7 research outputs found

    STRUKTUR DAN PERAN ANEKA LEMBAGA DALAM RANTAI PASOK TERNAK DAN DAGING SAPI POTONG DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (Structure and role of of various institutions in supply chain of cattle and beef comodities in East Nusa Tenggara Province)

    Get PDF
    The structure and role of each specific institution in the supply chain management of local cattle marketing need to be known in detail and comprehensively. The objectives were: 1)  to describe the various institutional roles in the supply chain management of livestock and beef in Kupang District and Kupang City, NTT; and 2)  to formulate efforts to improve the institutional performance of the livestock and beef supply chain in Kupang District, NTT. Surveys of institutions related to supply chain  management of beef cattle in a comprehensive manner, covering all stakeholders (farmers, livestock traders, butchers, meat traders, animal markets, slaughterhouses, animal quarantine, sea freight expeditions, etc.). Data were analyzed descriptively- qualitatively and quantitatively, analysis of costs , benefits and margin of each marketing actor. As conclusions were: 1) The role of institutions in the supply chain management of cattle / beef in Kupang Regency is slowly starting to form a solid network according to the roles of the parties. However, they still have problems in terms of smooth communication and interaction in transactions at each point of the supply chain, especially the point between farmers and village traders regarding price determination; and 2)   the institutional performance of cattle/ beef supply chain as a whole to ensure the interests of all stakeholders not optimal yet, in particular related to improve the group transaction methods, benchmark prices, controlling the sale of young females, preventing the slaughter of productive females, strict quarantine, and the availability of large capacity livestock vessels

    ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN RAIMANUK KABUPATEN BELU (Feasibility analysis of beef cattle business in Raimanuk Sub-District of Belu)

    Get PDF
    This study aims to were: 1) to know the amount of income farmers in the business of beef cattle in the District Raimanuk. 2) to know the feasibility of beef cattle business in Raimanuk District. Sampling is done through two stages. The first stage is the determination of sample villages conducted by purposive sampling and the second stage is the determination of the respondents who made a simple random. The data were collected using interview technique. The data collected includes primary and secondary data. Primary data obtained from observation and interview, while secondary data obtained from related institutions and literature related to research. The analysis is done by using income analysis and financial analysis. The results showed that the income earned by each cattle rancher amounted to Rp10.318.759/year and the financial investment criteria such as NPV Rp7. 561.847, Net B/C 1.96, IRR 23%, and PBP 2.96 years.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui besarnya pendapatan peternak pada usaha ternak sapi potong di Kecamatan Raimanuk, dan 2) mengetahui kelayakan usaha ternak sapi potong di Kecamatan Raimanuk. Pengambilan contoh dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah penentuan desa contoh yang dilakukan secara purposive sampling dan tahap kedua adalah penentuan responden yang dilakukan secara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan dan analisis finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata yang diperoleh setiap peternak sapi potong sebesar Rp10.318.759/tahun dan kriteria investasi finansial seperti NPV Rp7. 561.847, Net B/C 1.96, IRR  23% dan PBP 2.96 tahun.   &nbsp

    PELATIHAN PENGOLAHAN PROTEIN BAR BERBAHAN BAKU DAUN KELOR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI MASYARAKAT DI DAERAH TERDAMPAK BENCANA SIKLON SEROJA

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh ibu-ibu rumah tangga di pesisir pantai Oesapa Kupang NTT khususnya yang terkena musibah badai siklon seroja pada awal tahun 2021 Salah satu dampak dari bencana alam tersebut yaitu gangguan penyediaan makanan. Masyarakat dituntut untuk  dapat memanfaatkan sumber daya lokal yang potensial, diantaranya daun kelor yang kaya nutrisi dan banyak tersedia hampir disemua tempat di kota Kupang. Namun, kelompok mitra kurang memanfaatkan daun kelor sebagai bahan baku pakan lokal yang potensial, dan kurang memahami tentang menyediakan stok makanan darurat yang bergizi dan tahan lama. Maka, dirasakan perlu untuk memberi pelatihan pengolahan daun kelor menjadi camilan sehat kaya manfaat Metode kegiatan pengabdian ini yaitu penyuluhan, konsultasi, difusi iptek, dan pelatihan Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam memanfaatkan komoditas unggulan lokal yaitu daun kelor. Kesimpulan, kelompok mitra mampu memanfaatkan daun kelor untuk dijadikan bahan baku membuat protein bar sebagai camilan sehat, praktis, dapat disimpan lama, dan bergizi. Kata kunci : protein bar, daun kelor, camilan, makanan darurat, siklon seroja  ABSTRACT  This service activity aims to provide solutions to the problems faced by housewives on the coast of Oesapa Kupang, NTT, especially those affected by the Seroja cyclone at the beginning of 2021. One of the impacts of the natural disaster is the disruption of food supply. The community is required to be able to take advantage of potential local resources, including Moringa leaves which are rich in nutrients and are widely available in almost all places in the city of Kupang. However, the partner group does not use Moringa leaves as a potential local feed raw material, and lacks understanding about providing emergency food stocks that are nutritious and can last a long time. Based on the analysis of the problem above, it is felt necessary to provide training in processing Moringa leaves into healthy snacks that are rich in benefits. The methods are counseling, consultation, diffusion of science and technology, and training. The results of this activity are increasing the knowledge and skills of partners in utilizing local superior commodities, namely Moringa leaves. In conclusion, the partner group was able to utilize Moringa leaves to be used as raw materials for making protein bars as healthy, practical, long-storage, and nutritious snacks Keywords: protein bar, moringa leaves, snack, emergency food, seroja cyclo

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TUNAI USAHA TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BELU (INCOME ANALYSIS FACTORS AFFECTING OF GOAT FARM IN BELU REGENCY)

    Get PDF
    A study conducted in the Belu District for 2 months. The study aims to analyze the cash income of goat raising in Belu and analyze the factors that affect the cash income of goat raising in Belu. Sampling was done in multiple stages, namely the selected subdistricts and villages were purposively sampled and proceed with the selection of the respondents were proportional random sampling. The number of respondents are 90 goat keeping farmers. The collected data is tabulated and then analzed by applying analysis of revenue and statistical analysis i.e., correlation and regression analysis. Results of the analysis showed that the average cash income of goat raising farmers in Belu is Rp 16,230,562 /year. Statistical analysis showed that the number of goat raised and the number of animals being sold have a real relationship with revenues and has a pattern of relationships as follow: Y = 6.914 X10,013 X50.722 with a coefficient of determination R2 = 0.67. Factors that affect the cash income is the amount of goats sold. Hence, the goat raising is recommended to be maintained and enhanced its development by improving and increasing the good management so that the number of livestock sold continues to be increased. ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan tunai dan non tunai usaha ternak kambing Kabupaten Belu, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan tunai usaha ternak kambing di Kabupaten Belu. Pengambilan sampel dilakukan tiga tahap yaitu penentuan kecamatan contoh secara purposif, penentuan desa contoh secara purposif dan penentuan responden secara acak non proporsional, sehingga diambil 90 orang sebagai responden. Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif serta analisis ekonomi dan analisis statistik. Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani peternak pada usaha ternak kambing di Kabupaten Belu sebesar Rp 16.230.562. Pendapatan tersebut apabila dikaitkan dengan alokasi kerja 71 HKP/tahun maka rata-rata penghasilan kerja adalah Rp 228.599. Hasil analisis regresi korelasi menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak kambing di Kabupaten Belu yaitu jumlah ternak (X1) jumlah ternak yang dijual (X5). Sedangkan regresi parsial diperoleh bahwa faktor utama yang berpengaruh yaitu jumlah ternak yang dijual. Hubungan faktor produksi terhadap pendapatan dapat digambarkan dengan fungsi Cobb-Douglas yaitu: Y= 6.914, X10,013 X5 0,722 dengan koefisien determinasi (= 0,67). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa usaha ternak kambing di Kabupaten Belu mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. Petani dapat meningkatkan pendapatannya dengan meningkatkan jumlah ternak yang dijual

    KINERJA PRODUKSI DAN EKONOMI USAHA PENGGEMUKAN TERNAK BABI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN ADONARA TIMUR

    Get PDF
    The purpose of this research are to know the performance of production, income and financial feasibility of pig fattening boar VDL (Verededle Duits Landvarken)  rural agribusiness project program in East Adonara District. The analyzed using performance production measurement with measurement on pig weight, production performance, weaning weight, weaning time, mortality, pig age at selling and income analysis and financial feasibility analysis. The results of the calculation of production performance showed the increase of body weight of young males 6.86 kg / month, adult male body weight increase 7.37 kg / month, chest circumference 69.21 cm, adult chest circumference 112.58 cm, shoulder height young 58.10 cm, adult shoulder height 83.70 cm, young body length 56.26 cm, adult body length 79.16 cm, weaning time 3 months, 6.09% mortality and one year selling time. The analysis economy shows revenue  production period is Rp 1.999.452,67. BEP is achieved at the selling rate of 1 pig seed VDL of Rp. 2.922.166.69 and PBP of 1,78 year. The use of production cost has been efficiently seen from the value of ROI of 6,74%. The business efficiency R-C ratio of 1.96 and and the Net B- C value of 1.63. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja produksi, pendapatan dan kelayakan finansial usaha penggemukan babi peranakan VDL (Verededle Duits Landvarken) program PUAP di Kecamatan Adonara Timur. Data dianalisis menggunakan pengukuran kinerja produksi dengan pengukuran pada pertambahan bobot badan babi, penampilan produksi, bobot sapih, waktu sapih, mortalitas, umur babi saat jual dan analisis pendapatan serta analisis kelayakan finansial. Hasil perhitungan kinerja produksi menunjukan pertambahan bobot badan jantan muda 6,86 kg/bulan, pertambahan bobot badan jantan dewasa 7,37 kg/bulan, lingkar dada muda 69,21 cm, lingkar dada dewasa 112,58 cm, tinggi pundak muda 58,10 cm, tinggi pundak dewasa 83,70 cm, panjang badan muda 56,26 cm, panjang badan dewasa 79,16 cm, waktu sapih 3 bulan, mortalitas 6,09% dan umur jual satu tahun. Analisis ekonomi menunjukkan pendapatan per periode produksi Rp 2.722.666.67. BEP tercapai pada tingkat penjualan sebesar 1 ekor babi peranakan VDL atau senilai Rp. 2.922166,67 dan PBP selama 1,78 tahun. Penggunaan biaya produksi sudah efisien dilihat dari nilai ROI sebesar 6,74%.  Efisiensi usaha R/C ratio sebesar 1,96 dan dan nilai Net B/C sebesar 1,63

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING BABI DI KOTA BAJAWA

    Get PDF
    This study was conducted in Bajawa from July 2015 to February 2016 to analyze factors affecting high demand of pork and its elasticity. Samples were collected from 100 respondents following random proportional in 4 villages (Kelurahan Bajawa, Faobata, Ngedukelu danTrikora). Data collected from this study were analyzed using descriptive analysis and quantitative analysis (correlation, multiple regression, and elasticity) of SPSS 16. The results of the present study showed that the average demand of pork in the Bajawa City was 17.91± 9,34 kg per year (SD = 52.15). There were four factors affecting the demand of pork (Y), ie. The price of chicken (X2), the price of eggs (X3), household income (X5), and education level (X7). The household income causing high demand of pork (Y) compare to the other threefactors. Furthermore, the elasticity of pork demand was = 1,533 and regarded as elastic (1,533 > 1). ABSTRAK Penelitian ini telah dilaksanakan di Kota Bajawa dari bulan Juli 2015 sampai bulan Februari 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bersarnya tingkat permintaan daging babi, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging babi dan elastisitas permintaan daging babi. Penentuan contoh dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama penentuan wilayah kelurahan contoh, diambil empat kelurahan yaitu Kelurahan Bajawa, Faobata, Ngedukelu dan Trikora yang dilakukan secara purposif. Tahap kedua adalah penentuan responden sebanyak 100 responden yang dilakukan secara acak proposional. Data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif (korelasi, regresi berganda dan elastisitas). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata permintaan daging babi di Kota Bajawa sebesar 17,91± 9,34 Kg per tahun (Koefisien variasi = 52,15). Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang memiliki hubungan yang kuat terhadap permintaan daging babi (Y), yaitu harga daging ayam (X2), harga telur (X3), pendapatan keluarga (X5) dan tingkat pendidikan (X7). Hasil analisis regresi menggambarkan tentang keempat faktor tersebut terhadap permintaan daging babi.Faktor-faktor yang berpengaruh sangat nyata terhadapt permintaan daging babi (Y) di Kota Bajawa adalah pendapatan keluarga (X5) dan faktor-faktor lainnya berpengaruh tidak nyata. Elastisitas permintaan daging babi sebesar = 1,533 dan bersifat elastis (1,533 > 1)

    Profil Metabolit Darah Sapi Bali Jantan yang Diberikan Pakan Hasil Integrasi Rumput - Legume - Tanaman Pangan di Lahan Kering Pulau Timor

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan hasil integrasi rumput unggul - legume Clitoria tarnatea dan tanaman pangan pada sapi bali jantan penggemukan ditingkat peternak terhadap kadar urea, glukosa, dan hemoglobin darah. Dalam penelitian ini digunakan 8 ekor sapi Bali jantan bakalan pada kisaran umur 1 – 1,5 tahun dengan berat badan 101-134 kg, dengan rataan 114,25 kg dan koefisien variasi 6,12%. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan bujur sangkar latin ganda (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah P0: pakan hasil integrasi rumput mulato + legum + jagung + kacang nasi + labu kuning, P1: pakan hasil integrasi rumput odot + legum + jagung + kacang nasi + labu kuning, P2: pakan hasil integrasi rumput Setaria + legume + jagung + kacang nasi + labu kuning, P3: pakan hasil integrasi rumput Brachiaria + legum + jagung + kacang nasi + labu kuning. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata P>0,05 terhadap kadar urea, glukosa dan hemoglobin darah sapi Bali jantan penggemukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian hasil integrasi rumput unggul - legume dan tanaman pangan memberikan pengaruh yang sama antar perlakuan terhadap profil metabolit darah sapi bali jantan penggemukan. Integrasi rumput unggul - legume dan tanaman pangan berpotensi untuk diterapkan pada daerah lahan kering karena mampu menyediakan pakan dengan biomassa yang cukup bagi ternak yang dibuktikan dengan profil metabolit darah ternak masih berada pada keadaan normal
    corecore