1 research outputs found

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Infeksi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah utama kesehatan dan merupakan penyebab kematian utama hampir di seluruh dunia, salah satunya infeksi Staphylococcus aureus yang cukup sulit diatasi karena sebagian besar telah resisten terhadap berbagai golongan antibiotik. Daun salam (Syzygium polyanthum) memiliki kandungan senyawa aktif yang memiliki daya sebagai antibakteri yang dapat digunakan sebagai alternatif mengatasi resistensi antibiotik S. aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun salam terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksteperimental laboratorium dengan metode Kirby bauer disc diffusion. Sampel yang digunakan adalah bakteri S. aureus. Konsentrasi ekstrak daun salam yang digunakan adalah 2,5%, 5%, 10%, 20%, and 40%. Semua kelompok konsentrasi dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (akuades dan etanol) dan kelompok kontrol positif (cefoxitin). Hasil diperoleh dengan mengukur zona hambat disekitar paper disc menggunakan penggaris. Analisis statistic menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji Post hoc Mann-Whitney. Ekstrak daun salam menghasilkan rata-rata diameter zona hambat terhadap bakteri S. aureus pada konsentrasi 2,5% (8,2 mm); 5% (9,4 mm); 10% (11,7 mm); 20% (13,3 mm); 40% (15,9 mm); akuades (0 mm); etanol (0 mm); cefoxitin (35 mm). Hasil dari uji analisis statistic Kruskal Wallis dan Post hoc Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada setiap konsentrasi. Ekstrak daun salam dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus namun efektivitas daya hambat yang dihasilkan tidak sama dengan efektivitas daya hambat cefoxitin
    corecore