425 research outputs found

    Kajian Pemangkasan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Baby Mentimun (Cucumis Sativus L)

    Get PDF
    Mentimun adalah salah satu hortikultura yang mempunyai prospek pasar yang menjanjikan. Berdasarkan data BPS menunjukkan produktivitas mentimun di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun. Upaya untuk meningkatkan produksi mentimun terus dilakukan, diantaranya dengan pemangkasan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana terdiri dari 12 perlakuan : P0 = tanpa pemangkasan, P1 = pemangkasan pucuk setelah ruas ke 3 seluruh cabang lateral, P2 = pemangkasan pucuk ruas ke 5 pada batang utama, P3 = pemangkasan pucuk ruas ke 10 pada batang utama, P4 = pemangkasan pucuk ruas ke 15 pada batang utama, P5 = pemangkasan pucuk ruas ke 20 pada batang utama, P6 = pemangkasan pucuk ruas ke 25 pada batang utama, P7 = pemangkasan pucuk ruas ke 5 pada batang utama dan setelah ruas ke 3 pada seluruh cabang lateral, P8 = pemangkasan pucuk ruas ke 10 pada batang utama dan setelah ruas ke 3 pada seluruh cabang lateral, P9 = pemangkasan pucuk ruas ke 15 pada batang utama dan setelah ruas ke 3 pada seluruh cabang lateral, P10 = pemangkasan pucuk ruas ke 20 pada batang utama dan setelah ruas ke 3 pada seluruh cabang lateral, dan P11 = pemangkasan pucuk ruas ke 25 pada batang utama dan setelah ruas ke 3 pada seluruh cabang lateral. Hasil penelitian : pemangkasan setelah ruas ke 3 seluruh cabang lateral (P1) meningkatkan persentase bunga betina dan jumlah buah per tanaman dibandingkan perlakuan tanpa dipangkas

    Pengaruh Biourin, Em4 Dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Pada Kondisi Ternaungi

    Get PDF
    Peningkatan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) perlu dilakukan dengan penambahan pupuk organik seperti biourin sapi dan EM4. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemberian biourin yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik dan kompos kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil bawang merah. Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 9 macam perlakuan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan 27 petak percobaan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo, Batu pada bulan Januari–Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan pemberian biourin sapi memberikan hasil lebih baik dibandingkan EM4. Perlakuan terbaik ialah biourin sapi + 50% dosis pupuk anorganik + 25% kompos kotoran sapi. Perlakuan tersebut memberikan hasil terbaik pada parameter panjang tanaman 34,4 cm, jumlah daun 38 helai rumpun-1, jumlah anakan 13 rumpun-1, luas daun 998,4 cm2, indeks luas daun 2,00 cm. Bobot basah umbi panen 16,2 ton ha-1 dan bobot kering matahari umbi panen 13,8 ton ha-1. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan produksi umbi bawang merah sebesar 58,69% dari perlakuan serupa tanpa kombinasi dengan biourin sapi

    Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Pembibitan Bud Chip Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Varietas Bl

    Get PDF
    Perbanyakan tanaman tebu yang banyak dilakuakan hingga saat ini berupa bagal, bud chip, dan bud sett. Bud chip adalah perbanyakan bibit tebu yang menggunakan satu mata tunas yang dipindahkan ke kebun dalam bentuk tunas dalam usia 2 - 2,5 bulan. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Sederhana (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Pada hasil penelitian me-nunjukkan bahwa penggunaan kompos blotong dan abu ketel dapat menjadi alternatif media tanam untuk pembibitan bud chip tanaman tebu. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media tanam kompos blotong dan abu ketel memberikan respon yang berbeda pada parameter pengamatan persentase perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun dan berat kering total tanaman. Perlakuan media tanam kompos blotong dan abu ketel pada M1, M2, M3, M4, dan M5 menunjukkan persentase perkecambahan yang sama dengan media tanam M0 yaitu tanah dan kotoran kambing (4:1). Selain itu pada parameter pengamatan tinggi tanaman perlakuan media tanam kompos blotong dan abu ketel pada M2, M4, M6 dan M8 memiliki tinggi tanaman lebih baik dibandingkan perlakuan media tanam M0. Pada pengamatan bobot kering total tanaman perlakuan media tanam kompos blotong dan abu ketel pada M1, M2, M4, M5, M6 dan M7 memiliki hasil lebih baik dari perlakuan media tanam M0. Dari hasil penelitian tersebut perlakuan media tanam M2 dengan komposisi media tanah dan kompos blotong (1:1) memberikan hasil yang paling baik pada pembibitan bud chip tanaman tebu dibandingkan perlakuan yang lain

    Shifting donor-acceptor photoluminescence in N-doped ZnO

    Full text link
    We have grown nitrogen-doped ZnO films grown by two kinds of epitaxial methods on lattice-matched ScAlMgO4_4 substrates. We measured the photoluminescence (PL) of the two kinds of ZnO:N layers in the donor-acceptor-pair transition region. The analysis of excitation-intensity dependence of the PL peak shift with a fluctuation model has proven that our observed growth-technique dependence was explained in terms of the inhomogeneity of charged impurity distribution. It was found that the inhomogeneity in the sample prepared with the process showing better electrical property was significantly smaller in spite of the similar nitrogen concentration. The activation energy of acceptor has been evaluated to be 170\approx 170 meV, which is independent of the nitrogen concentration.Comment: 4 pages, 3 figures, 1 table, RevTeX4, to appear in the July issue of J. Phys. Soc. Jp
    corecore