2 research outputs found

    Pelatihan Pembuatan Produk Olahan Ikan “Kripik Ikan Cakalang” untuk Meningkatkan Perekonomian Ibu-ibu Rumah Tangga pada PW GKI Siloam Waena

    Get PDF
    PW GKI Siloam merupakan persekutuan ibu-ibu yang memiliki peran membangun rohani tetapi juga berperan dalam pendidikan.  PW GKI  Siloam merupakan kumpulan ibu-ibu rumah tangga yang bekerja sebagai PNS, swasta dan sebagai ibu rumah tangga.  Sebagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok dan sekunder seperti kebutuhan makan atau kebutuhan pendidikan/sekolah anak-anak, mereka harus rela berhutang. Agar ibu-ibu tidak kesulitan dalam memenuhi  kebutuhan rumah tangga maka perlu diberikan pengetahuan dan ketrampilan. Program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill kelompok ibu-ibu rumah tangga dalam PW GKI Siloam melalui transformasi teknologi pengolahan dan pengemasaran dengan bahan dasar ikan cakalang menjadi produk olahan kripik ikan cakalang.  Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah (1) ibu-ibu rumah tangga mampu membuat produk olahan ikan “ Kripik Ikan Cakalang”, (2) Ibu-ibu rumah tangga memiliki jiwa wirausaha (2) ibu-ibu rumah tangga memiliki usaha dan penghasilan/ pendapatan untuk membantu perekonomian keluarga

    PENERAPAN PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN DI HOLTE CAMP KOTA JAYAPURA

    Get PDF
    Ekosistem mangrove Teluk Youtefa memiliki peranan yang sangat vital terhadap kelangsungan hidup penduduk Kota Jayapura, teristimewa masyarakat pesisir yang bermukim di sepanjang garis pantai teluk ini. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian kampus untuk mendukung pemerintah dalam upaya pelesteraian ekosistem mangrove Holte Camp. Kegiatan ini dilakukan dengan metode: 1). Observasi lokasi; 2). Diskusi Kelompok Terpadu (DKP); 3). Penyuluhan Perikanan Peduli Ekositem Mangrove Berkelanjutan; 4). Evaluasi Kegiatan. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 9 September 2017 di Kantor Desa Holte Camp dengan jumlah peserta sebanyak 22 orang. Hasil kegiatan diskusi perencanaan pengelolaan ekosistem mangrove, dari 59,1% masyarakat yang paham pengelolaan ekosistem mangrove kemudian meningkat menjadi 86,4% setelah mengikuti kegiatan. Dari 77,2% peserta berkomitmen akan merencanakan pengelolaan ekosistem mangrove di pantai Holte Camp dan akan membantu orang lain dalam menyebarluaskan informasi penting ini. Pemerintah dan masyarakat Holte Kamp telah bersepakat dan membentuk organisasi konservasi mangrove.Kata kunci: Ekosistem mangrove, Teluk Youtefa, Hate Camp.
    corecore