2 research outputs found

    Pendidikan Kesehatan Menuju Kelurahan Sehat di Kelurahan Lambung Bukit, Pauh, Kota Padang

    Get PDF
    Community service activities related to community midwifery care aim to explore existing health and midwifery problems, find solutions with the community, and make promotive and preventive efforts for the problems found. The method started with interviews using questionnaire instruments with the people in Kampung Pinang, Lambung Bukit Village, Pauh District, Padang City. The next step was holding a Village Community Consultation (MMD) and intervene based on the results of the MMD decision. The activity resulted in 70% of people having the habit of disposing of waste by burning it, 40% disposing of wastewater into ditches/rivers, and 74% of couples of childbearing age not using family planning (KB) contraception. Health education about personal hygiene, environmental cleanliness, waste processing methods, and family planning contraceptives were provided. The method used was counselling and using leaflet media for further education. There needs to be cooperation in all sectors, assistance from the environmental cleanliness, health and midwifery sectors, and direct involvement from community leaders. The existence of a cooperation schedule and evaluation of activities will enable the continued application of the education provided in a better direction to improve the level of health and an optimal environment

    FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA TAHUN 2019

    Get PDF
    Latar Belakang dan Tujuan Penelitian Menurut data Global Burden of Diesease Study (GBD) tahun 2016 menunjukkan bahwa secara global ikterus menempati peringkat ketujuh dari semua penyebab kematian pada periode early-neonatal. Prevalensi ikterus neonatorum di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya adalah 13,3 %. Pencegahan pertama ikterus adalah dengan mengidentifikasi faktor penyebab ikterus. Faktor yang memengaruhi kejadian ikterus adalah prematuritas, berat badan lahir, jenis persalinan dan komplikasi perinatal. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kejadian ikterus neonatorum.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi case control. Populasi terbagi menjadi dua, populasi kasus (seluruh bayi dengan ikterus) dan populasi kontrol (seluruh bayi yang tidak mengalami ikterus). Besar sampel yaitu 184 bayi yang diambil secara simple purposive sampling dengan perbandingan kasus : kontrol (1:1). Data diperoleh dari rekam medis pasien. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square dan multivariat regresi.Hasil penelitian ini menunjukkan ikterus neonatorum lebih banyak pada jenis kelamin bayi laki-laki, yaitu sebanyak 52 (56,5%) bayi. Terdapat hubungan yang bermakna antara prematuritas (p=0,004; OR=6,246 95% CI 1,753-22,252), berat badan lahir (p=0,001; OR=4,531 95% CI 1,847-11,113), komplikasi perinatal (p=0,006; OR=5,779 95% CI 1,612-20,715) dengan kejadian ikterus neonatorum dan tidak terdapat hubungan jenis persalinan (p=0,071; OR=1,814 95% CI 0,997-3,298) dengan kejadian ikterus neonatorum. Hasil dari uji multivariat regresi logistik mendapatkan variabel yang paling dominan menimbulkan ikterus neonatorum dalah prematuritas (p=0,010; OR=5,986 95% CI 1,539-23,277).Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara prematuritas, berat badan lahir, komplikasi perinatal dengan kejadian ikterus neonatorum. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis persalinan dengan kejadian ikterus neonatorum. Faktor yang paling dominan yang memengaruhi kejadian ikterus neonatorum adalah prematuritas
    corecore