11 research outputs found

    Laba Bersih Dan Tingkat Risiko Harga Saham Pengaruhnya Terhadap Dividen Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

    Full text link
    Dividen merupakan permasalahan yang selalu timbul pada para investor menyangkut dengan return yang diharapkan dari investasi yang dilakukan. Dividen dalam penelitian ini dijelaskan dengan Dividen Per Share (DPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laba bersih dan tingkat risiko harga saham terhadap dividen pada Perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2007-2012. Metode analisis yang digunakan adalah metode asosiatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Populasi penelitian berjumlah 19 Perusahaan dan sampel sebanyak 14 Perusahaan. Hasil analisis menunjukan laba bersih dan tingkat risiko harga saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividen. Sedangkan secara parsial, laba bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen, sementara tingkat risiko harga saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividen. Manajemen sebaiknya perlu memperhatikan kepuasan para pemegang saham dengan menaikan keuntungan bersih yang berujung pada kenaikan dividen yang akan diterima oleh investor sebagai bagian penting dalam siklus keuangan dan nilai Perusahaan karena dividen yang ada dapat sangat dipengaruhi oleh laba bersih dan risiko dari harga saham yang ada pada Perusahaan. Kata kunci: dividen, laba bersih, risiko harga saham

    Analisis Perbandingan Perputaran Modal Kerja Pada Perusahaan Industri Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013

    Full text link
    Modal kerja merupakan dana yang harus tersedia dalam Perusahaan yang dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Bagaimana perbandingan perputaran modal kerja pada Perusahaan industri Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perputaran modal kerja pada Perusahaan industri Food And Beverages berdasarkan status kepemilikan dalam negeri dengan status kepemilikan luar negeri yang terdaftar di BEI. Populasi penelitian ini adalah Perusahaan manufaktur dengan Industri Food And Beverages. Sample yang digunakan sesuai kriteria terdapat 6 Perusahaan.Teknik analisis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata.Hasil penelitian menunjukan perbandingan perputaran modal kerja dimana Perusahaan industri Food and Beverage dengan status kepemilikan luar negeri mendominasi kemampuan penggunaan modal kerja dibanding Perusahaan lain. Untuk hasil pengujian jenis rasio perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan menunjukkan perbedaan nilai perputaran modal kerja yang tidak signifikan antar setiap Perusahaan Industri Food And Beverages yang terdaftar di BEI. Sebaiknya untuk perputaran modal kerja Perusahaan harus mempertahankan atau lebih ditingkatkan lagi dan dikelola dengan sebaik mungkin agar Perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Kata kunci: perputaran modal kerja; perputaran kas, piutang, persediaa

    Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Menggunakan Metode Economic Value Added Pada PT. Media Nusantara Citra Tbk Dan PT. Surya Citra Media Tbk Periode Tahun 2010-2014

    Full text link
    Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan kondisi keuangan Perusahaan pada periode tertentu yang dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada suatu Perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan antara PT. Media Nusantara Citra Tbk dan PT. Surya Citra Media Tbk Periode Tahun 2010-2014. Metode yang digunakan Komparatif, Alat analisis yang digunakan Paired Sampel t-test. Perhitungan dilakukan menggunakan analisis Economic Value Added.Sampel yang diambil adalah laporan keuangan PT. Media Nusantara Citra Tbk dan PT. Surya Citra Media Tbk Periode Tahun 2010-2014. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara PT. Media Nusantara Citra Tbk dan PT. Surya Citra Media Tbk Periode Tahun 2010-2014. Untuk investor maupun calon investor sebaiknya mempertimbangkan dan juga mampu untuk memilih secara cermat saham dan laporan keuangan Perusahaan dalam kaitannya untuk mengambil keputusan investasi

    Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Kota Manado

    Full text link
    Analisis sumber dan penggunaan dana atau yang disebut dengan analisis aliran dana, merupakan alat finansial yang sangat penting bagi manajemen keuangan, disamping alat finansial lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana dana tersebut dibelanjakan. Penelitian ini untuk mengetahui Sumber dan Penggunaan Dana Pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Manado selama dua tahun terakhir (2013-2014). Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada BPKBMD ini menggunakan modal kerja yang berasal dari pendapatan asli daerah yang terdiri dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang disahkan serta pendapatan asli daerah lainnya. Dana BPKBMD ternyata masih belum mampu untuk membiayai belanja langsung dan belanja tidak langsung dilihat pada pembahasan diatas yaitu pada tahun 2013 BPKBMD kekurangan modal kerja dan begtu juga pada tahun 2014. Manajemen sebaiknya melakukan perencanaan dana sebaik mungkin sehingga tidak mengalami kekurangan dana dan menggunakan manajemen pembelanjaan dana secara tepat dalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan dalam hal penentuan besarnya kebutuhan dana bagi organisasi sendiri. Kata kunci: sumber dan penggunaan dana, modal kerja

    Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Camel Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    Full text link
    Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi sangat mempengaruhi dunia bisnis dan USAha dimana Perusahaan-Perusahaan saling bersaing memiliki kinerja yang baik terutama perbankan. Untuk menilai kinerja keuangan dari suatu bank dapat dinilai dari beberapa indikator salah satunya adalah laporan keuangan Bank. Laporan keuangan adalah salah satu media informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan Bank. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia/BRI (Persero) Tbk pada tahun 2009-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan alat analisis yaitu rasio CAMEL (CAR, KAP, PPAP, NPM, ROA, BOPO, LDR). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan bank yang dipublikasikan dari tahun 2009-2012 bersumber dari Website Perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja keuangan pada BRI untuk Rasio CAR, KAP, PPAP, NPM, ROA, BOPO, LDR dikategorikan dalam kelompok sehat. Manajemen sebaiknya memperhatikan dalam memberikan pinjaman kepada nasabah, melalui pinjaman kepada pegawai di instansi pemerintah, mengingat ada beberapa instansi yang melakukan kerja sama dengan BRI dalam hal pemberian pinjaman, tujuannya untuk meningkatkan penggunaan kredit

    Perbandingan Kinerja Keuangan pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bei Khususnya PT. Gudang Garam, Tbk dan PT. Hm. Sampoerna, Tbk.

    Full text link
    Situasi perekonomian di Indonesia sekarang ini membawa dampak persaingan yang semakin ketat diberbagai bidang industri.Industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri yang turut bersaing dikancah perekonomian global.Salah satu sektor industri manufaktur yang sangat menunjang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah industri rokok, penilaian kinerja keuangan dapat di ukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan pada dua Perusahaan rokok yaitu PT. Gudang Garam Tbk dan PT. HM Sampoerna Tbk. Populasi sebanyak 8 Perusahaan rokok yang go public, dan sampel yang digunakan sebanyak 2 Perusahaan, dengan menggunakan teknik purposive sampling dari metode penelitian komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara PT. Gudang Garam Tbk dengan PT. HM. Sampoerna Tbk. Sebaiknya manajemen Perusahaan tetap mempertahankan tingkat profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas walaupun sudah baik namun tetap harus dipertahankan bahkan lebih baik jika ditingkatkan. Kata kunci: kinerja keuangan, profitabilitas, likuiditas, solvabilita

    Financial Performance Analysis in Measurement of Bank Soundness Level (Study at PT. Bank Sulutgo 2016-2020 Period).

    Full text link
    This study aims to analyze financial performance in measuring bank soundness as measured using the RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) method at PT. Bank SulutGo period 2016 - 2020. The data analysis method in this study is descriptive analysis with a quantitative approach. The results showed that the Bank's Health Level based on the risk profile factor showed that the bank's NPL was below 2% which was predicated as very healthy, and the LDR was predicated as unhealthy. The Good Corporate Governance factor shows that the bank gets a healthy predicate. The earnings factor shows that the bank's ROA is more than 1.5% which is predicated as very healthy and the bank's NIM is more than 3% which is predicated as very healthy

    The Effect of Performance-Based Regional Expenditure Revenue Budget and Good Government Governance on Performance Accountability of Local Government Institutions in Tambrauw Regency, West Papua Province

    Full text link
    The results of the regression equation can show that the constant value -2.020 can be interpreted if all independent variables are considered constant, namely: Performance-Based Regional Budget (X1) variable, Good Government Governance (X2) variable, then the value of the dependent variable, namely: Performance Accountability of Local Government Agencies (Y), is 2,020 units. The regression coefficient value of the Performance-Based Budget (X1) variable is 0.615, this value means that if there is an increase of 1 unit in the Performance-Based APBD variable (X1), while the Good Government Governance (X2) variable is considered constant, then the variable dependent, namely Performance Accountability of Local Government Agencies (Y), will increase by 0.615 units. The regression coefficient value of the Good Government Governance (X2) variable is 0, 555 this value means that if there is an increase of 1 unit in the Good Government Governance variable (X2), while the Performance-Based APBD variable (X1) is considered constant, then the dependent variable, namely the Accountability of Performance of Local Government Agencies (Y), will increase by 0.555 units. Furthermore, to determine the effect of the independent variables partially on the dependent variable, the t-test was used. If the value of t < t1-, (n-2) or p>0.05, then H0 is accepted and Ha is rejected. The Performance-Based Regional Budget (X1) variable produces a positive direction with a tcount of 4.839 with a probability of 0.000. Because the probability value (sig) t < 5% (0.000 < 0, 05) then partially the Performance-Based APBD variable (X1) has a positive and significant effect on the Performance Accountability variable of Local Government Agencies (Y) if the Good Government Governance (X2) variable remains in value. Thus, the hypothesis which states that there is a positive and significant effect of the Performance-Based APBD variable (X1) on the Regional Government Agency Performance Accountability variable (Y) is accepted. The Good Government Governance (X2) variable produces a positive direction with a tcount of 4.357 with a probability of 0.000. Because the probability value (sig) t < 5% (0.000 < 0.05) then partially the Good Government Governance (X2) (X2) variable has a significant positive effect on the Regional Government Agency Performance Accountability variable (Y) if the Performance-Based APBD variable (X1 ) remains the value. Thus the hypothesis which states that there is a positive and significant effect of the Good Government Governance (X2) variable on the Regional Government Agency Performance Accountability variable (Y) is accepted. The calculation results show that all independent variables can be declared to have a positive and significant effect. R Squrae value or the number of coefficients of determination. The magnitude of the coefficient of determination in the table above is 0.492 or equal to 49.2%. This figure means that 49.2% of the resulting Local Government Agency Performance Accountability variable (Y) can be explained by using the Performance-Based APBD variable (X1) and the Good Government Governance variable (X2). Based on the results of the study, it was found that the Performance-Based Budget had a positive and significant effect on the Performance Accountability variable of Local Government Agencies (Y) in Tambrauw Regency, West Papua Province. This means that the better the performance-based APBD is implemented, the better the Performance Accountability of Local Government Agencies
    corecore