11 research outputs found

    Implementasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil: Mutasi Prestasi, Pemeliharaan dan Hukuman

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi mutasi pegawai negeri sipil. Penelitian ini menggunakan metode yang terdiri atas pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen. Teknik analisis data dilakukan kualitatif melalui 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi mutasi prestasi bagi PNS meliputi mutasi pendidikan, mutasi diklat, mutasi penghargaan, mutasi kenaikan pangkat dan mutasi jabatan. Mutasi ini dilakukan oleh pimpinan dalam mengambil kebijakan dengan memberikan bentuk prestasi sesuai dengan kebutuhan organisasi; 2) implementasi mutasi pemeliharaan bagi PNS meliputi mutasi peninjauan masa kerja, mutasi keluarga dan mutasi kesehatan. Mutasi ini diterapkan oleh pimpinan dalam mengambil kebijakan dengan memberikan bentuk pemeliharaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi,; dan 3) implementasi mutasi hukuman bagi PNS meliputi mutasi wilayah kerja, mutasi antar unit kerja, mutasi pengenaan sanksi dan mutasi pemberhentian. This study aims to determine the implementation of civil servant mutations. This study uses a method that consists of data collection conducted by interviews, observations and document review. The data analysis technique was carried out qualitatively through 3 stages namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that: 1) the implementation of achievement mutations for civil servants included education mutations, training mutations, award mutations, promotions mutations and position mutations. This mutation is carried out by the leadership in making policies by providing forms of achievement according to the needs of the organization; 2) the implementation of maintenance mutations for civil servants includes work shift mutations, family mutations and health mutations. This mutation is applied by leaders in making policies by providing a form of maintenance of human resources in an organization ,; and 3) implementation of the mutation of punishment for civil servants includes mutations in work areas, mutations between work units, mutations in the imposition of sanctions and mutations in dismissal

    Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomatene Kabupaten Selayar

    Get PDF
    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di sekitar wilayah kerja puskesmas bontomatene Kabupaten Selayar pada tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami stunting yang berada di sekitar wilayar kerja Puskesmas Bontomatene Kecamatan Bontomatene Kabupaten Selayar. Sampel pada penelitian ini berjumlah 55 balita yang didapat dengan cara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli tahun 2018, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pembagian kuesioner. Analisi data dilakukan  dengan uji Chi-square menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan proporsi responden yang stunting sebesar  35% dan yang memiliki TB/U normal sebesar 65%. Berdasarkan hasil Analisis uji statistik menunjukkan adanya hubunngan yang bermakna antara pengetahuan orang tua dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting  pada balita. Penelitian ini menyarankan agar peran aktif pemerintah khususnya petugas kesehatan untuk menanggulangi kejadian stunting pada baita. Selain itu , diharapkan masyarakat untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi balita untuk menghindari terjadinya stunting pada balita

    PENGARUH TERAPI MINDFULLNESS TERHADAP PSIKONEUROIMUNOLOGI: SYSTEMATIC REVIEW

    No full text
    Psikoneuroimunologi (PNI) merupakan keterkaitan antara faktor psikologis yang mempengaruhi sistem imunitas tubuh melalui jalur sistem neurologis dan endokrinologis. Mindfulness sebagai latihan fokus untuk menyadari kondisi yang dialami oleh tubuh, pikiran, perasaan dan situasi saat ini serta latihan fokus dalam berpikir sehingga dapat membuat perasaan atau situasi yang tenang. Tujuan: untuk menemukan pengaruh terapi mindfulness terhadap psikoneuroimunologi dengan menggunakan systematic review berdasarkan pedoman PRISMA. Metode:  Scopus, ScienceDirect, Proquest, Pubmed, CINHL dan Springerlink yang telah di publikasi dengan batasan tahun Januari 2013- November 2018. Artikel diidentifikasi menggunakan kata kunci “Mindfulness” AND “Psychoneuroimmunology” OR “Psycho” OR “Neuro” OR “Immunology”. Artikel yang digunakan merupakan penelitian intervensi. Hasil: 24 dari 307 artikel  yang ditemukan digunakan dalam systematic review ini. Artikel yang ditinjau menyebutkan bahwa terapi mindfulness memiliki manfaat positif terhadap psikoneuroimunologi. Kesimpulan: Terapi mindfulness dapat digunakan sebagai intervensi non famakologis untuk mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan psikoneuroimunologi

    Faktor yang Memengaruhi Kemandirian Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Samata Kabupaten Gowa

    No full text
    ABSTRAK Terdapat banyak perubahan yang terjadi pada lanjut usia mencakup perubahan-perubahan fisik, mental, psikososial, dan perkembangan spiritual yang juga berdampak pada tingkat kemandirian lansia. Berdasarkan hasil Sensus tahun 2014, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Data tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kemandirian lansia di wilayah kerja puskesmas samata Kabupaten Gowa. Desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian berjumlah 61 responden dan sampel berjumlah 37 responden dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi- square test dengan derajat kemaknan α= 0,05. Hasil penelitian menujukan terdapat pengaruh signifikan dari usia (p value=0,000), kondisi kesehatan (p value=0,012), kondisi sosial (p value=0,000) dan kondisi ekonomi (p value=0,001) terhadap kemandirian lansia (p<0,05;α=0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh usia, kondisi kesehatan, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi terhadap kemandirian lansia di wilayah kerja puskesmas samata kabupaten gowa. Saran dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan ataupun pedoman bagi kepala puskemas dan perawat di wilayah kerja puskesmas samata kabupaten gowa dalam meningkatkan kerja sama dalam mengembangkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh khususnya kepada lansia

    Relationship of History of Exclusive Breastfeeding with Stunting Incidence in Toddlers 24 – 59 Months in the Marawola Health Center Work Area

    No full text
    Salah satu masalah kesehatan yang mengancam anak Indonesia bahkan dunia adalah stunting. Prevalensi kejadian stunting di Sulawesi tengah sebesar 21,4% dimana Kabupaten Sigi berada diurutan tertinggi ke tiga dengan prevalensi stunting 24,6%, setelah Kabupaten Donggala 34,9% dan Kabupaten Tojo Una-una 26,6%. Sebanyak 63 balita dari 463 balita usia 24-59 bulan mengalami stunting diwilayah kerja Puskesmas Marawola Kecamatan Sigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Marawola Kabupaten Sigi. Jenis penelitian analitik dengan rancangan penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah balita stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling. Sampel sebanyak 39 balita stunting dan 39 balita tidak stunting jadi total sampel sebanyak 78 balita berusia 24-59 bulan. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Ada hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas marawola kabupaten sigi dengan nilai P=0,023 (P<0,05)  nilai OR=2,875. Riwayat pemberian ASI eksklusif  berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Marawola Kecamatan Sigi. Perlu dilakukan pemberian edukasi tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif untuk pecegahan stunting.   &nbsp

    Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA: Early Detection of Cervical Cancer Through Visual Inspection with Acetic Acid (VIA)

    No full text
    Introduction: Cervical cancer does not cause symptoms at an early stage so that a person does not realize that they already have cancer so that it is detected at an advanced stage when cancer cells have metastasized outside the cervix. Women who have had sexual intercourse are at risk of cervical cancer, so it is very important to take early detection measures through IVA examinations. Purpose: This community service activity is for early detection of cervical cancer through IVA examination. Method: This community service activity is by conducting an IVA examination. This activity was carried out on August 10, 2022. The target audience for this activity were women of childbearing age who were members of the Dharma Wanita Association of the Ministry of Religion of Banggai Regency as many as 22 people. Results: The IVA examination of all WUS was negative and showed no symptoms of cervical cancer. Conclusion: The IVA examination activity for detecting cervical cancer can be used as a health promotion program to facilitate WUS in carrying out reproductive health checks

    Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan Lokal untuk Pencegahan Stunting: Training on Making Local Based Supplementary Food for Stunting Prevention

    No full text
    Jayabakti village is the most densely populated village that is at risk of suffering from stunting with 19.3% of the total under-five cases. The level of public knowledge about nutrition and poor nutritional intake from the fetus to children aged 2 years is one of the causes of stunting. This community service activity aimed to improve the knowledge and skills of the community, especially pregnant women and mothers of infants and under-five children in utilizing local food ingredients for making supplementary food. Training activities for making local food that demonstrate 4 types of menus, namely: breadfruit meatballs, pumpkin pukis, purple sweet potato steamed cake, and mackerel sticks were carried out by lecturers and students of Luwuk Nursing DIII study program in Jayabakti village on November 3, 2021. This activity increased the community's knowledge and skills. It can be seen from the results of the pre-test and post-test an increase of 17%. The enthusiasm of the participants in participating in the training activities was also very good.   ABSTRAK Desa Jayabakti yang merupakan desa terpadat di dunia berisiko mengalami Stunting dengan jumlah kasus 19,3% dari total balita. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang gizi dan buruknya asupan gizi sejak janin hingga anak usia 2 tahun adalah merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu bayi balita dalam memanfaatkan bahan pangan lokal untuk pembuatan makanan tambahan. Kegiatan pelatihan pembuatan makanan tambahan lokal yang mendemonstrasikan 4 jenis menu yaitu: bakso sukun, pukis labu kuning, bolu kukus ubi ungu dan stik ikan kembung dilaksanakan oleh dosen berserta mahasiswa, Prodi DIII keperawatan Luwuk di desa Jayabakti pada tanggal 3 November 2021. Melalui kegiatan ini telah terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat, hal tersebut terlihat dari hasil pre-test dan post-test terjadi peningkatan sebesar 17%. Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan juga sangat baik.

    Skrining Penyakit Tidak Menular dan Kanker Leher Rahim pada Masyarakat di Kota Luwuk Kabupaten Banggai: Screening for Non-Communicable Diseases and Cervical Cancer in the Community in Luwuk City, Banggai Regency

    No full text
    Non-Communicable Diseases (NCDs) are diseases that are not transmitted to other people through any form of contact. Examples of NCDs include stroke, coronary heart disease, cancer, diabetes mellitus, hypertension, and conditions resulting from accidents and violence. In Banggai Regency, the number of people with NCDs continues to increase, with 5.2% having hypertension and 8.5% having diabetes mellitus in 2021. NCDs can be detected through early detection by measuring blood pressure, cholesterol levels, blood sugar, and body mass index (BMI). The aim of this activity is to screen for NCDs and cervical cancer. The participants of this activity are 22 women from the Ministry of Religious Affairs Women's Association in Banggai Regency. The activity was conducted in October 2022 at the campus of the D3 Nursing Study Program in Luwuk. The examination method used rapid tests to measure cholesterol and blood sugar levels, while blood pressure was measured using a digital sphygmomanometer, and anthropometric measurements were taken to obtain BMI data. IVA tests were also conducted to detect cervical cancer. The results of the examination showed that 63.6% of the participants were at risk of pre-hypertension, 12.7% were at risk of hypercholesterolemia, and 31.8% were at risk of diabetes mellitus. The BMI measurements showed that 59.1% were in the obesity category, and 72.7% had an obese waist circumference. The IVA tests did not detect any risk of cervical cancer. NCD screening through routine health check-ups should be done periodically to detect NCD risks as early as possible

    The Effects Of Education On The Management Of Drowning Victims On Increasing Knowledge Of Coastal Communities In Tompotana Village Takalar Regency

    No full text
    Masalah tenggelam dapat ditanggulangi dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir tentang penanganan awal korban tenggelam dari sumber yang terpercaya seperti tenaga kesehatan tentang tekhnik pertolongan pertama pada korban tenggelam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan penanganan korban tenggelam terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat pesisir. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Pra Eksperimen dengan Desain One Group Pretest-Posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Besar sampel sebanyak 52 orang yang berada dan tinggal di Dusun Tompotana yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Wilcoxon menggunakan analisa bivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan penanganan korban tenggelam dapat diketahui dari nilai Pvalue = 0,001. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh pendidikan penanganan korban tenggelam terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat pesisir. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan penanganan korban tenggelam tehadap peningkatan pengetahuan masyarakat pesisir di Dusun Tompotana Desa Tompotana
    corecore