44 research outputs found

    HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KOTA MANADO

    Get PDF
    ASI merupakan yang terbaik untuk bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Kebutuhan nutrisi yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral semua dapat tercukupi dari ASI. Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi merupakan bagian dari pendidikan, pekerjaan dan pendapatan, hal ini biasanya menjadi penilaian atas status sosial atau kelas dari seorang individu atau kelompok. Penelitian ini dilakukan untuk melihat Hubungan Status Sosial Ekonomi Orangtua dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif korelatif dengan menggunakan metode penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan di Kota Manado. Responden yang berhasil didapatkan peneliti adalah 186 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisikan tentang sosial ekonomi orangtua dan pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini dilakukan di 5 puskesmas Kota Manado yaitu Puskesmas Paniki Bawah, Puskesmas Kombos, Puskesmas Tuminting, Puskesmas Ranotana Weru dan Puskesmas Bahu. Distribusi frekuensi dan persentase digunakan untuk analisa deskriptif, sedangkan uji Chisquare(=0,05) digunakan untuk analisa analitik. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pekerjaan mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif dimana p=0.0200,05, dan pendidikan tidak mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif p=0,0302>0,05.Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Pekerjaan, Pendapatan, Pendidikan, ASI EksklusifABSTRACTBreast milk is the best food for babies in the first 6 months of its life. Nutrients such as proteins, carbohydrates, fats, vitamins, and minerals can be fulfilled from breast milk alone. Exclusive breastfeeding is affected by many factors, such as socioeconomic status of the family. Socioeconomic status is part of education, occupation, and income, it is usually an assessment of the social status of an individual or group. This study was conducted to see the Relationship of Socioeconomic Status of Parents with Exclusive Breastfeeding in Manado. This research is quantitative descriptive correlative with cross-sectional research method. Samples in this research are mother who have baby 0-12 month in Manado and the respondents are 186. The technique in this research is purposive sampling. This research instrument use a questionnaire that contains about the social economy of parents and exclusive breastfeeding. This research was conducted in 5 work areas of public health care center in Manado; they are Tuminting health care center, PanikiBawah health care center, RanotanaWeru health care center, Kombos health care center, and Bahu health care center. The frequencies and percentages were used for descriptive analysis and chi-square test (α = 0.05) was used for analytical analysis. The result of this study is found that the mother’s occupation affects exclusive breastfeeding where p = 0.020 0.05, and education doesn’t affect exclusive breastfeeding p = 0.0302> 0.05.Keywords: Socioeconomic Status, Occupation, Income, Education, Exclusive Breastfeedin

    HUBUNGAN ANTARA STATUS IMUNISASI DAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA TATELI DUA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Masalah gizi masih menjadi masalah global diseluruh dunia terutama masalah gizi pada anak.Penyebab langsung terjadinya masalah gizi anak salah satunya penyakit infeksi.Infeksi yang terjadi dapat menghambat penyerapan asupan gizi sehingga meningkatkan risiko terjadinya gizi kurang dan gizi buruk pada anak. Rentannya anak menderita penyakit infeksi salah satunya akibat imunisasi dasar yang tidak lengkap. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara status imunisasi dan penyakit infeksi dengan status gizi balita usia 24-59 bulan di Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi yang diambil anak usia 24-59 bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2019. Sampel penelitian berjumlah 115 balita usia 24-59 bulan. Analisis data menggunakan SPSS dan uji statistik menggunakan chi-square. Hasil penelitian yaitu terdapat 28,7% gizi kurang dan 71,3% gizi baik. Status imunisasi lengkap 68,7%, tidak lengkap 31,3%. Balita yang menderita penyakit infeksi 29,6%, tidak menderita penyakit infeksi 70,4%. Hasil uji chi square didapati tidak ada hubungan antara status imunisasi dengan status gizi berdasarkan indeks antropometri BB/U (p=0,554), TB/U (p=0,374), BB/TB (p=0,146), terdapat hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi (BB/U dan BB/TB) dan tidak terdapat hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi (TB/U). Kesimpulan penelitian tidak terdapat hubungan antara Status Imunisasi dengan Status Gizi dan terdapat hubungan antara Penyakit Infeksi dengan Status Gizi Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Melalui penelitian ini diharapkan pusat kesehatansetempat dapat melakukan tindakan promosi dan edukasi agar masyarakat dapat mengetahui pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap serta pencegahan terhadap penyakit infeksi. Kata kunci: Balita, Imunisasi, Penyakit Infeksi, Status Gizi. ABSTRACTNutrition problem is still a global problem throughout the world, especially the problem of nutrition in children. The direct cause of the occurrence of children's nutritional problems is an infectious disease. Infection that occurs can inhibit the absorption of nutritional intake thereby increasing the risk of malnutrition and poor nutrition in children. Vulnerable to children suffering from infectious diseases one of which is due to incomplete basic immunization. The purpose of this study was to determine the relationship between immunization status and infectious disease with the nutritional status of children aged 24-59 months in Tateli Dua Village, Mandolang District, Minahasa Regency. This study uses a cross sectional design. Population taken by children aged 24-59 months. The study was conducted in May-August 2019. The research sample was 115 toddlers aged 24-59 months. Data analysis using SPSS and statistical tests using chi-square. The results of the study are that there are 28.7% malnutrition and 71.3% good nutrition. Immunization status is 68.7%, incomplete is 31.3%. Infants suffering from infectious diseases 29.6%, did not suffer from infectious diseases 70.4%. Chi square test results found no relationship between immunization status and nutritional status based on anthropometric index BB / U (p = 0.554), TB / U (p = 0.374), BW / TB (p = 0.146), there is a relationship between infectious diseases and nutritional status (BB / U and BB / TB) and there is no relationship between infectious diseases and nutritional status (TB / U). The conclusion of the study there is no relationship between Immunization Status and Nutritional Status and there is a relationship between Infection Disease and Nutritional Status of Children Age 24-59 Months in Tateli Dua Village, Mandolang District, Minahasa Regency. Through this research, it is hoped that the local health center can carry out promotional and educational actions so that the public can know the importance of providing complete basic immunization and prevention of infectious diseases. Keywords: Toddler, Immunization, Infectious Disease, Nutritional Status

    HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang diberikan pada bayi usia 6 bulan pertama kehidupannya. ASI eksklusif akan berpengaruh pada status gizi bayi, karena ASI mengandung semua asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara yang mendapat ASI eksklusif hanya 12 bayi (36,3%). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini yaitu bayi berusia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 93 bayi sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian dari 93 bayi didapatkan sebanyak 76,3% bayi yang diberikan ASI eksklusif, berdasarkan indeks BB/U sebanyak 87,1% bayi berstatus gizi baik, berdasarkan indeks PB/U sebanyak 88,2% bayi bestatus gizi normal, dan berdasarkan indeks BB/PB sebanyak 83,9% bayi bestatus gizi normal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi (p>0,05) berdasarkan indeks BB/U (p=0,542), PB/U (p=0,291), dan BB/PB (p=0,716) di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Semua ibu diharapkan agar lebih memperhatikan kesehatan dan gizi bayinya dengan cara selalu aktif datang ke Posyandu dan mencari informasi yang benar tentang peningkatan gizi bayinya.Kata Kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Status Gizi ABSTRACTBreast milk is the best food to give for babies of the first 6 months of their life. Exclusive breastfeeding will affect nutritional status of the baby, since breast milk contains all the nutrients needed by the baby. The coverage of exclusive breastfeeding in the working area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa with exclusive breastfeeding was only 12 babies (36.3%). The purpose of this study is to determine the relationship between exclusive breastfeeding with nutritional status of infants 6-12 months in the working Area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa. This research is using cross-sectional study. Samples in this study were 93 infants of 6-12 months in the working Area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa as accordance with the inclusion and exclusion criteria. Data analysis using Chi-Square test. The result of the research was 93.3% of the babies were given exclusive breastfeeding, based on weight-for-age index 87.1% of the infants were in good nutritional status, based on the height-for-age index 88.2% of the infants were normal, and based on weight-for-height index 83.9% of the infants were normal. The conclusion of this research is that there is no relationship between exclusive breastfeeding and infant nutritional status (p> 0,05) based on index of weight-for-age (p = 0,542), height-for-age (p = 0,291), and weight forheight (p = 0.716) in the working Area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa. All the mothers are expected to pay more attention to the health and nutrition of their babies by always active visiting Posyandu and finding the right information about baby nutritional improvement.Keywords : Exclusive Breastfeeding, Nutritional Statu

    GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI KACANG DI DESA KANONANG

    Get PDF
    Keluhan musculoskeletal atau biasa disebut Muskuloskeletal disorder (MDS) adalah menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan dapat menyebabkan keluhan seperti kerusakan pada sendi, ligament dan tendon.Keluhan otot ini kemungkinan tidak akan terjadi apabila konstraksi otot hanya berkisar 15-20% dari kekuatan otot maksimum. Tujuan dari penelitian ini yang akan di lakukan adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran keluhan Muskuloskeletal pada petani kacang di desa kanonang. metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional pada petani kacang di desa kanonang pada bulan November 2020 – Januari 2021. Berdasarkan dari hasil penelitian yang di lakukan bahwa reponden yang tidak sakit berjumlah 7 responden (11.7%), yang sakit ringan berjumlah 31 responden (51.7%) yang sakit berjumlah 17 responden (28.3%) dan responden yang sangat sakit berjumlah 5 dengan persentase (8.3%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat keluhan musculoskeletal pada petani kacang di desa kanonang, baik itu keluhan tingkat ringan, sedang, dan tinggi. Kata Kunci: Keluhan musculoskeletal, petani ABSTRACTMusculoskeletal complaints or commonly called Musculoskeletal disorders (MDS) are receiving static loads repeatedly and continuously for a long time and can cause complaints such as damage to joints, ligaments and tendons. This muscle complaint is unlikely to occur if muscle contraction is only around 15-20% of maximum muscle strength. The purpose of this research that will be carried out is to find out how the description of Musculoskeletal complaints on peanut farmers in Kanonang village. This research method is a descriptive analytic study using a cross sectional design on peanut farmers in Kanonang village in November 2020 - January 2021. Based on the results of research conducted, there were 7 respondents who were not sick (11.7%), 31 respondents (51.7%) who were ill were 17 respondents (28.3%) and 5 respondents who were very sick with a percentage (8.3 %). The conclusion in this study is that there are musculoskeletal complaints in peanut farmers in Kanonang village, both mild, moderate and high complaints. Keywords: Musculoskeletal complaint, farme

    PENGARUH PENYULUHAN DENGAN TEKNIK CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN PELAJAR TENTANG GIZI SEIMBANG DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN TOMPASO (STUDI KASUS SD GMIM 2 DAN SD NEGERI 2 TOMPASO)

    Get PDF
    Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi seseorang adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi. Berkurangnya pengetahuan tersebut juga akan mengurangi kemampuan seseorang untuk menerapkan informasi gizi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan seseorang yaitu dengan cara memberikan pendidikan gizi sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan teknik ceramah terhadap pengetahuan pelajar tentang gizi seimbang di sekolah dasar Kecamatan Tompaso (SD GMIM 2 Tompaso dan SD Negeri Tompaso). Jenis penelitian yang digunakan true eksperiment dengan random pretest-posttest control group design. Tempat penelitian di sekolah dasar Kecamatan Tompaso dari bulan Agustus sampai September 2019. Jumlah sampel yaitu 40 yang terdiri dari 20 eksperimen dan 20 kontrol. Penelitian ini menggunakan analisis data uji t test. Hasil penelitian ini yaitu pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan penegtahuan pada pre-test dan post-test dengan nilai p value = 0,97 (α>0,05). Hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen terdapat perbedaan dengan nilai p value = 0,00 (α0,05). The results of the pre-test and post-test experimental groups there are differences with p value = 0,000 (α<0,05). There is an influence of counseling with lecture techniques on children’s knowledge about balanced nutrition in elementary school children in Tompaso Minahasa Regency in the control and experimental groups with the results of p value = 0,000 (α<0,05). The conclusion is that there is no increase in knowledge about balanced nutrition for students in the control group Elementary School of GMIM 2 Tompaso, there is an increase in knowledge about balanced nutrition for students in the experimental group State of Elementary School Tompaso, and there is an influence of counseling with lecture techniques on balanced nutrition in Elementary School. Students with meaningful result in the control and experimental groups. Keywords: Lecture technique, balanced nutritio

    TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA DI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI

    Get PDF
    Rokok merupakan suatu benda yang tentusudah tidak  asing  lagi bagi masyarakat saat ini dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Rokok berbentuk silinder dengan dua warna, yakni putih dan cokelat dengan ukuran 70-120 mm. Menurut WHO  prevalensi perokok usia 10-18 tahun yang meningkat ini memberikan gambaranbahwa kampanye-kampanye tentang bahayarokok harus lebih awal diberikan kepadamasyarakat dimulai dari tingkatan usiasekolah dasar, dengan harapan ketikapengetahuan tentang bahaya rokok diberikanlebih awal pengetahuan tersebut akanmenjadi dasar untuk pembentukan sikap terhadap perilaku merokokfaktor yang dominan yang mewarnai perilaku merokok pada mahasiswa terbagi dalam dua domain yaitu pengetahuan dan sikap.Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya.Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek  tertentu,  yang  sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang  bersangkutan. Metodeyang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.Sampel yang digunakan merupakan mahasiswa sebanyak 46responden pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.Hasil penelitian dari yang diteliti menunjukkan bahwa sikapmahasiswakategori baik sebanyak 34dengan persentase 73,9%, kurang baik sebanyak 12 mahasiswadengan persentase 26,1%, danpengetahuan mahasiswa kategori baik sebanyak 41 dengan persentase89,1% ,kurang baik sebanyak 5 dengan persentase10,9%.Simpulan dalam penelitian ini yaitu sikap dan pengetahuan perilaku merokokberada dalam kategori baik. Saran dalam penelitian adalah menjaga pola hidup sehat terutama menghindari perilaku merokok dan bahaya merokok agar menjadi contoh yang baik bagi masyarakat luas dan untuk generasi muda yang akan datang dan mendorong kegiatan mengenai pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku merokok. Kata Kunci:Pengetahuan, Sikap, Perilaku Merokok ABSRACTCigarettes are an object that is certainly familiar to society today and is often found in everyday life. Cigarettes are cylindrical in two colors, namely white and brown with a size of 70-120 mm. According to WHO, the increasing prevalence of smokers aged 10-18 years gives an idea that campaigns about the dangers of smoking should be given to the public earlier starting from the elementary school age level, with the hope that when knowledge about the dangers of smoking is given earlier this knowledge will become the basis for The formation of attitudes towards smoking behavior, the dominant factors that color smoking behavior in students, are divided into two domains, namely knowledge and attitudes. Knowledge is the result of human senses, or the result of a person's knowing of objects through their senses. Attitude is a person's closed response to a certain stimulus or object, which already involves the opinion and emotional factors concerned. The method used is descriptive quantitative. The sample used is a student of 46 mahasiswats to the students of the Faculty of Public Health, University of Sam Ratulangi Manado. The results of the research studied showed that the attitude of mahasiswats in the good category was 34 with a percentage of 73.9%, 12 mahasiswats with a percentage of 26.1% were not good, and the knowledge of mahasiswats in the good category was 41 with a percentage of 89.1%, 5 with a percentage of 10.9%. The conclusion in this study is that the attitude and knowledge of smoking behavior are in a good category. The suggestion in the research is to maintain a healthy lifestyle, especially avoiding smoking behavior and the dangers of smoking in order to become a good example for the wider community and for the young generation to come and encourage activities regarding knowledge and attitudes towards smoking behavior. Keywords:Knowledge, Attitude, Smoking Behavio

    HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO

    Get PDF
    ABSTRAK Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014, kasus gizi buruk terbanyak di Kota Manado sebanyak 7 kasus dan balita BGM sebanyak 364 balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir anak dan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak usia 24 -59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru yang berjumlah 1196 anak. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 101 anak dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis bivariat dan univariat menggunalan uji chi square (CI=95%, α=0,05). Status gizi indikator BB/U sebanyak 23,8% gizi kurang dan 76,2% gizi baik. Indikator TB/U sebanyak 25,7% pendek dan 74,3% normal. Indikator BB/TB sebanyak 9,9% kurus dan 90,1% normal. Berat badan lahir anak sebanyak 98% normal dan 2,0% rendah. Cakupan pemberian ASI Eksklusif kategori dua sebanyak 61,4% dan kategori tiga sebanyak 40,6%. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir anak dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif kategori dua dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif kategori tiga dengan status gizi.   Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.     ABSTRACT One of the health indicators that assessed  its success achievment in MDGs is nutritional status. Based on data from North Sulawesi Provincial Health Department in 2014, most cases of severe malnutrition in Manado are 7 cases and 364 toddlers BGM. The purpose of this study is to determine the correlation between children birth weight  and exclusive breastfeeding with nutritional status on 24-59 months old children in Puskesmas Ranotana Weru Manado. This is an observational analytic cross-sectional design. The population in this study is all 24-59 months old children in Puskesmas Ranotana Weru totaling 1196 children. The sample in this study is 101 children by using purposive sampling method. Univariate and bivariate analysis uses chi-square test (CI = 95%, α = 0.05). Nutritional status indicator of BB / U as much as 23.8% malnutrition and 76.2% good nutrition. Indicators TB / U as much as 25.7% short and 74.3% normal. Indicator of BB / TB as much as 9.9% thin 90.1% and normal. Children birth weight as much as 98% of normal and 2.0% low. Coverage of exclusive breastfeeding as much as 61.4% category two and category three as much as 40.6%. There is no significant correation between children birth weight with nutritional status. There is a significant correlation between the two categories of exclusive breastfeeding and nutritional status. There is a significant correlation between the three categories of exclusive breastfeeding and nutritional status.   Keywords: Nutritional Status of Children, Birth Weight, Exclusive Breastfeedin

    GAMBARAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PEMASANGAN JARINGAN SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DI PT.MATRACOM KOTAMOBAGU

    Get PDF
    Upaya untuk mencegah kecelakaan kerja adalah dengan menghilangkan risiko atau mengendalikan sumber bahaya dan usaha yang terakhir adalah mengunakan alat pelindung diri (APD). Menurut International Labour Organization hirarki pengendalian bahaya terdapat lima pengendalian bahaya yaitu eliminasi, substitusi, engineering, administrasi dan alat pelindung diri (APD).  Untuk itu pekerja diwajibkan menggunakan APD guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja menurut International Labour Organization (ILO) tahun 2015, diperkirakan secara global ada 60.000 kecelakaan fatal per tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pemasangan jaringan saluran udara tegangan menengah di PT.MATRACOM Kotamobagu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan model penelitian survei yang bersifat deskriptif. Objek penelitian ini diambil secara total sampling atau secara keseluruhan. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa pekerja bagian pemasangan jaringan saluran udara tegangan menengah sudah memiliki pengetahuan baik yaitu 100%, sementara pekerja yang memiliki sikap tidak baik sebanyak 82,9% dan pekerja yang memiliki sikap baik hanya 17.1%, begitu juga dengan kepatuhan pekerja yang patuh hanya 45.7% dan yang tidak patuh 54.3%. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Kepatuhan, Alat Pelindung Diri ABSTRACK Efforts to prevent work accidents are to eliminate risk or control the source of danger and the last effort is to use personal protective equipment (PPE). According to the International Labor Organization, the hazard control hierarchy contains five hazard controls, namely elimination, substitution, engineering, administration and personal protective equipment (PPE). For this reason, workers are required to use PPE to prevent work accidents. Work accidents according to the International Labor Organization (ILO) in 2015, estimated globally there are 60,000 fatal accidents per year. This study aims to determine the description of compliance with the use of personal protective equipment for workers in the installation of medium voltage air duct networks at PT. MATRACOM Kotamobagu. This research is a type of quantitative research, with a descriptive survey research model. The object of this study was taken in total sampling or as a whole. The results obtained showed that the workers of the middle voltage network installation section had 100% good knowledge, while the workers who had a bad attitude were 82.9% and the workers who had a good attitude were only 17.1%, as well as the compliance of obedient workers only 45.7% and 54.3% were not compliant.   Keywords: Knowledge, Attitude, Compliance, Personal Protective Equipmen

    HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

    Get PDF
    Status gizi masyarakat termasuk balita ditentukan oleh asupan gizi yang baik. Kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi dari penyakit. Ketidaseimbangan asupan gizi bisa mengakibatkan gizi kurang maupun gizi lebih. Ada faktor utama penyebab kekurangan gizi yaitu kemiskinan. Konsumsi makanan yang beragam, bergizi dan seimbang dan aman dapat memenuhi kecukupan gizi anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola asuh dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara. Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan Kecamatan Touluaan dengan jumlah 100 balita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling. Berdasarkan uji statistik Fisher’s Exact Test diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara praktik merawat dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U, dengan nilai p= 1,000, TB/U dengan nilai p=1,000 dan BB/TB dengan nilai p=1,000. Tidak terdapat hubungan antara praktik pemberian makan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U dengan nilai p= 1,000 dan BB/TB dengan nilai p= 0,140. Terdapat hubungan antara praktik pemberian makan anak dengan status gizi berdasarkan indeks TB/U dengan nilai p= 0,045. Terdapat hubungan antara pola asuh dalam hal ini praktik pemberian makan anak dengan status gizi (TB/U) pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara.Kata Kunci: Pola Asuh, Status GiziABSTRACTThe community nutritional status include the toddler determined of a good nutrition. The body debriefing and the influence of disease interactions. Disproportion of nutritional can be intaken malnutrition and over nutrition. The main factor causing malnutrition is poverty. The balanced of Diverse nutritious and good consumption can meet children's nutritional adequacy for growth evolution. The purpose of this study is to determine whether there is a relationship between parenting with nutritional status in children aged 24-59 months in Touluaan District, Southeast of Minahasa. The research design used was analytic observational with cross sectional research design. The population in this study were children aged 24-59 months in Touluaan Subdistrict with a total of 100 toddlers who met the inclusion and exclusion criteria. The research sample was taken by purposive sampling. Based on the “Fisher's Exact test” statistical results obtained that there was no relationship between the practice of caring for nutritional status based on BB / U index, with a value of p = 1,000, TB / U with a value of p = 1,000 and BB / TB with a value of p = 1,000 . There was no correlation between feeding practices and nutritional status based on BB / U index with p = 1,000 and BB / TB values with p = 0.140. There is a relationship between the practice of feeding children with nutritional status based on TB / U index with a value of p = 0.045. There is some relationship amongst parenting, in this case the practice of feeding children with nutritional status of children (TB / U) in Touluaan District, Southeast of Minahasa.Keywords: breastfeeding patients, nutritional statu

    HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SONDER KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Menurut WHO (2010), masalah kesehatan masyarakat dianggap berat bila prevalensi pendek sebesar 30 – 39% dan serius bila prevalensi pendek ≥40%. Faktor utama penyebab stunting yaitu asupan makanan yang tidak seimbang, berat badan lahir rendah (BBLR) dan penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara berat badan lahir anak dengan kejadian stunting pada anak umur 13-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa selama bulan Juni-Juli 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 13-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa yang berjumlah 430 anak. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 82 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah Berat badan lahir rendah dan stunting. Analisis bivariat menggunakan uji chi square (CI=95%, α=0,05). Terdapat sebanyak 13,4% batita memiliki berat badan lahir rendah dan 86,6% batita memiliki berat badan lahir normal. Terdapat sebanyak 50% batita lahir dengan panjang 0,05). Tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan stunting pada batita di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa.Kata kunci : Berat Badan Lahir, stunting, batitaABSTRACTAccording to the WHO (2010), public health problems are considered severe when the prevalence of short of 30 – 39% and serious when the prevalence of short ≥ 40%. The main causes of stunting factor i.e. the unbalanced food intake, low birth weight (LBW) and infectious diseases. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between child's birth weight with stunting events in children aged 13-36 months in the working area of Sonder Public Health Center District of Minahasa. This research is an analytic survey research research with cross sectional research design. This research was conducted in the working area of Sonder Public Health Center District of Minahasa. during the month of June-August 2017. The population in this study were all children under three years old in the work area of Sonder Public Health Center District of Minahasa., amounting to 430 children. The sample in this research is as much as 82 respondents by using purposive sampling technique. The variables examined are low birth weight and stunting. Analysis using chi square test bivariat (CI = 95%, α = 0.05). There is as much as 13.4% the toddler had a low birth weight and 86.6% of the toddler had a normal birth weight. There are as many as 50% of the toddler born with a length of 0.05). There is no relationship between child weight born by stunting on the toddler in the working area Sonder Public Health Center District of Minahasa.Key words: birth weight, stunting, children under three years ol
    corecore