, Tenga District, South Minahasa Regency. This research is a descriptive quantitative research. The research was carried out from September to November 2020 in Pakuweru Village, Tenga District, South Minahasa Regency. The questionnaire contains questions regarding the characteristics of the respondents and the prevention behavior of the Corona Virus. Knowledge of covid 19 prevention, covid 19 prevention attitudes and covid 19 prevention measures are presented in the form of frequencies and percentages. The results of this study show that knowledge about prevention of the corona virus in the community is dominantly good, while the attitudes and actions to prevent the corona virus are generally good. Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Prevention of Covid 19.

    ANALISIS PENGELOLAAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH MANADO

    Get PDF
    Pengelolaan rekam medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hasil observasi awal yang dilakukan di sub bidang rekam medis rumah sakit umum pancaran kasih manado ditemukan berkas yang masuk tidak lengkap, penulisan dokter tidak spesifik sehingga hal ini menyulitkan petugas, Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisa pengelolaan rekam medis di rumah sakit umum pancaran kasih manado. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari : Koordinator assembling merangkap petugas filling, Koodinator coding, coordinator analisyng, kepala sub bidang rekam medis dan dokter. Hasil penelitian diperoleh bahwa kurangnya SDM, tidak adanya pelatihan terhadap petugas dan sarana prasarana guna menunjang pekerjaan petugas belum memadai. Pada bagian assembling masih terdapat dokumen-dokumen yang tidak lengkap, tulisan tidak jelas. Dibagian coding tidak memakai buku ICD-10 sebagai pedoman pemberian kode penyakit serta tidak ada monitoring untuk mereview keakuratan data. Kurangnya SDM dibagian analisyng dan tidak adanya pelatihan terhadap petugas. Dibagian filling tidak ada petugas tetap atau kordinator, berkas tidak diletakan di rak penyimpanan yang dapat mengakibatkan miss file, rak penyimpanan tidak memadai, kurangnya map dan penerangan yang tidak baik. Saran dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pengelolaan rekam medis harus diatur sesuai dengan pedoman yang ada agar menghasilkan rekam medis yang akurat, segera tersedia, dapat digunakan, mudah ditelusuri kembali dan lengkap informasi sehingga menciptakan informasi yang bermutu.Kata Kunci : Analisis, Pengelolaan, Rekam Medis.ABSTRACTManagement of medical records in hospitals is to support the achievement of orderly administration in order to achieve the goals of the hospital, namely improving the quality of health services in hospitals. The results of preliminary observations made in the general hospital medical record subfields were that manado's love was found to be incomplete, the doctor's writing was not specific so this made it difficult for the officers. The purpose of this study was to analyze the management of medical records in public hospitals radiating manado love. This study uses qualitative research methods through in-depth interviews. The informants in this study amounted to 5 people consisting of: assembling coordinators and filling officers, coding coordinators, coordinator analysts, heads of medical record sub-fields and doctors. The results of the study showed that the lack of human resources, lack of training for officers and infrastructure facilities to support the work of the officers were inadequate. In the assembling section there are still documents that are incomplete, the writing is not clear. The coding section does not use the ICD-10 book as a guideline for administering disease codes and there is no monitoring to review the accuracy of the data. Lack of HR in the analyst section and no training for officers. In the filling section there are no permanent officers or coordinators, files are not placed on a storage rack that can cause miss files, inadequate storage shelves, lack of maps and bad lighting. Suggestions in this study are the implementation of medical record management must be regulated in accordance with existing guidelines in order to produce an accurate medical record, immediately available, usable, easy to trace.Keywords: Analysis, Management, Medical Record

    ANALISIS PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT DALAM KESEMBUHAN PASIEN TB DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG TAHUN 2020

    Get PDF
    Pengawas menelan obat atau disebut dengan istilah PMO adalah bertugas menjamin keteraturan pengobatan agar pasien lekas sembuh atau sukses berobat, pengobatan pasien TB bergantung oleh banyak faktor, salah satunya adalah peranan dari seorang pengawas menelan obat. Puskesmas Bitung Barat merupakan salah satu puskesmas di kota Bitung dengan penduduk terbanyak, dan tingkat kesembuhan dan penemuan kasus TB tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pengawas menelan obat di puskesmas Bitung Barat Kota Bitung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September tahun 2020 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui observasi, telaah dokumen dan wawancara mendalam terhadap 9 informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran PMO di puskesmas Bitung Barat dalam mengawasi penderita TB menelan obat,memberikan dorongan agar pasien mau berobat secara teratur, membantu atau mendampingi penderita TB dalam mengambil obat di puskesmas sudah baik, namun perannya dalam mengedukasi pasien dan keluarga belum maksimal, hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang didapat tentang TB. Diharapkan bagi pihak puskesmas agar dapat lebih lagi memberikan pengetahuan tentang Tuberkulosis kepada para PMO dalam menjalankan tugasnya. Kata Kunci: Peran, PMO, Tuberkulosis, Puskesmas ABSTRACTSupervisors to ingest drugs or referred to as PMOs are in charge of ensuring regularity of treatment so that patients recover quickly or have successful treatment, TB patient treatment depends on many factors, one of which is the role of a supervisor to ingest drugs. The West Bitung Community Health Center was one of the health centers in the city of Bitung with the largest population, and the highest TB case detection and cure rates. This study aims to determine the role of supervisors to ingest drugs at the West Bitung health center, Bitung City. This research was held from August to September 2020 using qualitative research methods through observation, document review and in-depth interviews with 9 informants. The results of this study indicate that the role of PMO in Bitung Barat puskesmas in supervising TB sufferers from ingesting drugs, encouraging patients to seek treatment regularly, helping or accompanying TB sufferers in taking drugs at puskesmas was good, but its role in educating patients and their families has not been optimal this is due to the lack of information obtained about TB. It is hoped that the puskesmas will be able to provide more knowledge about Tuberculosis to PMOs in carrying out their duties. Keywords: Role, PMO, Tuberculosis, Public health cente

    HUBUNGAN ANTARA PENGGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA DI SMA ADVENT TANAH PUTIH LIKUPANG BARAT

    Get PDF
    Media sosial merupakan alat atau sarana komunikasi  berbasis online yang digunakan oleh individu/kelompok untuk saling terhubung. Penggunaan media sosial dapat menimbulkan efek yang positif maupun negative bagi kesehatan, salah satunya gangguan tidur atau di kenal dengan insomnia. Insomnia merupakan ketidak mampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Advent Tanah Putih Likupang Barat. Jenis penelitian kuantitatif, survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu seluruh siswa yang memenuhi krikteria inklusi dan eksklusi berjumlah 136 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan pengisian kuesioner. Menggunakan uji statistik chi-square. Dari hasil penelitian, siswa yang menggunakan media sosial ≥5 jam sebanyak 52.9 %, sedangkan yang mengalami kejadian insomnia sebanyak 78,7%  siswa. Hasil uji statistik didapati nilai p=1.000>α=0,05. Kesimpulannya adalah tidak adanya hubungan antara penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Advent Tanah Putih Likupang Barat.  Kata kunci: Media sosial, Insomnia ABSTRACT Social media is a tool or means of communication based online that is used by individuals/groups to connect to each other. The use of social media can have positive or negative effects on health, one of which is sleep disorders or known as insomnia.  Insomnia is a person's inability to meet sleep needs in both quality and quantity. This research is intended to find out whether there is a relationship between the use of social media and the incidence of insomnia in adolescents at Advent Tanah Putih High School, West Likupang. Type of quantitative research, analytic survey using cross sectional approach. The sample of the study were all students who met the inclusion and exclusion criteria totaling 136 students. Data collection using interview methods and filling out questionnaires. Use the chi-square statistical test. From the results of the study, students who used social media ≥5 hours were 52.9%, while those who experienced the incidence of insomnia were 78.7% of students. The statistical test results found the value of p =1,000>α =0.05. The conclusion is that there is no relationship between the use of social media and the incidence of insomnia in adolescents at Advent Tanah Putih High School, West Likupang. Keywords: Social media, insomnia

    Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Cuci Tangan pada Peserta Didik SD Negeri Powalutan Kabupaten Minahasa Selatan

    Get PDF
    Perilaku keesehatan yang mudah untuk dilakukan adalah cuci tangan pakai sabun, ini dapat diajari sedini mungkin pada anak-anak.Untuk mewujudkan terbentuknya perilaku sehat ini maka dibutuhkan faktor mendasar dalam mendorong peserta didik melakukan tindakan ini seperti pengetahuan dan sikap dari peserta didik tentang cuci tangan pakai sabun.Sekolah adalah tempat anak untuk beraktivitas belajar dan bermain, sehingga anak mudah untuk tertular penyakit jika tangan mereka kotor.Beberapa penyakit infeksi dapat menyerang anak melalui tangan apabila mereka tidak mencuci tangan pakai sabun Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan cuci tangan pada peserta didik di SD Negeri Powalutan Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Desain penelitian menggunakan studi potong lintang.Penelitian berlokasi di SD Negeri Powalutan.Populasi yang juga menjadi sampel penelitian yaitu peserta didik kelas IV, V, VI berjumlah 51 peserta didik. Penelitian dilakukan di bulan Mei 2021 sampai Maret 2022.Hasil analisis menunjukkan 56,9% pengetahuan peserta didik ada pada kategori kurang baik, sikap 56,9% berada pada kategori baik, dan tindakan 54,9% berada pada kateogri baik. Analisis dua variabel ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tindakan cuci tangan pakai sabun dengan nilai ρ value = 0,026 dan sikap dengan tindakan cuci tangan pakai sabun dengan nilai ρ value = 0,001. Dapat disimpulkan ada hubungan signifiikan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan cuci tangan pada peserta didik di SD Powalutan, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan

    ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS WOLAANG

    Get PDF
    Sasaran dari pada manajemen pengelolaan obat adalah untuk tersedianya obat setiap saat dibutuhkan baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas secara efisien, dengan demikian manajemen pengelolaan obat dapat dipakai sebagai proses penggerakkan dan pemberdayaan semua sumber daya yang potensial untuk dimanfaatkan dalam rangka mewujudkan ketersediaan obat setiap saat dibutuhkan untuk operasional yang efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manajemen pengelolaan obat di Puskesmas Wolaang Kecamatan Langowan Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang terlibat langsung dalam proses pengelolaan obat di Puskesmas Wolaang instrument penelitian yaitu pedoman wawancara dan alat perekam suara. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pengelolaan obat di Puskesmas Wolaang belum  sesuai dengan  permenkes no 74 tahun 2016 tentang pelayanan kefarmasian karena ada beberapa faktor seperti penyimpanan obat, penarikan dan pemusnahan obat serta pemantauan dan evaluasi yang tidak sesuai dengan pedoman pengelolaan obat.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen pengelolaan obat di Pusksmas Wolaang belum terlaksana dengan baik. Disarankan kepada puskesmas Wolaang agar dapat memperhatikan dan mengikuti pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.Kata Kunci : Manajemen, Obat, Puskesmas ABSTRACTThe goal of drug management is to provide drugs at all times about efficient types, quantities and quality, so that drug management can be used as a process of mobilizing and empowering all resources that have the potential to be used in planning for drug improvement at any time needed to effective and efficient operation. The purpose of this study was to study the management of drug management in the Wolaang Health Center, East Langowan District. This type of research is qualitative research. The informants in this study transferred 4 people who were directly involved in the process of drug management in the Wolaang Health Center. The research instruments were interview guidelines and voice recording devices. The results of the study showed that the management of drugs in the Wolaang Community Health Center was not in accordance with Permenkes No. 74 of 2016 regarding pharmaceutical services because there were several factors such as drug storage, discussion and destruction of drugs and discussions that were not in accordance with drug licensing. Wolaang Community Health Center has not been implemented well. Reported to the Wolaang puskesmas in order to pay attention and follow the management guidelines that have been determined Keywords: Management, Medicine, Puskesmas
    corecore