253 research outputs found

    A Study of Teachers and Students' Code Switching in Efl Classrooms Setting

    Full text link
    This study aims to investigates a phenomenon of bilingualism in which the use of Target language (English) is switched to target Indonesia, known as code switching (CS). More specifically, the study focuses on the types of CS and the functions of CS in EFL classrooms setting. The data were obtained from classroom observations through audio recording and field notes from two different English classes. The finding reveals that both the teachers and the students employed three types of CS: inter-sentential, tag-switching, and inter-sentential switching in different contexts. Furthermore, the different frequency of CS functions employed by teachers and students' occurs both in two classes for two reasons: for social and pedagogical functions. Socially, CS in this study served as (1) conveying teacher's admonition, (2) requesting for help, (3) helping other students, (4) commenting on the students' unsatisfactory answers, and (5) building unofficial interaction among the students. Pedagogically, CS served to (1) explain or repeat ununderstandable utterances which has been said previously in order to help students understand it, (2) check the students' understanding to the new words or expression introduced in the lesson, (3) translate sentence when students learn about grammatical features (4) repair self mistakes, (5) clarify teachers' misunderstanding, and (6) initiate a question

    Aktivitas Radionuklida Antropogenik 137cs Di Perairan Semarang Berdasarkan Sirkulasi Arus Global

    Full text link
    Banyak macam sumber radionuklida yang masuk ke laut dan saat ini antropogenik radionuklida menjadi perhatian yang serius di dunia ini. Kecelakaan Chernobyl dan Fukushima yang terjadi belum lama merupakan contoh penyumbang radionuklida antropogenik, di samping dari sumber lain seperti uji coba nuklir di atmosfer yang banyak dilakukan setelah Perang Dunia II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kondisi radionuklida 137Cs di perairan Semarang, Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 2 Juli 2012 kemudian ditreatment di Laboratorium Kimia Jurusan Kelautan Undip dan dilanjutkan di Badan Tenaga Nuklir, Jakarta yang dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2012. Metode penelitian ini bersifat deskriptif, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposive. Analisis aktivitas 137Cs menggunakan metode dari IAEA-MEL (International Atomic Energy Agency\u27s Marine Environmental Laboratories). Hasil penelitian menunjukan bahwa radionuklida 137Cs di Perairan Semarang dalam kisaran yang sangat kecil bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya di beberapa tempat lain. Nilai konsentrasi pada sedimen berkisar 0,65 Bq/kg hingga 1,11 Bq/kg, pada air laut 0,02 mBq/L hingga 0,09 mBq/L, pada biota sebesar 0,01 Bq/kg pada Euthynus alleteratus sedang pada Anadara granosa sebesar 0,02 Bq/kg. Karena di Semarang tidak ada sumber aktivitas radionuklida yang menghasilkan 137Cs, maka diduga aktivitas yang ada berasal global fallout yaitu buangan Fukushima yang baru terjadi satu tahun yang lalu dan dibawa oleh arus global yaitu ARLINDO yang kemudian diteruskan oleh arus monsoon

    Studi Sebaran Sedimen Berdasarkan Tekstur Sedimen Di Perairan Sayung, Demak

    Full text link
    Sedimen adalah suatu proses akumulasi mineral yang diakibatkan oleh adanya pengendapan dari partikel yang terbentuk melalui proses kimia di laut. Pengambilan sampel sedimen dilakukan di perairan Sayung, Demak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dari proses pengendapan maupun transportasi sedimen berdasarkan tekstur sedimen. Analisa tekstur sedimen menggunakan metode Eleftheriou dan McIntyre dan granulometri (pengayakan). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tekstur sedimen di perairan Sayung, Demak didominasi oleh jenis lanau (3,9-62,5 µm)

    Analisa Kandungan Radionuklida 40K Pada Sedimen Di Perairan Pulau Tikus, Bengkulu

    Full text link
    Naturally occurring radioactive material (NORM) adalah bahan yang umum ditemukan di lingkungan yang mengandung unsur radioaktif berasal dari alam. Radioaktivitas alam pemancar gamma energi tinggi berupa 40K secara umum dapat meningkat akibat kegiatan pengolahan hasil tambang dan industri. Provinsi Bengkulu memiliki potensi tambang dan cadangan sumber daya mineral sebagai bahan baku industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai aktivitas 40K pada sedimen dasar di lingkungan perairan Bengkulu. Selain itu untuk mengetahui pengaruh persentase jenis sedimen dan kandungan karbon terhadap konsentrasi radionuklida pada sedimen dasar. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 17 September 2014 di wilayah perairan Pulau Tikus, Bengkulu. Analisa aktivitas 40K; persentase jenis sedimen; dan kandungan karbon dilaksanakan di laboratorium Kelompok Radioekologi Kelautan BATAN dan laboratorium Geologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang. Radionuklida 40K yang terkandung dalam sedimen dasar dengan nilai antara 61,62 - 152,24 Bq/kg. Kisaran nilai aktivitas ini tergolong rendah dan menunjukkan belum terjadi pengkayaan radionuklida alam akibat proses pertambangan dan industri. Perbandingan persentase jenis sedimen dan kandungan karbon menunjukkan hubungan sangat lemah sampai kuat dengan aktivitas radionuklida 40K (R2 berkisar antara 0,0989 - 0,6676). Setelah dilakukan pengelompokan stasiun berdasarkan kedalaman ≥140 dm dan ≤10,6 dm aktivitas 40K dengan persentase jenis sedimen dan kandungan karbon menunjukkan hubungan bervariasi dari sangat rendah hingga sangat kuat (R2 berkisar antara 0,0003 - 0,9984) yang kemungkinan dipengaruhi sifat kimia senyawanya

    Kajian Sebaran Ukuran Butir Sedimen Di Perairan Gresik, Jawa Timur

    Full text link
    Tiap tahun pengangkutan sedimen menuju laut dapat mencapai jutaan meter kubik. Hal tersebut dapat mengakibatkan Perubahan muka bumi dan dapat mengganggu aktivitas dari biota perairan. Sedimen yang telah masuk dalam lingkungan perairan akan mengendap dan terdistribusi oleh proses oseanografi. Lokasi Perairan Gresik yang berada pada muara sungai memiliki kesesuaian dengan kajian penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen di Perairan Gresik dan pendistribusiannya. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua fraksi sedimen di Perairan Gresik, yaitu sedimen pasir dan pasir berlanau, dimana pola distribusinya menunjukan daerah pesisir didominasi oleh sedimen pasir dan di laut lepas yang berjenis pasir berlanau

    Studi Kandungan Radionuklida Cesium-137 (137cs) Dalam Sedimen Di Perairan Semenanjung Muria Kabupaten Jepara

    Full text link
    Sejak tahun 1950 hingga 1960 banyakunsur radionuklida anthropogenik yang terlepas baik di laut dan di darat. Radionuklida yang masuk ke lautan akan tertranportasi ke beberapa tempat, termasuk juga ke perairanlautsampaike sedimenlautmelaluifenomenalaut yang ada.Padasedimenkonsentrasi radionuklida mencapai102 hingga 106 kali lebih besar daripada di air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsentrasi 137Cs pada sedimen dan pola sebarannyaberdasar arus pasang surut di perairan Semenanjung Muria. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 07 Mei 2013 dan proses analisa dilakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada bulan Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif karena menggambarkan situasi yang diteliti dalam waktu terbatas dan tempat tertentu untuk melihat situasi dan kondisi secara lokal. Hasil penelitian menunjukan nilai konsentrasi 137Cs pada sedimen berkisar antara antara 1,45-1,63 Bq/kg. Sebaran radionuklida 137Csdipengaruhioleh arus pasang surut dan topografi pantai.Sedangkandarianalisaregresi menunjukan tidakadanyahubunganantaratingkatkonsentrasi radionuklida 137Csterhadapukuranbutirsedimen

    Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (Pmr) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 010 Pejangki Kecamatan Batang Cenaku

    Full text link
    This study titled realistic mathematical approach to improve learning outcomes class IV of SD Negeri 010 Pejangki Kecamatan Batang Cenaku. This study aims to improve learning outcomes, and the performance of teachers in mathematics in the fourth grade SD Negeri 010 Pejangki Kecamatan Batang Cenaku. The method used is the Classroom Action Research (PTK). The research sample numbering 18. The results showed that in the first cycle the average value of student learning outcomes 77.78 category (B) with classical learning completeness 72%. Activities in the learning process the first meeting with the 75% category (B), the second meeting of 81.25% with a category (AB), and the value of the activity the teacher first meeting with the 78% category (B), meeting 86% with category II (AB), In the second cycle, the average value of student learning outcomes 91.72% category (AB) with classical learning completeness 100%, the activity of students in the learning process the first meeting of 89.58% with a category (AB), the second meeting of 95.83% with category (AB), and the value of the activity of the first meeting of teachers 89% (AB), the second meeting of 94.44% with a category (AB). The results showed an increase from the first cycle to the second cycle. Based on the results obtained, it can be disimpulksn that PMR approach is proven to improve student learning outcomes, student activities, and the activities of teachers
    • …
    corecore