605 research outputs found

    Strategi Contextual Teaching and Learning Pengelolaan Keuangan Berbasis Tri Hita Karana Dan Catur Purusa Artha Melalui Program Kerja Sekaa

    Full text link
    Permasalahan utama yang dihadapi oleh para peserta didik di Indonesia adalah ketidakmampuan peserta didik dalam menghubungkan antara teori dengan implementasi dalam kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Tujuan penulisan ini adalah untuk membantu pengembangan strategi pembelajaran berbasis Contextual Teaching and Learning melalui pengelolaan keuangan sampah. Hal ini penting dilakukan untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat lokal, serta membantu mewujudkan insan yang berkualitas dan berkarakter melalui aktivitas sosial tersebut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian konseptual ini adalah sumber primer berupa buku-buku dan jurnal-jurnal hasil penelitian, serta sumber sekunder berupa sumber internet dan koran. Data penelitian diuraikan dengan content analysis, descriptive analysis, serta inter-text analysis. Sekaa dapat dijadikan sebagai organisasi sosial dalam mendukung program pengembangan pembelajaran kreatif dan inovatif dalam hal pengelolaan keuangan dan lingkungan. Pemahaman kuat tentang keseimbangan antara filosofi Tri Hita Karana dan Catur Purusa Artha dapat dijadikan sebagai penopang kuat dalam pembentukan etika dan moral seseorang ketika melaksanakan pengelolaan keuangan tersebut. Berbagai ide kreatif dan inovatif dalam hal pengelolaan keuangan dan lingkungan dapat terus dikembangkan sehingga manfaat yang dihasilkan melalui pelaksanaan program ini benar-benar dapat membantu peningkatan pemberdayaan masyarakat.   Kata Kunci: Catur Purusa Artha, Contextual Teaching and Learning, Sekaa, Tri Hita Karana

    Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Promosi Jabatan Head Of Department (Hod)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode pembobotan dan logika fuzzy dalam proses pengambilan keputusan untuk membantu penyeleksian pegawai yang layak untuk dipromosikan dan untuk memilih pegawai yang layak menempati jabatan Head of Department (HOD) pada suatu departemen. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan di Hotel Sanur Beach Bali yang memiliki jumlah pegawai yang relatif cukup besar sehingga diharapkan dapat mewakili masalah yang ingin diteliti. Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan pegawai yang sesuai dengan kriteria yang ada pada posisi Head of Department (HOD).Penilaian untuk seorang pegawai terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu penilaian kelayakan promosi dengan menggunakan logika fuzzy dalam pemrosesannya dan penilaian kelayakan menjadi Head of Department (HOD) dengan menggunakan metode pembobotan. Seorang pegawai baru bisa dipromosikan setelah dinyatakan layak untuk dipromosikan. Penilaian awal ini dipengaruhi oleh beberapa kiteria penilaian. Pegawai yang telah dinyatakan layak untuk dipromosikan, akan mengikuti proses penilaian berikutnya untuk menentukan kelayakannya menempati jabatan Head of Department (HOD).Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Promosi Jabatan Head of Department (HOD) memberikan hasil penilaian kelayakan promosi seorang pegawai dan dapat memberikan informasi kelayakan seorang pegawai untuk menempati posisi Head of Department (HOD) berdasarkan kriteria penilaian yang berlaku pada suatu departemen

    Studi Financial Distress pada Perusahaan Perbankan di Bei

    Full text link
    Financial Distress is a condition where the company unable to fulfill their obligation. Big scale effect on the banking system would cause monetary crisis which leads to economic crisis. This study is meant to analyzed CAMEL(S) ratio predicting the probability of Financial Distress occured on banks that are listed at IDX 2010-2015 period. This research population are banks that are listed at IDX 2010-2015 period, which there are 30 banks. Samples are taken with purposive sampling which there are 28 banks are being used for further analysis. The method that were taken to analyze are logistic regression. The result of the study showed that only BOPO and ROA are capable significantly to predict the probability of Financial Distress occured on bank. On the otherhand CAR, NPL and log of total asset are unsignificantly to predict the prbability of financial distress

    Effect of Oral Iron Tablet Administration on Serum Feritin and Hemoglobin Concentration of Pre-pregnant Women with Mild Iron Deficiency Anemia in Bali

    Full text link
    Iron deficiency anemia (IDA) is still to be a problem of pregnant women healthrelated to its high prevalence and its negative effects on health. Prevention efforts by ironsuplementation in pregnant woman have not reducing IDA problem in pregnant women yet. This failure is probably due to the assumption that IDA have been seen pre-pregnant. Totest this hypothesis, a quasi experimental study was conducted by randomized pre and posttest control group design. Sample were collected by multistage sampling random technicconsist of 47 women in treated group and 52 in control group. Both group were serumferritin and hemoglobin value test untill 3 time, pre-pregnant, early pregnant and duringpregnant. Iron tablet was administrated to treated group from the beginning of pre-pregnantperiod, continued until the first 3 months of pregnancy, while in control group iron tabletwas only given during the first 3 months of pregnancy. T-group result shown that meanserum ferritin and hemoglobin concentration at pregnant women on treated group(33,45±14,12 ?g/dL dan 12,25±1,20 g/dl) more high than control group (19,65±8,99 ?g/dLdan 10,91±0,67 g/dl), p<0,05. Mean difference serum ferritin and hemoglobinconcentration at pregnant women is 13,8 ?g/dL dan 1,34 g/dl (p<0,05). Benefid analysisresult shown that iron suplementation since pre-pregnant more benefid than ironsuplementation during pregnant (BCR >1). Based on these results, it can be concluded thatiron supplementation to IDA women starting from pre-pregnant period results in a bettereffect compare to oral iron supplementation during pregnancy only

    Perbandingan Efek Suplemen Besi Pra-hamil dan Selama Kehamilan dalam Upaya Menurunkan Anemia Defisiensi Besi pada Wanita Hamil dengan Anemia Ringan di Bali

    Full text link
    Anemia defisiensi besi (ADB) masih merupakan masalah kesehatan wanita hamilterkait dengan tingginya prevalensi dan efek negatifnya terhadap kesehatan. Upayapencegahan telah dilakukan dengan pemberian tablet besi selama kehamilan. Akan tetapihasilnya belum memuaskan. Kegagalan ini mungkin diakibatkan oleh rendahnya bahkankosongnya cadangan besi tubuh sewaktu pra-hamil, terutama di negara sedangberkembang. Oleh karena itu, suplemen besi yang hanya diberikan waktu kehamilantidak cukup untuk mencegah terjadinya ADB. Oleh karena itu, dilakukan a quasiexperimental study pada 99 pasangan baru yang belum hamil yang terdiri atas 47 groupperlakuan dan 52 sebagai group kontrol. Tablet besi (200 mg ferrous sulfate) diberikansejak periode sebelum hamil pada group perlakuan yang dilanjutkan sampai dengan 3bulan kehamilan. Sementara, pada group kontrol diberikan tablet besi dimulai hanya padakehamilan trimester pertama. ADB didasarkan atas konsentrasi hemoglobin dan serumferitin sesuai dengan criteria WHO dan keuntungan pemberian tablet besi didasarkan atasteknik BCR. Pada penelitian ini didapatkan bahwa pemberian tablet besi pada pra-hamildapat menurunkan prevalensi ADB lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian tabletbesi yang dimulai saat kehamilan (0% vs 38.46%, p<0.05). Perbedaan yang signifikanjuga pada rerata serum feritin pada akhir pengamatan yaitu 33.45±14.12 ?g/dL padagroup perlakuan dan 19.65±8.99 ?g/dL pada group kontrol. Sementara itu, kadarhemoglobin adalah 12.25±1.20 g/dL pada group perlakuan dan 10.91±0.67 g/dL padagroup kontrol (p<0.05). Analisis menunjukkan bahwa pemberian tablet besi yang dimulaisaat pra-hamil adalah lebih menguntungkan dibandingkan dengan pemberian tablet besimulai hanya pada kehamilan (BCR >1). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada efeksamping dan kepatuhan pada group perlakuan dan kontrol. Berdasarkan hasil-hasil inidapatlah disimpulkan bahwa pemberian tablet besi yang dimulai masa pra-hamil adalahlebih baik dibandingkan dengan pemberian tablet besi yang diberikan hanya pada saatkehamilan. Program ini sangat mungkin diterapkan pada masyarakat karenakepatuhannya adalah baik

    Partisipasi Pemilik Hpr terhadap Program Pencegahan Penyakit Rabies di Desa Abiansemal dan Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

    Full text link
    Badung District, in the Province of Bali was found to have the highest HPR bite cases in 2011, with a total of 8111 cases. In the subdistrict level, Abiansemal had the highest case with 2199 cases. The purpose of this study was to describe the HPR owner participation towards rabies prevention programme at Abiansemal Subdistrict in Badung District. This study was a descriptive study with a cross-sectional approach. Systematic random sampling was used to identify the ninety samples in this study. Data collection used structured questionnaire and observation and then analysed by descriptive analysis. The results showed that 82,2% respondents in Abiansemal Village and 84,4% respondents in Bongkasa Pertiwi Village had vaccinated their dogs with VAR. About 82,2% respondents in Abiansemal Village and 91,1% respondents in Bongkasa Pertiwi Village left their dogs untied. All respondents in Abiansemal Village and Bongkasa Pertiwi Village (100%) had not registered their dogs. There were no differences in the HPR owner participation towards rabies prevention program between the area with high HPR bite cases and low HPR bite cases. It is recommended that the government of Badung District regulate and supervise the dog owner. Future research should address the completeness of Anti-Rabies Vaccination in dogs

    Kesesuaian Anamnese Kefarmasian oleh Apoteker terhadap Diagnosis Dokter di Apotek di Wilayah Kabupaten Gianyar

    Full text link
    A study of pharmaceutical anamneses relevance by pharmacist compared to doctors' diagnose in 5 pharmacies in Gianyar had been done. The study was descriptive retrospective using 400 prescriptions that come into pharmacies during three months periods, from April to June 2009. The aims of this study was to figure out the relevance between pharmaceutical anamneses that had been done by the pharmacist compared to doctors' diagnose based on clinical symptoms of disease and medical terminology, and also to know the length of time which was needed to do pharmaceutical anamneses on single prescription.From 400 prescriptions that were used in this study, 80.75% showed the relevance between pharmaceutical anamneses compared to doctors' diagnose and 19.25% showed the irrelevance according to clinical symptom of disesases. Meanwhile, according to medical terminology that had been used, the relevance level between the pharmaceutical anamneses by pharmacist compared to doctors' diagnose are22% and 78% showed the irrelevance.The average time used by pharmacist to do pharmaceutical anamnese of single prescription was 6.49 seconds

    Pendekatan Activity Based Costing System dalam Menentukan Besarnya Tarif Kamar Rawat Inap pada Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perhitungan tarif kamar rawat inap yang diterapkan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, (2) perhitungan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan Activity Based Costing System (metode ABC), dan (3) perbedaan tarif kamar rawat inap antara metode konvensional dengan metode ABC. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif komparatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah penentuan tarif kamar rawat inap di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar dan penentuan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan perhitungan metode ABC. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Rumah Sakit Kasih Ibu menggunakan metode konvensional untuk menghitung tarif kamar rawat inap yaitu sebesar Rp 900.000,00 yang dibebankan kepada konsumen, (2) perhitungan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan metode ABC yaitu sebesar Rp 748.057,70 (3) Perbedaan besarnya tarif kamar rawat inap dengan menggunakan perhitungan metode konvensional dan metode ABC yaitu sebesar Rp 151.942,30 perbedaan ini dapat dilihat dari penggunaan cost driver.Kata Kunci : tarif, Activity Based Costing System, metode konvensional This present study aimed at (1) calculating the inpatient room rate employed by Kasih Ibu Hospital in Denpasar, (2) calculating the inpatient room rate through Activity Based Costing System (ABC system), and (3) the difference between inpatient room rate using conventional method and ABC system. In this study, the subject was Kasih Ibu Hospital in Denpasar whereas the object were determining of the room rate and the use of ABC system calculations toward hospitalization Kasih Ibu Hospital in Denpasar. The data were collected through the interview and documentation. The data analysis technique used was descriptive analysis with a comparative approach. The results showed that (1) Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar used conventional method for calculating inpatient room rate was 900,000 rupiahs trace to the consument, (2) the calculation of the inpatient room rate using ABC system was 748,057.70 rupiahs, (3) the difference of the amount between inpatient room rate calculated using conventional method and the room rate calculated using ABC system was 151,942.30 rupiahs. The difference could be seen from the use of cost driver.keyword : rate, Activity Based Costing System, the conventional metho

    Modul Interaktif Dengan Program Lcds Untuk Materi Cahaya Dan Alat Optik

    Full text link
    The aims of this research were to produce an interactive module by LCDS programme to the Light and Optical Instrument object for junior high school students and describe the attractiveness, the easiness, the expediency, and the effectiveness of product. This research was conducted in class VIIII SMP Negeri 12 Bandar Lampung.The research used Suyanto and Sartinem research and development model which consist of need analysis, resource identification, identification of product specification, product development, internal testing, external testing, and production.The interactive module have been validated by matter and design experts.The result of the product showed that the product were very attractive, easy to use, and very useful. It is also effective to be used as a learning media because 80% of students reach the standard of achievement score.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah modul interaktif dengan program LCDS untuk materi pokok Cahaya dan Alat Optik siswa SMP dan mendeskripsikan kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan, serta keefektifan produk. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIIII SMP Negeri 12 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Suyanto dan Sartinem yang meliputi analisis kebutuhan, identifikasi sumber daya, identifikasi spesifikasi produk, pengembangan produk, uji internal, uji eksternal, dan produksi. Modul interaktif yang dihasilkan telah tervalidasi oleh ahli materi dan ahli desain. Hasil uji produk menunjukkan bahwa produk memiliki kualitas sangat menarik, mudah digunakan, dan sangat bermanfaat. Selain itu, produk yang dikembangkan efektif digunakan sebagai media pembelajaran dilihat dari hasil belajar siswa, yaitu 80% siswa telah tuntas KKM

    Family History, Stress, Less Physical Activity, Obesity and Excessive Salty Food Consumption as Risk Factors of Hypertension

    Full text link
    Background and purpose: Hypertension was a significant public health problem. This study aims to determine risk factors of hypertension.Methods: The study used a case-control design, involving 77 cases and 77 controls aged 18-65 years old, who were selected consecutively. Cases and controls were matched on age and sex. Cases were defined as patients who were diagnosed with hypertension by clinician at the primary health center (PHC), and controls were patients at PHC who were not diagnosed as hypertension. Data were collected through interview regarding sosiodemographic status and risk factors of hipertension. Direct measurement was performed for weight, height and abdominal circumference. Multivariate analysis was conducted using logistic regression.Results: Cases and controls were comparable in term of sex, age and education level. Variables that associated with hypertension were family history (AOR=9.20; 95%CI: 3.47-24.41), moderate stress (AOR=13.01; 95%CI: 3.70-45.79), severe stress (AOR=16,75; 95%CI: 3,32-84,38), less physical activity (AOR=3.53 (95%CI: 1.38-9.01), obesity (AOR=5.72; 95%CI: 2.09-15.68) dan excessive salty food consumption (AOR=3.08; 95%CI: 1.17-8.09). Eating fatty foods may also indirectly cause hypertension. Income, mild stress, smoking habits, being passive smokers, coffee consumption habits, frequency of fruits and vegetables consumption were not found to be risk factors.Conclusion: Family history, moderate and severe stress, less physical activity, obesity and excessive salty food consumption were risk factors of hypertension
    • …
    corecore