Balance of Payments and Exchange Rates in ASEAN Countries: Granger Causality Test

Fluctuations in the balance of payments are a reflection of the instability of the exchange rate; crisis factors also greatly affect the deficit or surplus in the balance of payments. If the exchange rate depreciates, a country will increase exports because domestic prices are relatively cheaper than foreign prices so that it is one of the competitive forces to increase exports, and vice versa if a country experiences appreciation, the country will increase imports. This study aims to analyze and compare whether there is a causal relationship between the balance of payments and currency exchange rates in ASEAN countries. This study uses the Granger Causality Test method, therefore the data of this study is in the form of a time series, namely the years 2005-2019. Only Myanmar and the Philippines have the exchange rate and balance of payments variables which have a causal relationship. This is in line with the curve in the introduction where the exchange rates of the two countries are relatively higher than those of Indonesia and Vietnam, which reach tens to tens of thousands of rupiah. This means that no matter how low the exchange rate (depreciation) is, there is no or little possibility for the countries of Indonesia and Vietnam to export, which reduces the current account, which is part of the balance of payments)

Analisis Komparasi Hapiness Index 5 Negara di Asean

The limitation of economic indicators in representing the level of community welfare has increased the world's attention to social aspects of development. Development progress, which has been seen more by economic indicators, such as economic growth and poverty reduction, is considered insufficient to reflect the right level of welfare. This study aims to determine the effect of GDP per capita, environmental index, and unemployment on the happiness index of 9 countries in ASEAN. Estimation results show that the variable GDP per capita significantly and negatively influences the happiness index. The environmental index has a positive effect on the Happiness Index, and unemployment has a positive impact on the happiness index. Based on the results of special effects, there are individual effect values ​​in 9 ASEAN countries. Singapore is the country with the most significant personal impact, and the Philippines is the country with the smallest particular effect. &nbsp

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDIA : SERI KARAKTER ANAK BANGSA BERBASIS SOCIAL EMOTIONAL LEARNING UNTUK FASE A SEKOLAH DASAR

Abstrak Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan untuk mengembangkan produk berupa Ensiklopedia berjudul Seri Karakter Anak Bangsa. Tahapan pengembangan produk ini menggunakan Teori Tahapan Sadiman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1) Mengembangan media pembelajaran; 2) Menguji kelayakan media dengan validasi; 3) Mengukur efektivitas media melalui perbandingan pretest dan postest; serta 4) Mengetahui besar respon penilaian guru dan peserta didik sebagai pengguna Ensiklopedia. Data validasi diambil dari dua dosen ahli materi dan satu ahli media. Data uji efektivitas diambil dari 22 peserta didik SDN Margorejo V/407 Surabaya jenjang kelas I dan II. Hasil uji validasi oleh ahli materi dan ahli media menyatakan bahwa media Ensiklopedia Seri Karakter Anak Bangsa Layak digunakan, dengan skor 4,12. Hasil uji efektivitas penggunaan media memperoleh skor 0,72 yang dalam kriteria Gain Score, kategori tinggi adalah nilai lebih besar dari 0,7. Maka media ini memiliki tingkat keefektifan yang tinggi. Hasil penilaian guru memperoleh rata-rata skor 4,5 dengan kategori Sangat Layak. Sementara respon peserta didik dalam penggunaan media memperoleh prosentase sebesar 90% dengan kategori Positif. Kata Kunci : Pengembangan, Ensiklopedia, Social Emotional Learning, Media, Kurikulum Merdek

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN DMAIC PADA PROSES TABBING UNTUK MENGURANGI CACAT CRACK (MICRO CRACK) PADA PRODUK MODUL SURYA 260Wp DI PT XYZ

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengembangkan bisnis dan produk dalam bidang elektronika. Salah satu proyek yang dijalankan pada tahun 2017 adalah Modul Surya 260Wp dengan jumlah pesanan sebanyak 3500 unit. Berdasarkan data perusahaan pada periode Oktober hingga Desember 2017 mengalami ketidaktercapaian produksi dengan nilai rata-rata ketidaktercapaiannya mencapai 1,45% yang disebabkan karena adanya produk cacat yang dihasilkan pada proses tabbing, matrixing, terminating, lay up, dan laminating dengan jenis cacat berupa cacat dari pabrik, crack (micro crack), sel pecah, dan pecah karena mesin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode six sigma melalui pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Tahap define untuk mengidentifikasi CTQ (Critical to Quality) dengan jumlah CTQ yang diperoleh sebanyak empat dan mengetahui alur proses produksi menggunakan diagram SIPOC, tahap measure untuk menghitung stabilitas proses (peta kendali-p) dan mengukur kapabilitas proses (DPMO dan level sigma) sehingga diperoleh nilai level sigma sebesar 4,2571, tahap analyze untuk menganalisis akar penyebab permasalahan menggunakan tools diagram fishbone dan 5 why’s dengan penyebab cacat yang terjadi adalah besar suhu solder yang digunakan tidak sesuai, operator tidak dapat memenuhi target di setiap sesinya, dan area penyimpanan untuk material string ribbon berada di ruang terbuka sehingga menimbulkan korosi pada string ribbon, serta menentukan prioritas perbaikan menggunakan tools FMEA, tahap improve yaitu memberikan rancangan usulan untuk meminimasi produk cacat, dan tahap control untuk mengimplementasikan hasil perubahan yang telah dibuat pada tahap improve. Usulan perbaikan yang diberikan berupa pengoptimuman besar suhu pada solder, pembuatan check sheet sebagai pengontrol operator agar dapat menghasilkan jumlah produk sesuai target, dan memberikan karakteristik untuk menyimpan material string ribbon agar tidak mengalami korosi. Kata Kunci: CTQ, DMAIC, Modul Surya 260Wp, Six Sigma, Tabbin

Kondisi makroekonomi dan kinerja perbankan di Indonesia

The purpose of this study was to see how the long-term and short-term relationship between banking performance and macroeconomic variables. The analysis method used is the vector error correction model (VECM) with the variables ROA, BOPO, LDR, industrial production index, CPI, and BI rate. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between ROA and industrial production index in the long run and a significant negative relationship between ROA and CPI in the long and short term. There is a significant negative relationship between BOPO and the industrial production index in the long and short term. LDR has a significant negative relationship with all macro variables in the long term whereas, in the short term, LDR has a significant negative relationship with the CPI.