25 research outputs found

    Jenis dan jumlah hasil tangkapan ikan pelagis kecil di Kabupaten Kepulauan Sangihe

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di Kabupaten  Kepulauan  Sangihe dengan tujuan mengetahui jenis ikan dan jumlah hasil tangkapan periode tahun 2016 – 2020. Metode deskriptif  digunakan dengan pengambilan data melalui survei dan wawancara. Jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap adalah selar (Selaroides leptolepis), teri (Stolephorus commersoni), lemuru (Sardinella lemuru), kembung ( Rastrelliger faughni), layang (Decapterus russelli), tembang (Sardinella gibbosa), kuwe (Carangoides armatus), ikan terbang (Cypselurus opisthopus), sunglir (Elagatis bipinnulata) dan julung-julung (Hemiramphus far). Ikan yang dominan tertangkap adalah layang. Produksi ikan menunjukan peningkatan dari tahun 2016 sampai tahun 2019 dan mengalami sedikit penurunan (604.811 ton) di tahun 2020.  Hasil tangkapan ikan terbanyak di tahun 2019 dengan jumlah 8.363,46 ton dan yang terendah di tahun 2016 sebanyak 4950,26 ton

    Effects of Shochu Distillery By-products on the Energy Budget of Common Carp

    Get PDF
    The effects of Shochu distillery by-products (SDBP) were investigated by supplementary different level of SDBP to the basal diets for Japanese Common carp. To clarify the growth performances, energy budget equation was applied in this study. The feeding trial was conducted for 20 days by feeding the test diets containing SDBP at 0, 2,1 and 4.2%, respectively. Based on the energy budget equation, the digestible energy (DE) requirements for the maximum growth ranged from 49.0 – 55.8 kcal/ind/d. The 4.2% SDBP diet yielded 6.5% higher growth energy but 7.1% lesser metabolic energy than the control. The energy budget on 4.2% SDBP diet accounted for 10.6% of feces (2.42 kcal/ind/d), 4.2% of non-fecal (0.93 kcal/ind/d), 39.4% of metabolic loss  (9.03 kcal/ind/d) and 45.9% of growth (10.5 kcal/ind/d), respectively. Correspond to the control, non-fecal and metabolic energies were lower, in 4.2% SDBP resulting in the higher product energy. The above results indicate that SDBP can be utilized as a supplement ingredient for the growth promotion of carp feed, since it could provide a superior property for growth energy of fish by reduced energy of metabolic loss and non-fecal losses. Key words: Shochu distillery by-products; Energy requirements; Metabolic loss; Growth; Car

    Komunitas ikan pada terumbu buatan pipa paralon dan biorock di perairan pantai Malalayang, Kota Manado Sulawesi Utara (Fish community inartificial reefs of paralon pipe and biorock, placedin coastal waters of Malalayang, Manado North Sulawesi)

    Get PDF
    Coral reefs in Malalayang coastal waters has degraded due to impact of restoration and pollution, especially domestic disposals. It makes the fishermen communities who depend upon the coral reef fisheries difficult to fish in the coastal waters. One of the solutions for coral restoration is to develop artificial reefs. The objective of the study is to know the ecological condition of the fish communities in two types of artificial reefs, biorock and paralon pipe. Data sampling was done every week for one month in the morning at 09.00 O’clock am and afternoon at 14.00 pm, using stationary visual census method. The data covered species and number of coral fishes around the artificial reefs. Data analyses focused on the diversity and the richness individu. Results showed that the fish communities in both artificial reefs that the fish occurrence in the biorock were relatively higher than those in the paralon pipe, this is related to habitat conditions in biorock providing a greater opportunity for the presence of fish there. There were 13 to 15 fish genera found in both artificial reefs. The highest number was recorded in the morning. The diversity of fish species is low, but the abundance of fish is classifiedas moderate criteria.Keywords: artificial reef, coral fish, Malalayang Manado, BiorockAbstrakTerumbu karang di perairan pantai Malalayang sudah mengalami degradasi, karena dampak kegiatan reklamasi dan polusi terutama sampah. Hal ini menyebabkan masyarakat nelayan yang hidupnya bergantung pada perikanan terumbu karang semakin sulit menangkap ikan di perairan pesisir. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk merestorasi sumberdaya alam yang rusak adalah terumbu buatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi ekologi komunitas ikan pada dua tipe terumbu buatan, yakni biorock dan pipa paralon. Pengambilan data dilaksanakan dua kali dalam sehari yaitu pagi hari (pukul 09.00 Wita) dan siang hari (14.00 Wita) selama sebulan, dengan menggunakan metode stationery visual sensus. Data komunitas ikan yang dianalisa adalah keragaman dan kekayaan jenis. Hasil yang diperoleh adalah Keberadaan ikan di terumbu buatan biorock relatif lebih banyak dari pada di terumbu buatan pipa paralon. Ada 13 sampai 15 jenis ikan yang ditemukan di terumbu buatan biorock dan pipa paralon. Jumlah yang terbanyak dijumpai pada pengamatan di pagi hari. Nilai keragaman jenis ikan tergolong rendah, namun memiliki kelimpahan ikan yang tergolong sedang sampai tinggi.Kata kunci: Terumbu buatan, ikan karang, Malalayang Manado, Biorock

    Komposisi dan distribusi hasil tangkapan kapal pukat cincin KM Grasia 04 di perairan Laut Maluku (Composition and distribution catch of Grasia 04 purse seiner in Molucca Sea waters)

    Get PDF
    Purse seine is considered to be the most productive fising gear to catch pelagic fish, so there are many purse seiners that based in Bitung Oceanic Fishing Port operate in Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia (WPP) 715 Moluccas Sea. There was and  issue that the catches of purse seiner around FADs was classified as immature fish. Therefore,  necessary to study the diversity and distribution of purse seiner catches in the area.  The data collection was done by direct observation and active participation in the field and deep interviews with the crews of Grasia 04 purse seiner. At each hauling, twenty fish from each species were taken randomly measured their fork lengths.  Catches during the study consisted of six species; namely skipjack (Katsuwonus pelamis), yellow fin tuna (Thunnus albacores), little tuna (Auxis thazard), scad mackerel (Decapteru smacarellus), rainbow runner (Elagatis bipinnulata), oceanic trigger fish (Canthidermis maculata) and trevally (Selaroides leptolepis). The dominatcatch in each hauling were skipjack, yellowfin, tuna and scad mackerel. Results were showed that most of the catches of Grasia 04 purse seinerin the waters of Moluccas Sea not legal size.Keywords: Composition and distribution catch, purse seiner Grasia 04, Molucca Sea. ABSTRAKAlat tangkap purse seine dianggap paling produktif untuk menangkap ikan pelagis, sehingga banyak kapal purse seine yang berpangkalan di  Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan RI (WPP) 715 Laut Maluku. Beberapa issue menyebutkan bahwa hasil tangkapan purse seine terutama di sekitar rumpon tergolong ikan-ikan yang belum dewasa. Oleh karena itu, perlu mempelajari keragaman dan distribusi hasil tangkapan purse seine di wilaya tersebut.  Pengumpulam data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan partisifasi aktif dilapangan, wawancara dengan anak buah kapal KM Grasia 04. Pada setiap kali hauling, diambil secara acak 20 ekor ikan sampel setiap jenis dan mengukur panjang bakunya.  Hasil tangkapan selama penelitian adalah 6 jenis  ikan; yaitu ikan cakalang (Katsuwonuspelamis), madidihang (Thunnusalbacores), tongkol (Auxis thazard), malalugis (Decapterus macarellus), sunglir (Elagatis bipinnulata), tato batang (Canthidermis maculata) dan selar (Selaroides leptolepis).Tetapi hasil tangkapan yang dominan pada setiap hauling adalah cakalang, madidihang, tongkol dan malalugis. Hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar hasil tangkapan kapal purse seine Grasia 04 di perairan Laut Maluku belum layak tangkap.Kata kunci: Komposisi dan distribusi tangkapan, pukat cincin KM Grasia 04, Laut Maluk

    Produktivitas purse seiner 15 – 30 GT penangkap ikan layang (Decapterus sp) (Productivity of Scads Purse Seiner 15-30 GT)

    Get PDF
    Productivity of purse seiner contributes to fishing catch. The purpose of this research was determined the productivity of scads purse seiner > 15 GT - 30 GT which landed at the Bitung Oceanic Fishing Port during 2016. Descriptive method with purposive sampling technique used in this research. The results indicated that were 8 purse seiners having the productivity value is greater than 1.2 tons with the highest production of 216.51 tons. Keywords: productivity, purse seiner, scads, Bitung ABSTRAKProduktivitas kapal purse seine berkontribusi terhadap hasil penangkapan ikan.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui produktivitas kapal purse seine penangkap ikan layang (Decapterus sp.) berukuran > 15 GT – 30 GT yang didaratkan di Pelabuhan Samudra Bitung selama tahun 2016. Metode deskriptif dengan teknik purposive sampling digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan terdapat 8 kapal yang nilai produktivitasnya lebih besar dari 1,2 ton dengan produksi sebesar 216,51 tonKata-kata kunci: Produktivitas, kapal purse seine, ikan layang, Bitun

    Fluktuasi Musiman Cakalang (Katsuwonus pelamis): Studi Kasus Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Seasonal Fluctuation of Skipjack (Katsuwonus pelamis): Case Study of Bitung Oceanic Fishing Port)

    Get PDF
    In this study we determined the seasonal catch fluctuations of skipjack (Katsuwonus pelamis) which landed at the Bitung Oceanic Fishing Port using descriptive method through case study approach. Data were analysed using analyzes period methods. The results indicated that the high seasonal index occurred from March to October, where the peak season occurred in May and August, and the respective indexes were 0.23 and 0.22 or equivalent to the catch average of 2.98 and 3.00 tons; and the low fishing season index was from November to February, which the lowest seasonal index of -0.36 occurred in December or equivalent to the catch average of 1.56 tonKeywords: fishing season, fluctuation, skipjack, Bitung ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui fluktuasi musim penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudra Bitung dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Data dianalasis menggunakan metode analisis periode.  Hasil penelitian menunjukkan Indeks musim yang besar terjadi pada bulan Maret sampai Oktober, dimana puncak musim terjadi pada bulan Mei dan Agustus dengan index masing-masing sebesar 0,23 dan 0,22 atau hasil tangkapan rata-rata 2,98 dan 3,00 ton, dan indeks musim penangkapan terkecil berada pada bulan November – Februari, dimana indeks musim terendah terjadi pada bulan Desember yakni sebesar 0,36 atau rata-rata tangkapan sebesar1,56 tonKata-kata kunci : Musim penangkapan, fluktuasi, Cakalang, Bitun

    Kajian Produktivitas Perikanan Tuna Cakalang Tongkol yang Tertangkap dengan Kapal Pukat Cincin (purse seine) 20 – 30 GT di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Productivity of Tuna, Skipjack, Tuna Frigate Catched by Purse Seiner 20 - 30 GT Landed in Bitung Oceanic Fishing Port)

    Get PDF
    The purpose of this research is to distinguish the productivity of purse seiner 20 - 30 GT and the fluctuation of Tuna, Skipjack and Tuna frigate landed in Bitung Ocean Fishing Port for the period of 2011 to 2015. Survey method with descriptive approach was applied in this research. The result indicated that the production reached the peak on 2011 to 2012 and subsequently decreased until 2015. In general, the production of every single purse seiner has shown a tendency to increase.Keywords : productivity, tuna, skipjack, tuna frigate, purse seiner, Bitung. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui produktivitas kapal dan fluktuasi hasil tangkapan ikan Tuna, Cakalang, Tongkol yang menggunakan  kapal purse seine 20 – 30 GT di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung untuk periode tahun 2011 sampai 2015. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode survei dengan pendekatan secara deskriptif. Puncak produksi terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2012 dan selanjutnya mengalami penurunan  sampai tahun 2015. Perkembangan produksi per trip secara umum dari setiap kapal menunjukkan kecenderungan untuk naik.Kata-kata kunci: produktivitas, tuna, cakalang, tongkol, kapal purse seine, Bitung

    Batimetri Di Perairan Sekitar Muara Sungai Tondano

    Get PDF
    Sungai Tondano terletak di jantung kota Manado dan memainkan peranan penting pada kehidupan warganya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dasar laut di perairan muara Sungai Tondano.  Pengambilan data dilakukan melalui survei dengan metode akustik. Pengukuran kedalaman perairan dimulai dari perairan Kawasan Megamas pada titik koordinat 1.48775° LU dan 124.82561° BT sampai perairan Pelabuhan Perikanan Tumumpa yang terletak pada titik koordinat 1.48623° LU dan 124.82964° BT. Kedalaman pada perairan sekitar muara Sungai Tondano berkisar antara 0 – 237 meter. Nilai kedalaman terendah yaitu 0 meter berada di dekat Pelabuhan Perikanan Tumumpa, sedangkan nilai kedalaman tertinggi yaitu 237 meter berada di perairan Kawasan Mega Mas

    Perbedaan umpan dan waktu pengoperasian pancing dasar terhadap hasil tangkapan di Teluk Manado

    Get PDF
    One of the important economic resources of North Sulawesi waters is demersal fish, such as deep sea red snapper. These fish live around the bottom with complex topography, so that not all fishing gears can be operated in that area, except bottom hand line. This fishing gear has been widely used by coastal communities in North Sulawesi to catch demersal fishes, since it is simple, cheap, and easy to manage with a small boat.  Although the gear’s design has evolved over centuries, there is still potential to develop for environmental safety and sustainability. The objective of this research was to study the effect of different baits and operation times on the fish catch and identify the fish species. This research was done in Manado Bay waters, North Sulawesi, on July to October 2018, using an experimental method. The baits were mackerel fish (Decapterus sp), frigate tuna (Auxis rochii), squid (Loligo sp), and anchovies (Stolephorus sp). This fishing gear was operated in the morning and afternoon. The study applied randomized block design. Results found 67 fish consisting of 5 species. ANOVA showed that bait types gave significant effect on the fish catch, but operation time did not significantly affect the catch.  BNT test revealed that the use of mackerel bait did not give significantly different effect on fish catch from that of squid bait, but very significantly different effect on the fish catch from that of frigate tuna bait and anchovy bait.ABSTRAKSalah satu sumberdaya ekonomis penting perairan Sulawesi Utara adalah ikan demersal seperti kakap merah laut dalam. Jenis-jenis ikan ini hidup di dasar perairan dengan topografi yang kompleks, sehingga tidak semua alat tangkap dapat dioperasikan di daerah tersebut, kecuali alat tangkap pancing dasar. Pancing dasar merupakan salah satu alat tangkap yang umum digunakan oleh masyarakat nelayan untuk menangkap ikan demersal, karena konstruksinya sederhana, relatif murah dan mudah dioperasikan dengan kapal ukuran kecil. Walaupun alat tangkap ini telah berkembang sejak lama, tetapi efisiensi penangkapan ikan dan selektivitasnya masih memiliki potensi pengembangan untuk memenuhi kriteria ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengharuh jenis umpan dan waktu operasi terhadap hasil tangkapan pancing dasar, dan mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang tertangkap. Penelitian ini dikerjakan di perairan Teluk Manado pada bulan Juli – Oktober 2018, yang didasarkan pada metode eksperimental fishing. Umpan yang digunakan terdiri dari ikan layang (Decapterus sp), tongkol (Auxis rochii), cumi-cumi (Loligo sp), teri (Stolephorus sp) yang tersedia selama penelitian.  Alat tangkap ini dioperasikan pada pagi hari dan sore hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok. Hasil tangkapan total sebanyak 67 ekor, yang terdiri dari 5 spesies ikan.  Analisis sidik ragam menunjukan bahwa perbedaan jenis umpan pada pancing dasar memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tangkapan. Tetapi perbedaan jam operasi  tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Hasil uji BNT untuk perlakuan menunjukkan bahwa penggunaan umpan layang tidak berbeda nyata dengan umpan cumi, tetapi berbeda sangat nyata dengan umpan tongkol dan umpan teri

    Determination of Potential Pelagic Fishing Ground Based on Chlorophyll a Using Aqua Modis Satellite

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the potential pelagic fishing ground using Aqua Modis satellite imagery in WPP 716. Catch data and coordinates of fishing ground from September to November 2021 were taken from the Tumumpa Fisheries Port, Manado. Chlorophyll-a data and Sea Surface Temperature data were downloaded from the website of http://oceancolorgsfc.nasa.gov. The results showed that the distribution of chlorophyll-a was concentrated at 02011'982" N and 1240 57'913" E with a total catch of 5,050 kg. The results indicated that the higher chlorophyll-a concentration and the increase of sea surface temperature in the fishing ground the more catch produced.Keywords: pelagic fish, Aqua Modis, WPP 716, chlorophyll-a, sea surfaceAbstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan daerah penangkapan ikan pelagis yang potensial dengan menggunakan citra satelit Aqua modis di WPP 716.  Data hasil tangkapan dan koordinat daerah penangkapan ikan pada September sampai November 2021 diambil dari   pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa, Manado. Data klorofil-a dan data Suhu Permukaan Laut diunduh dari situs http://oceancolorgsfc.nasa.gov. Hasil penelitian menunjukan sebaran klorofil-a terkosentrasi di 02011’982” LS dan 1240 57’913” BT dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 5.050 kg. Hasil analisis menunjukan semakin tinggi konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut pada daerah penangkapan ikan maka semakin meningkat jumlah hasil tangkapan yang dihasilkan.Kata kunci: pelagis, Aqua Modis, WPP 716, klorofil-a, suhu permukaan lau
    corecore