2,461 research outputs found
Simulating Political Stability and Change in the Netherlands (1998-2002): an Agent-Based Model of Party Competition with Media Effects Empirically Tested
Agent-based models of political party competition in a multidimensional policy space have been developed in order to reflect adaptive learning by party leaders with very limited information feedback. The key assumption is that two categories of actors continually make decisions: voters choose which party to support and party leaders offer citizens a certain policy package. After reviewing the arguments for using agent-based models, I elaborate two ways forward in the development of these models for political party competition. Firstly, theoretical progress is made in this article by taking the role of the mass media into account. In previous work it is implicitly assumed that all parties are equally visible for citizens, whereas I will start from the more realistic assumption that there is also competition for attention in the public sphere. With this addition, it is possible to address the question why new parties are seldom able to successfully compete with political actors already within the political system. Secondly, I argue that, if we really want to learn useful lessons from simulations, we should seek to empirically falsify models by confronting outcomes with real data. So far, most of the agent-based models of party competition have been an exclusively theoretical exercise. Therefore, I evaluate the empirical relevance of different simulations of Dutch party competition in the period from May 1998 until May 2002. Using independent data on party positions, I measure the extent to which simulations generate mean party sizes that resemble public opinion polls. The results demonstrate that it is feasible and realistic to simulate party competition in the Netherlands with agent-based models, even when a rather unstable period is investigated.Agent-Based Model, Voting Behaviour, Mass Media, Empirical Validation
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS 2 MI PERSMIN WONOKROMO, SURABAYA
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif Kualitatif , pendekatan ini juga menggunakan strategi penelitian lapangan secara langsung dengan jenis penelitian studi kasus yang ada di MI-Persmin Wonokromo Surabaya. Dengan tahapan pengumpulan datanya yaitu (wawancara, observasi dan dokumentasi) pada kelas rendah yaitu kelas 2 MI-Persmin Wonokromo Surabaya. Sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis yang bersifat naratif kualitatif, mengidentifikasi dan menganalisis implementasi pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MI-Persmin Wonokromo Surabaya. Hasil penelitian peserta didik mampu menirukan apa yang telah diajari oleh guru kepada peserta didik. Guru harus memberikan peran aktif kepada peserta didik dalam kegiatan mengajar dalam berkomunikasi misalnya peserta didik diajarkan berdialog dengan teman sejawat, berdiskusi maupun berinteraksi diluar kelas. pembelajaran bahasa Indonesia yang memiliki peran aktif dalam hal bahasa atau komunikasi yang harus diajarkan kepada peserta didik supaya dapat menggunakan bahasa yang efektif dan sesuai dengan bahasa yang baku. Maka peserta didik dan guru harus memiliki peran aktif dalam kegiatan belajar mengajar dalam pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bertujuan untuk pencapaian pembelajaran bahasa indonesia mampu tersampaikan dengan baik dan dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi peserta didik
Hubungan Nilai Tanda Tanda Vital dan Hematokrit sebagai Faktor Risiko DHF pada Pasien Anak di Puskesmas Mangkurawang Tenggarong Kutai Kartanegara
Tujuan studi: Untuk mengetahui Adakah hubungan antara Perubahan Tanda Tanda Vital dan Perubahan Nilai Labolatorium Hematokrit sebagai faktor risiko pada pasien Dengue Hemoragic fever di Puskesmas Mangkurawang Tenggarong Kutai Kartanegara.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode Retrospektif, penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa yang telah terjadi dan bertujuan mencari tahu faktor yang berhubungan dan penyebab terjadinya suatu kejadian.
Hasil: Hasil Uji Bivariat Rank Spearman Hasil Labolatorium Hematokrit dengan kejadian DHF didapatkan nilai signifikansi 0.002 yang artinya terdapat hubungan antara perubahan nilai Hematokrit dengan kejadian DHF, untuk Perubahan nilai tanda tanda vital untuk nadi didapatkan nilai 0.008, Tekanan darah sistolik 0,001, Tekanan darah diastolik 0,000, Suhu 0,000, dan Pernapasan 0,034 yang artinya terdapat hubungan antara perubahan nilai Tanda Tanda Vital dengan kejadian DHF di Puskesmas Mangkurawang Tenggarong.
Manfaat: Sebaiknya institusi Puskesmas dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk mengetahui Hubungan Nilai Tanda Tanda Vital dengan Hematokrit terhadap kejadian Demam Berdarah di Lingkup Kerja Puskesmas Mangkurawang Kutai Kartanegar
ISLAMIC CONCEPTS OF EDUCATION IN THE CONTENT
This research discusses the Islamic Concept of Education in the Womb. Why is this research interesting to discuss? Education during pregnancy is crucial in Islamic concepts, and Islam pays attention to the unborn child from an early stage. Therefore, the author explains how important it is to educate children in the future as an excellent investment to continue the sustainability of civilization as the nation's successors. To obtain an excellent investment in children, it is necessary to pay attention to the education and development of the child during pregnancy. Because the prenatal period is the foundation for further development (postnatal). Methodologically, this article is a literature review. Furthermore, this study is essentially a library research. The data analysis used in this research is content analysis, which involves analyzing the content of books. Another method used is the critical comparative method, which compares the thoughts of experts. From this research, it is found that among the verses about the education of children in the womb are found in Surah Ali-Imran verses 35 and 38, Surah Al-A’raf verse 172, As-Shaffat verse 100, and then Surah Al-Hajj verse 2. The development of the fetus in the womb begins with the creation of the human being in the initial phase, followed by the creation of the human being in the advanced phase, which goes through several stages: the stage of biological chemical elements from the essence of the earth, the stage of semen, the stage of sperm, the stage of clot, the stage of lump, the age of bones, the flesh period, and then the final creation period. Parents have the responsibility to educate and care for their children even during pregnancy
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FISIKA DAN HASIL BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN13 MAKASSAR
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memotivasi belajar fisika peserta didik dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah.(2)memotivasi belajar fisika peserta didik dengan menggungunakan pembelajaran konvensional. (3) mendeskripsikan hasil belajar fisika peserta didik yang di ajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah. (4) mendeskripsikan hasil belajar fisika peserta didik menggunakan pembelajaran konvensional.(5)menganalisis perbedaan motivasi belajar fisika antara kelas yang di ajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional.(6) menganalisis perbedaan hasil belajar fisika antara kelas yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan kelas yang diajar pembelajaran konvensional pada kelas XI SMA Negeri 13 Makassar. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian true eksperimen dengan The rendomized postest only control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 13 Makassar, terdiri atas 5 kelas dengan jumlah keselurhan 175 orang, sedangkan sampelnya dipilih dua kelas yakni kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas control dengan jumah masing-masing sampel 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan : (1) motivasi belajar fisika dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah sebesar 120,4. (2) motivasi belajar fisika dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 108,4.(3) hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata skor 20,6. (4) hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor 16. (5) terdapat perbedaan motivai blajar antara kelas peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan yang diajar secara pembelajaran konvensional. (6)terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan yang diajar secara konvensional.
Kata kunci: berbasis masalah, konvensional, motivasi belajar fisika, dan hasil belajar fisika
Dampak Invasi Acacia nilotica terhadap komposisi tumbuhan bawah di Savana Bekol Taman Nasional Baluran
Invasi Acacia nilotica di kawasan savana Taman Nasional Baluran berhasil merubah vegetasi kawasan savana yang merupakan identitas dari TNB. Pasca pengendalian Acacia nilotica menunjukkan potensi permaslahan baru berupa dominasi gulma berdaun lebar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak invasi A. nilotica pada komposisi vegetasi tumbuhan bawah di savana TNB. Metode yang digunakan yaitu analisis vegetasi pada dua lokasi yaitu lokasi yang masih terinvasi A. nilotica dan lokasi yang telah bebas dari invasi A. nilotica dengan menggunakan metode kombinasi jalur transek dan plot 2x2 meter dengan jarak antar plot 20 meter. Keseluruhan hasil penelitian kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan nilai sum dominancy ratio untuk menganalisis komposisi penyusun vegetasi tumbuhan bawah, indeks similaritas, indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, dan indeks dominansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah gulma berdaun lebar pada lokasi yang terinvasi lebih banyak dibandingkan pada lokasi yang telah terbebas dari invasi A. nilotica sehingga invasi A. nilotica berdampak pada perubahan komposisi vegetasi savana TN
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PALLANGGA
Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan dapat dibuat dimana saja, serta kapan saja. Bahan untuk pembuatan pupuk kompos bisa didapatkan dari mana saja, misalnya dari limbah rumah tangga seperti kulit buah atau sayuran, kulit telur, ranting-ranting dan daun-daun kering, rumput gulma, dan bahan organik lainnya seperti kertas bekas atau tisu. Proses pembuatan pupuk kompos juga tergolong mudah sehingga masyarakat bisa membuat pupuk kompos untuk penggunaan pribadi (pada koleksi tanaman hias) maupun untuk keperluan pertanian sehingga tidak lagi menggunakan pupuk kimia. Dalam skala rumah tangga, pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga bisa menggunakan komposter sederhana dari ember dan baskom. Hasil wawancara beberapa warga menunjukkan bahwa secara umum masyarakat masih kurang memahami proses pengelolaan sampah dengan baik. Selama ini sampah hanya dikelola dengan cara dibakar atau dikumpulkan dan dibuang. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu majelis taklim kecamatan Pallangga tentang pemanfaatan dan pengelolaan limbah rumah tangga untuk menghasilkan pupuk kompos. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada bulan Juli hingga September 2022. Pemberian pelatihan pembuatan pupuk kompos bagi ibu-ibu rumah tangga dapat membantu pengolahan sampah secara mandiri, mengurangi sampah, bahkan dalam skala besar dapat bernilai ekonomi. Hasil yang diperoleh menunjukkan masyarakat memahami proses pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga, dapat mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos sehingga bisa mengurangi limbah rumah tangga
INTERAKSI METODE LATIHAN DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN ATLET TINJU KATEGORI YOUTH
Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan dan kecepatan reaksi terhadap kemampuan pukulan atlet tinju kateegori youth Sulawesi Selatan dengan mengontrol kecepatan reaksi. Penelitian ini dilaksanakan di Aula KODAM VII Wirabuana Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan pendekatan penelitian kuantitatif metode eksperimen menggunakan desain faktorial 2x3. Sampel terdiri dari 54 atlet menggunakan teknik sampling acak menjadi 6 kelompok, masing-masing terdiri dari 9 atlet. Teknik analisis data adalah dua-arah analisis varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji T-tukey pada tingkat signifikansi α = 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terdapat interaksi antara metode latihan dan kecepatan reaksi terhadap kemampuan pukulan.Kata kunci: latihan woodchoppers, forearm, dumbell, kemampuan pukulan
Desain Touch Screen Struktur One Glass Solution Dan Problemnya Sebagai Antar Muka End User - Perangkat Elektronik
Abstrak : Touch screen adalah perangkat yang menggantikan fungsi papan ketik dan mouse sebagai alat antar muka antara end user dengan perangkat elektronik, dimana berkomunikasi antara end user dan perangkat eletronika dilakukan. Teknologi one glass solution /OGS merupakan perkembangan dari teknologi Dito (double ITO) dan Sito (Single ITO), dimana OGS hanya membutuhkan satu lempengan kaca (sebagai substrate) untuk membangun fungsi modul touch screen sedangkan Dito dan Sito memerlukan dua lempengan kaca (substrate dan kaca pelindung). Kesederhanaan yang ditampilkan OGS membawa konsekuensi pada kerumitan proses pembuatan dan problem kehandalan. Problem pada struktur OGS antara lain : efek negatif lapisan ITO terhadap kinerja lempengan kaca, Keretakan lapisan ITO, efek outgassing, ESD, dan lain-lain. Problem-problem tersebut berkaitan dengan desain struktur OGS itu sendiri, sehingga solusinya tidak dapat bersifat menyeluruhan, hanya dapat dikurangi melalui peningkatan proses pembuatan.
Kata kunci : Touch screen, OGS, Outgassing, ESD, ITO.
Abstract : Touch screen is a device that replaces the keyboard and mouse functions as an interface between end users and electronic devices, where communication between end users and electronic devices is carried out. One glass solution /OGS technology is a development of Dito (double ITO) and Sito (Single ITO) technology, where OGS only requires one glass slab (as a substrate) to build a touch screen module function while Dito and Sito require two glass slabs (substrate and glass protector). The simplicity displayed by OGS has consequences for the complexity of the manufacturing process and reliability problems. Problems with the OGS structure include: the negative effect of the ITO layer on the performance of the glass plate, cracking of the ITO layer, the outgassing effect, ESD, and others. These problems are related to the design of the OGS structure itself, so the solution cannot be comprehensive, it can only be reduced through improving the manufacturing process.
Keywords : Touch screen, OGS, Outgassing, ESD, ITO
- …