2 research outputs found
PROLIFERASI SEL FIBROBLAS AKIBAT PAPARAN BOVINE AMNION SPONGE
Latar Belakang: Salah satu proses kompleks yang terjadi setelah luka terbentuk
adalah fase proliferasi. Fase proliferasi akan terlihat peningkatan jumlah sel dan
faktor-faktor penyembuhan lukanya. Proliferasi dari fibroblas menentukan hasil
akhir dari penyembuhan. Salah satu material alami yang mempunyai
biokompatibilitas yang baik serta terbukti perannya dalam penyembuhan luka
yang sempurna yaitu membran amnion. Bovine amnion membrane dalam bentuk
sponge merupakan bahan alternatif yang dapat digunakan. Pemakaian bovine
amnion sponge dalam menganalisis akibat paparan bovine amnion sponge
terhadap proliferasi sel fibroblas pada hari pertama dan ketiga diharapkan mampu
menyempurnakan penyembuhan luka secara cepat. Tujuan: Untuk mengetahui
peningkatan proliferasi sel fibroblas akibat paparan bovine amnion sponge dengan
mengamati jumlah sel fibroblas pada hari pertama dan ketiga. Metode: Sel
fibroblas gingiva tikus yang telah homogen dimasukkan ke microplate 96 well
dan diinkubasikan selama 24 jam. Sel fibroblas dalam well dibagi dalam 5
kelompok, setiap kelompok mempunyai 5 replika/well. Penelitian ini
menggunakan metode MTT assay dengan pembacaan jumlah sel yang hidup
setelah dilakukan pemaparan dihitung menggunakan ELISA reader dengan
panjang gelombang 540 nm. Hasil: Persentase sel fibroblas yang hidup setelah
dilakukan paparan dengan bovine amnion sponge pada hari pertama dan ketiga
adalah sebesar 100,6% dan 102,6%. Berdasarkan hasil uji one way ANOVA pada
hari pertama dan ketiga menunjukkan perbedaan bermakna pada seluruh
kelompok perlakuan. Simpulan: Terjadi peningkatan jumlah proliferasi sel
fibroblas akibat paparan bovine amnion sponge pada hari pertama dan ketiga
Oral Health Knowledge, Attitude and Behaviour of Indonesian Dental Students in East Java Province, Indonesia
Background: Oral health knowledge, attitudes and behaviors possessed by dental students become provisions in the
education and promotion of oral health in the community. Purpose: This study aims to analyze the oral health knowledge,
attitudes and behavior of Indonesian dental students in East Java province based on gender and educational stage. Methods:
This research is a cross-sectional study using an online questionnaire distributed to dental students at five dental faculties
in East Java. 169 respondents in this study completed an online HU-DBI questionnaire with a choice of answers to agree
or disagree about the description of oral health knowledge, attitudes, and behavior. Results: Female students have a
higher level of knowledge and oral health behavior than the opposite sex with a significance value of <0.001 and 0.05,
respectively. There was a significant correlation between knowledge and attitude with a significance level of 0.030 and a
correlation between knowledge and behavior with a significant number of 0.037. Conclusion: Female dental students had
better oral health knowledge and behavior than male dental students. There is no relationship between the education stage
and oral health knowledge, attitudes and behaviour. Further, we found positif association between oral health knowledge
and attitudes towards behaviour