2 research outputs found

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pengelolaan DM Dan Dukungan Keluarga Dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) Pasien DM Tipe 2 Rawat Jalan Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

    Get PDF
    Pendahuluan: DM adalah gangguan metabolisme kronik yang ditandai dengan adanya kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Pengendalian kadar glukosa darah dengan 4 pilar penatalaksanaan diit menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menjaga kadar glukosa darah tetap pada kisaran normal, Pengendalian ini tidak mudah dan perlu adanya berbagai dukungan dan pengetahuan tentang penyakit DM. Tujuan: penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pengendalian kadar glukosa darah sewaktu pasien DM tipe 2 rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Tempat penelitian di poliklinik penyakit dalam RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Jenis data yang ditampilkan meliputi karakteristik responden, tingkat pengetahuan, dan dukungan keluarga, serta kadar glukosa darah puasa. Hasil: Penelitian ini menunjukkan 42,1% subyek memiliki pengetahuan sedang dan baik, 50% subyek mendapat dukungan keluarga positif dan negatif. Hasil uji korelasi pengetahuan dengan pengendalian kadar glukosa darah puasa menunjukkan nilai p= 0,797, sedangkan uji korelasi dukungan keluarga dengan pengendalian kadar glukosa darah puasa menunjukkan nilai p=0,914. Kesimpulan:Tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga dalam penelitan ini tidak menunjukkan adanya hubungan dengan pengendalian kadar glukosa darah puasa pada pasien DM tipe 2, hal ini dikarenakan masih terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhinya

    Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Yang Memiliki Jamkesmas Di Desa Tegal Giri Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali

    Get PDF
    Backgroun The nutritional status of children under five is influenced by factors of socio-economic conditions, such as mother's education, mother's occupation, number of children, knowledge and parenting mothers and parents' economic conditions as a whole. Objective To determine the relationship between maternal characteristics that in this case a characteristic of age, education, occupation, and maternal parity in Tegal Giri, District Nogosari Boyolali. Research Method Were collected through questionnaires completed by the mothers were then analyzed using bivariate and multivariate. Result shows that the highest maternal age at age 35 years (51.2%), most of mother's education is continuing education (62.8%). Maternal employment status at most were mothers who work and spend time outside the home> 6 hours (51.2%). Most mothers parity is parity ≤ 4 children (53.5%). The results showed that there was no relationship between age and mothers with nutrition(p: 0.473), mother's occupation with malnutrition (p: 0.473), mother's education with infant nutritional (p: 0.276), parity mothers with infant nutritional status (0.065). Conclusion The results of research conducted in the village of Tegalgiri districts Nogosari Boyolali about maternal characteristics to do with the nutritional status of children under five by respondents as many as 43 mothers, it can be concluded that there is no significant relationship between maternal characteristics (maternal age, education level, occupation of mother, parity mother ) with the nutritional status of children)
    corecore