6 research outputs found

    Identifikasi Penggunaan Sumber Air Baku oleh Penduduk di Sekitar Tpa Batu Layang Pontianak

    Get PDF
    Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang terletak di Kelurahan Batu Layang Pontianak Utara. TPA Batu Layang beroperasi dengan sistem open dumping dan belum efektifnya Instalasi Pengolahan untuk lindi yang dihasilkan sehingga berpotensi untuk mencemari air permukaan di sekitar TPA. Sistem open dumping menghasilkan air buangan yang disebut lindi (leachate) yang kemudian dibuang melalui saluran terbuka ke badan air (parit). Hal ini memudahkan penyebaran lindi oleh air sehingga akan mengakibatkan pencemaran badan air dan air sumur di sekitar TPA Batu Layang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) dampak TPA Batu Layang terhadap kualitas air permukaan disekitar daerah tersebut, 2) untuk menganalisis kualitas air di sekitar TPA Batu Layang, 3) untuk mengidentifikasi kualitas air yang digunakan oleh penduduk di sekitat TPA Batu Layang. Sampel air diambil pada empat lokasi titik pertama di badan air (parit), sampel kedua air sumur dengan jarak 318 m, sampel ketiga dengan jarak 450 m dan sampel terakhir dengan jarak 600 m dari TPA Batu Layang. Metode yang dilakukan adalah melalui pendekatan observasi, kuesioner survei sosial dan analisis laboratorium sampel air dilakukan secara deskriftif, tabel, dan grafik. Hasil yang diperoleh dari analisis kesehatan masyarakat dari 50 responden di TPA Batu Layang secara simple random sampling diperoleh 36% masyarakat kerap terserang penyakit diare. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan parameter TSS, TDS dan Kadmium masih dibawah Baku Mutu Kualitas Air Kelas II sesuai Peraturan Pemerintah No 82/2001. Parameter BOD5 COD, pH, Ammonia dan Total Posfat dari badan air dan sumur warga sampai jarak 600 m dari TPA Batu Layang sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sehingga perlu diwaspadai penggunaan air baku yang berasal dari kontaminasi badan air dan sumur yang terdekat dengan TPA Batu Layang

    Pelaksanaan Hidden Curriculum Pada Mata Pelajaran Pendidikan Al-islam Di SD Muhammadiyah Wirobrajan I YOGYAKARTA

    Full text link
    Permasalahan yang sering muncul di dalam pembelajaran adalah kurangnya pemahaman guru mengenai hidden curriculum sehingga guru tidak mengetahui dampak positif dari kegiatan hidden curriculum itu sendiri, meskipun pada Kenyataannya kegiatan hidden curriculum sering dilaksanakan tanpa disengaja di dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pelaksanaan hidden curriculum pada mata pelajaran pendidikan Al-Islam di SD Muhammadiyah Wirobrajan I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif melalui teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan hidden curriculum pada mata pelajaran pendidikan Al-Islam sudah baik memberikan pembiasaan yang positif kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan srategi ekspositori dan inquiry demi tercapainya tujuan sekolah serta visi misi sekolah yang sudah ditetapkan yaitu terbentuknya generasi islami, berilmu, berakhlak mulia, dan berbudaya

    Module Based on Pedagogical Content Knowledge to Increase the Engagement and Skills of the Future Teachers in Designing a Lesson Plan

    Full text link
    Lesson plans is the most important component in preparing a quality learning. Teachers\u27 low understanding on pedagogical content knowledge affects their skills in designing learning. It needs serious effort to equip future teachers with pedagogical content knowledge to produce professional teachers. The aim of this study is to increase the engagement and skills of future teachers in designing lesson plans using module based on pedagogical content knowledge. College-students engagement indicators are adopted from Students Engagement Instrument (SEI)-Appleton, Christenson, Kim, and Reschly, consisting of affective and cognitive engagement. The skill in question are the ability to writing the subject\u27s identity, writing competencies, formulating indicators, compiling teaching materials, designing media, choosing learning method, compiling learning scenarios, as well as designing assessment. This research is a classroom action research that is designed in two cycles of learning with the number of respondents is 73 college-students. Each learning cycle is consisting of planning, implementation, observation, and reflection. The data collection techniques was self-report, observation, portfolios, interviews, field notes, and study documentation. Descriptive statistics were used to analyse the quantitative data, whereas qualitative data were analysed by qualitative analysis of Miles & Hubberman model. The results showed that the PCK-based module is able to increase college-students engagement and ability in designing a lesson plan
    corecore