13 research outputs found

    Karakterisasi Mutu Dan Nilai Gizi Nasi Mocaf Dari Beras Analog - (Characterization of Quality and Nutrition Value of Cooked Rice Mocaf From Rice Analog)

    Full text link
    Dependence on rice consumption needs to be reduced to overcome the problems of rice supply and health problems. Alternative proposed is producing mocaf-based rice analog. This research aims to study the quality characterization and nutritional value of mocaf-based rice analog. Rice mocaf was made based on mixture of mocaf, rice flour, water and palm oil using variable: 50, 60 and 70% mocaf. Mocaf rice then cooked by using rice cooker, steamer or microwave. The results showed mocaf rice 60% yield highest calorific value. The best cooking method was steaming that resulted nutrient content and calorific value consisting of 49.15% water; 2.05% fat; 2.09% protein; 46.45% carbohydrate; 35.8 mg/kg of iron; 403.4 mg/kg of potassium; 193.8 mg/kg of calcium, 2.0 mg/kg of vitamin B1 and 212.53 ca/100 g calorific value

    (Essential Oil From the Leaves and Steams of the Red Ginger Plant A Rich Source of Linally Acetate)

    Full text link
    The chemical constituents of an essential oil obtained from the leaves and stems of the plant Zingiber officinale Roscoe of a red type, have been studied using gas -liquid chromatography. The oil contains linalyl acetate (37.9%) as the major component. Some other abundant constituents were also identified which are geranial (9.35%), neryl acetate (6.23%), terpenyl acetate (5.66%), and one which is still unidentified (6.78%). The high content of linalyl acetate showed that the oil, which is comparable to that of bergamot oil, be a valuable commodity and affirms that another type of essential oil has been recognized

    Pengaruh Proses Reduksi Kandungan Kalsium Oksalat pada Tepung Talas dan Produk Olahannya

    Full text link
    Pada penelitian ini dilakukan beberapa perlakuan proses pada pembuatan tepung talas dengan tujuan untuk mengurangi kandungan kalsium oksalat pada tepung dihasilkan. Tepung talas dibuat untuk memudahkan penyimpanan dan pengolahan lanjut menjadi produk makanan lainnya. Rasa gatal karena tingginya kandungan kalsium oksalat pada tepung talas merupakan kendala bagi daya terima produk olahan talas. Percobaan perlakuan perendaman dengan larutan asam sitrat dan garam dilakukan untuk mengurangi kandungan kalsium oksalat. Tepung yang dihasilkan kemudian diolah menjadi produk pangan berupa kukis dan brownies. Analisa yang dilakukan meliputi kandungan kalsium oksalat dan uji organoleptik pada tepung, kukis dan brownies yang dihasilkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perendaman menggunakan sitrat dan larutan garam pada proses pembuatan tepung talas mengurangi lebih banyak kandungan kalsium oksalat dibandingkan perlakuan lainnya. Adapun hasil uji kandungan kalsium oksalat terhadap produk kukis dan brownies adalah tidak terdeteksi

    Pembuatan Nata dari Bahan Baku Air dengan Perlakuan Konsentrasi Nutrisi dan Mikroba

    Full text link
    Masalah dalam produksi nata de coco adalah keterbatasan air kelapa sebagai bahan baku. Kendala lain adalah bahwa air kelapa tidak dapat disimpan untuk waktu yang lama yang diakibatkan kerusakan nutrisi dalam air kelapa oleh mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari mikroba dan konsentrasi nutrisi pada produksi nata dengan menggunakan air tawar sebagai bahan baku. Produksi nata dengan menggunakan substrat air dilakukan dengan menambahkan gula sukrosa (gula) 10%, urea 0,5%, asam glacial asetat 2 % atau cuka dapur 25% sebanyak 16 ml / liter air kelapa. Nata pembuatan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: peremajaan kultur A. xylinum, preparasi substrat, preparasi starter, fermentasi, pemanenan produk, dan evaluasi hasil. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis air yang memberikan kualitas terbaik berasal dari air mineral dengan pendidihan terlebih dahulu. Hasil yang sama juga menunjukkan dari nata berasal dari air sumur. Kekurangan nata de coco yang dihasilkan dari air adalah rendemen yang lebih rendah dibandingkan dengan nata yang dihasilkan dari media air kelapa. Karakteristik lain dari nata yang dihasilkan dari air adalah elastisitas produk yang sama, kadar abu yang rendah, dan warna putih

    Modifikasi Flakes Sarapan Pagi Berbasis Mocaf dan Tepung Jagung

    Full text link
    Produk pangan sarapan siap santap berbentuk flakes merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat terutama anak-anak. Hal ini dikarenakan proses penyajiapannya yang praktis dan mengenyangkan. Saat ini kebanyakan pangan sarapan dibuat dari serealia seperti gandum, jagung, dan beras, dan pengembangan alternatif bahan baku salah satunya dengan menggunakan tepung Mocaf. Pada penelitian ini dibuat flake yang dibuat bahan baku utamanya adalah mokaf, dengan formulasi yaitu A1 90%:10% (tepung mocaf :tepung jagung), A2 80%:20% (tepung mocaf : tepung Jagung), A3 70%:30% (tepung mocaf :tepung jagung). Berdasakan uji Organoleptik yang dilakukan dengan metode skalar garis, flakes terpilih adalah flakes dengan formula 80% tepung mocaf + 20%tepung jagung. flakes tersebut memiliki kandungan sifat kimia yang meliputi kadar air 1,05%,kadar abu 1,46%, lemak 13,90%, protein 1,76%, serat pangan 3,56%, Karbohidrat 81,83%, yang kadar tersebut masuk dalam syarat SNI 01-2886-2000 makanan ringan, serta memiliki jumlah kalori yang dihasilkan 459,70 Kkal

    The Effect of Duration and Methods of Extraction on the Quality of Gambier (Uncaria Gambir Roxb

    Full text link
    A research on the effect of duration and methods of extraction to the quality of gambier has been conducted. Leaves of gambier from Uncaria gambir Roxb were extracted by steaming and boiling for 5, 10 and 15 minutes, then pressed with hydraulic press in 18.000 kg/cm^2 pressure and dried for 3-4 days. All of the gambier product from these extraction treatment have the same quality but the best quality of gambier could be found by steaming for 5 minute

    Pemanfaatan Teknik Ko-Kristalisasi untuk Produksi Serbuk Ekstrak Sirsak

    Get PDF
    Penelitian pemanfaatan teknik ko-kristalisasi untuk produksi serbuk ekstrak sirsak dilakukan untuk diversifikasi produk olahan buah sirsak yang dapat dijadikan komoditas industri. Perlakuan yang diamati meliputi pengaruh: (1) penggunaan jenis anti-kempal magnesium oksida (MO), magnesium karbonat (MC), dan magnesium silikat (MS) dan (2) masa simpan (0, 1, 2, dan 3 bulan) terhadap karakteristik mutu serbuk sirsak. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa teknik ko-kristalisasi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan serbuk sirsak yang memenuhi persyaratan mutu SNI 01-4320-1996. Berdasarkan karakteristik mutunya, serbuk sirsak MC memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan serbuk sirsak MS dan serbuk sirsak MO. Serbuk sirsak MC memiliki karakteristik mutu: kadar air 1,89%, pH 4,17, kadar gula 83,75%, Vitamin C 42,7 mg/100g, total padatan terlarut 98,1%, ALT 55 koloni/g, koliform < 3 APM, dan tidak mengandung kapang dan khamir. Penyimpanan serbuk sirsak sampai dengan 3 bulan mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar air, pH, dan ALT, dan sebaliknya mengakibatkan penurunan kadar gula, vitamin C dan total padatan terlarut. Berdasarkan karakteristik mutunya, serbuk sirsak yang disimpan selama 3 bulan tetap memenuhi persyaratan mutu SNI 01-4320-1996

    Pembuatan Dietanolamida dari Asam Lemak Sawit Destilat dan Minyak Kelapa untuk Sabun Transparan

    Full text link
    Asam lemak sawit destilat (ALSD) merupakan hasil samping pada tahap pemurnian (refining) dalam industri minyak goreng. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan Dietanolamida (DEA) dari asam lemak sawit destilat (ALSD) dan minyak kelapa (MK), mengetahui kinerja surfaktan DEA yang dihasilkan, aplikasi DEA untuk sabun transparan, dan untuk mengetahui uji kesukaan/organoleptik konsumen terhadap sabun transparan. Perlakuan yang digunakan adalah dengan variasi metil ester ALSD dan metil ester MK dalam pembuatan DEA. Metode pembuatan DEA yang digunakan meliputi proses esterifikasi dan amidasi. Proses ini dibagi ke dalam dua (2) bagian yaitu proses pembuatan DEA dari campuran metil ester ALSD dan metil ester MK dan pembuatan sabun transparan menggunakan DEA yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan tegangan permukaan DEA terbaik adalah 39,13 dyne/cm dan tegangan antar muka terbaik adalah 3,67 dyne/cm. Sabun transparan yang disukai adalah sabun dengan penambahan DEA dari metil ester ALSD : metil ester minyak kelapa sebanyak 1:3 (v/v
    corecore