30 research outputs found

    Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu (Studi Di Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang)

    Get PDF
    One of the efforts to realize a healthy society is to empower the community by involving community members or cadres willing to volunteer to engage in health issues. Posyandu is very dependent on the role of cadres. The activeness of these cadres is the determinant of the success of posyandu as the spearhead of health services. This research generally aims to analyze the factors that affect the activeness of posyandu cadres, so that can be used as a reference in determining the policy to be taken by Stakeholders. Specifically, the purpose of this research is to analyze the motivation of Posyandu cadres in implementing posyandu, to analyze the factors of reward system and to analyze the role of health workers to posyandu activities. This research was conducted at Puskesmas Bergas Kecamatan Bergas Kab Semarang by researching 50 cadres. In line with the objectives to be achieved in this research, which is analyzing the factors that influence the activeness of posyandu cadres, this study uses a corelative discriptive method. Data obtained then analyzed by descriptive analysis method and simple regression analysis using SPSS program. The results showed that there is a significant influence Motivation (X1), Awards (X2), and Performance Together Against the Activity of Posyandu Cadres at Puskesmas Bergas Semarang Regency. Suggestion It is expected that village midwives are more active in the implementation of posyandu and can do a good support to the cadre so that the cadre more spirit in the implementation   posyandu

    Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu (Studi Di Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang)

    Get PDF
    One of the efforts to realize a healthy society is to empower the community by involving community members or cadres willing to volunteer to engage in health issues. Posyandu is very dependent on the role of cadres. The activeness of these cadres is the determinant of the success of posyandu as the spearhead of health services. This research generally aims to analyze the factors that affect the activeness of posyandu cadres, so that can be used as a reference in determining the policy to be taken by Stakeholders. Specifically, the purpose of this research is to analyze the motivation of Posyandu cadres in implementing posyandu, to analyze the factors of reward system and to analyze the role of health workers to posyandu activities. This research was conducted at Puskesmas Bergas Kecamatan Bergas Kab Semarang by researching 50 cadres. In line with the objectives to be achieved in this research, which is analyzing the factors that influence the activeness of posyandu cadres, this study uses a corelative discriptive method. Data obtained then analyzed by descriptive analysis method and simple regression analysis using SPSS program. The results showed that there is a significant influence Motivation (X1), Awards (X2), and Performance Together Against the Activity of Posyandu Cadres at Puskesmas Bergas Semarang Regency. Suggestion It is expected that village midwives are more active in the implementation of posyandu and can do a good support to the cadre so that the cadre more spirit in the implementation   posyandu

    Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kualitas Tidur Ibu Nifas : The Effect of Postpartum Exercise on the Sleep Quality of Postpartum Women

    Get PDF
    Physical fatigue due to activities of babysitting, breastfeeding, bathing the baby, cradling the baby at any time can cause new mothersto have less rest so that the mother's sleep or rest can be disrupted. Adequate sleep will make them fitter and healthier so they can do their activities properly. Sleep disturbances may decrease the health condition of the postpartum women, make them get angry easily, do activities unenthusiastically,  inhibit hormonal function, or trigger depression and stress. In addition, the stress experienced by them will affect breast-milk production.This study aimed to determine the effect of postpartum exercise on the sleep quality of postpartum women at PMB Fitri Hayati, S.ST in Bandar Lampung. It used one Quasy experimen one group pre test-post test. The population in this study was all postpartum women who gave birth at PMB Fitri Hayati S.ST in January 2023 as many as 15 people. The research sample used total sampling. Postpartum exercise was carried out for 7 days, then sleep quality was measured by using PSQI sleep quality instrument. Test analysis used Wilcoxon test. The results showed that before doing postpartum exercise, the average sleep quality of 11 postpartum women (73.3%),  while after doing postpartum exercise the quality of sleep was good showed by 15 postpartum mothers (100%) having an average decrease in quality score sleep from 1.87 (bad) to 1.00 (good). The results of the Wilcoxon test showed p-value of 0.000 <0.05 so that there was an effect between before and after doing postpartum exercise on the sleep quality of postpartum women at PMB Fitri Hayati, S.ST in Bandar Lampung. The conclusion from this study is that postpartum exercise affects the sleep quality in postpartum women. It is expected that postpartum women to do postpartum exercise routinely so that the sleep quality during the postpartum period can still be fulfilled and will not interfere with postpartum recovery and breast-milk production.   Abstrak Kelelahan fisik karena aktivitas mengasuh bayi, menyusui, memandikan bayi, menimang bayi setiap saat dapat menyebabkan istirahat ibu kurang sehingga tidur/istirahat ibu dapat terganggu.  Tidur yang cukup akan membuat ibu nifas lebih bugar dan sehat sehingga dapat beraktifitas dengan baik. Dampak dari gangguan tidur kondisi kesehatan ibu nifas menurun, emosional gampang meledak, tidak semangat melakukan aktifitas, menghambat fungsi hormonal, depresi dan stress yang dapat berdampak buruk pada dirinya. Selain itu, stress yang juga dialami oleh ibu nifas akan mempengaruhi produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap kualitas tidur ibu nifas di PMB Fitri Hayati Kota Bandar Lampung. Desain penelitian Quasy experimen one group pre test-post test. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu nifas yang melahirkan di PMB Fitri Hayati S.ST pada bulan Januari 2023 sebanyak 15 orang. Sample penelitian yaitu menggunakan total sampling. Senam nifas dilakukan selama 7 hari, kemudian di lakukan pengukuran kualitas tidur dengan Instrumen kualitas tidur PSQI. Uji analisis menggunakan uji wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan senam nifas rata-rata kualitas tidur buruk yaitu 11 ibu nifas (73,3%), setelah diberikan senam nifas kualitas tidur menjadi baik yaitu 15 ibu nifas (100%), dengan rata-rata penurunan skor kualitas tidur dari 1,87 (buruk) menjadi 1,00  (baik). Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai p-value 0,000< 0,05 sehingga terdapat pengaruh antara senam nifas terhadap kualitas tidur ibu nifas di PMB Fitri Hayati, S.ST Bandar Lampung. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu senam nifas berpengaruh terhadap kualitas tidur pada ibu nifas. Diharapkan ibu nifas melakukan senam nifas secara rutin sehingga kualitas tidur pada saat masa nifas tetap terpenuhi, dan tidak mengganggu pemulihan pasca melahirkan serta produksi ASI

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PIJAT OKSITOSIN DI PUSKESMAS PRINGAPUS

    Get PDF
    :Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin sedangkan pengeluaran dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Hormon oksitosin bermanfaat bagi ibu untuk meningkatkan produksi ASI, memberikan rasa nyaman kepada ibu, sehingga ibu lebih rileks dan tenang. Pijat oksitosin ini dilakukan  oleh suami pada ibu menyusui, dengan tujuan untuk merangsang reflek oksitosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang pijat oksitosin. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan Desain deskriptif dengan rancagan cross sectional, populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang bersalin di Puskesmas Pringapus, sampel dalam penelitian ini yaitu 30 ibu nifas dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariate. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu nifas pengertian pijat oksitosin berpengetahuan baik sebanyak 25 (83,3%), manfaat pijat oksitosin berpengetahuan baik sebanyak 20 (66,7%), waktu untuk melakukan pijat oksitosin berpengetahuan baik sebanyak 24 (80%), faktor yang mempengaruhi keberhasilan pijat oksitosin berpengetahuan baik sebanyak 15 (50%), langkah- langkah pemijatan oksitosin berpengetahuan kurang sebanyak 18 (60%), sikap ibu nifas dalam melakukan pijat oksitosin paling banyak bersikap negatif sebanyak 22 (73,3%) responden. Sedangkan yang bersikap positif terhadap pijat oksitosin sebanyak 8 (26,7%) responden. Simpulan : Pengetahuan ibu sebagian besar baik pada indikator pengertian, manfaat, waktu untuk melakukan pijat oksitosin, faktor yang mempengaruhi keberhasilan, langkah-langkah pemijatan, pada sikap ibu nifas sebagian besar dalam kategori negatif

    Penanaman Nilai – Nilai Anti Korupsi Melalui Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi di Lingkungan SMK

    Get PDF
    UU No. 30 of 2002, Article 13, states that the KPK has the authority to organize anti-corruption education programs at every level of education. Efforts to implement an anti-corruption education program were followed up by establishing cooperation between the Ministry of National Education and several educational institutions (elementary, junior high, and high school) and universities. Students will be the next generation of the nation, so they must be introduced to the application of anti-corruption educational values starting from small things: examples of daily habits that turn out to be seeds of committing acts that lead to acts of corruption without them knowing it, for example, cheating during exams, skipping classes, collecting assignments not on time, arriving late to school, and others. To cultivate anti-corruption education among students, good cooperation is needed from all parties, including educators, who must become role models for their students by being anti-corruption. The implementation of the activity was carried out at SMK Perintis 29 Ungaran using the method of implementing socialization about instilling anti-corruption values. The data collection instrument is a questionnaire. Characteristics of adolescents based on gender, mostly women (77.3%) and men (22.7%) Knowledge about instilling anti-corruption values before being given health promotion, namely that most of them are knowledgeable enough (59.09%), and after being given health promotion, most of them experienced an increase in becoming well-informed (65.91%). Instilling anti-corruption values among students is an important thing to do so that they get used to doing the right things, not against anti-corruption values.   ABSTRAK UU No. 30 tahun 2002 pasal 13 menyatakan bahwa KPK memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan program pendidikan anti korupsi pada setiap jenjang pendidikan. Upaya penyelenggaraan program pendidikan anti korupsi ditindaklanjuti dengan dilakukannya kerjasama antara Depdiknas dengan beberapa lembaga pendidikan  (SD, SMP, SMA) maupun perguruan tinggi. Pelajar akan menjadi generasi penerus bangsa sehingga harus dikenalkan penerapan nilai-nilai pendidikan anti korupsi mulai dari hal-hal kecil dari contoh kebiasaan sehari-hari yang ternyata bisa menjadi bibit melakukan perbuatan yang mengarah pada perbuatan korupsi tanpa mereka menyadarinya, misalnya mencontek ketika ujian, membolos, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, datang terlambat ke sekolah dan lain lainnya. Untuk membudayakan pendidikan antikorupsi di kalangan pelajar, maka diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak termasuk pendidik untuk menjadi role model bagi siswanya dengan berprilaku antikorupsi.Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di SMK Perintis 29 Ungaran dengan metode pelaksanaan sosialisasi tentang penanaman nilai-nilai antikorupsi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner Karakteristik remaja berdasarkan jenis kelamin sebagian besar perempuan (77,3%) dan laki-laki (22,7 %.) Pengetahuan tentang penanaman nilai-nilai anti korupsi sebelum diberi promosi kesehatan yaitu sebagian besar berpengetahuan cukup (59,09%) dan setelah diberikan promosi kesehatan sebagian besar menagalami peningkatan menjadi berpengetahuan baik (65,91%). Penanaman nilai-nilai anti korupsi dikalangan pelajar merupakan hal yang penting untuk dilakukan supaya membiasakan diri agar pelajar melakukan hal-hal benar tidak bertentangan dengan nilai-nilai anti korupsi

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS AYOTUPAS KECAMATAN AMANATUN UTARA KABUPATEN PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS AYOTUPAS KECAMATAN AMANATUN UTARA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN 2021

    Get PDF
    Latar Belakang : Keberhasilan pemberian ASI ekslusif di Indonesia berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2019 pencapaian ASI ekslusif sekitar 42%, namun pencapaian tersebut masih dibawah target nasional yaitu 80% (Ningsih, 2020). Cakupan ASI ekslusif di Puskesmas Ayotupas pada tahun 2020 adalah 77,4%. Meskipun cukup tinggi namun belum cukup optimal karena masih banyak Puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang sudah mencapai target maksimal dan pencapaiannya di atas Puskesmas Ayotupas. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Ayotupas Kecamatan Amanatun Utara Kebupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2021 . Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. P opulasinya adalah seluruh ibu menyusui di Puskesmas Ayotupas. Sampel diambil dengan teknik total sampling yaitu 37 responden, menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (chi-square). Hasil Penelitian : Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,557). Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,036). Terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,024). Simpulan : Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif. Terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Kata kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Suami, ASI Eksklusi

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI BPM CITRA INSANI SEMARANG TAHUN 2020

    Get PDF
    Melihat bahwa infeksi merupakan penyebab salah satu kematian ibu, maka perawatan ibu nifas perlu diperhatikan, salah satunya dengan perawatan luka perineum dengan benar. Jika ibu memiliki pengetahuan dan sikap yang positif terhadap perawatan luka perineum maka luka akan sembuh dengan cepat dan jika luka tidak dirawat dengan baik maka akan terjadi infeksi pada ibu nifas. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum di BPM Citra Insani. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode Analisis Korelasi dan pendekatan crossectional dengan jumlah sampel sebanyak 42 ibu nifas yang mengalami laserasi dan tehnik sampling yang digunakan ialah Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner. Analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil: Ibu yang mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan luka perineum sebanyak 19 responden (45,2%) dan yang memiliki sikap positif terhadap perawatan luka perineum sebanyak 27 responden (64,3%). Dan hasil uji analisis Chi-square didapatkan nilai p-value=0,000 < α (0,05),sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum. Simpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum

    Penanaman Nilai – Nilai Anti Korupsi Melalui Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi di Lingkungan SMK: Instilling Anti-Corruption Values Through Socialization of Anti-Corruption Education in Vocational Schools

    Get PDF
    Anti-corruption values are integrity values that are the basic values of personality that must continue to be carried out in every form of life, especially in the world of education. Therefore,  this study aims to determine the picture of knowledge and students' attitudes towards the cultivation of anti-corruption values through the socialization of anti-corruption education within SMK 29 Perintis Ungaran. This study used a quantitative descriptive research design. Population: in this study, There were 44 respondents. The total sample size used in this study was 44 respondents from the entire population. Data are collected through the use of questionnaires in the form of statements. On January 11, 2023, It's time to fill out the questionnaire. The data analysis used in this study is a univariate analysis, which aims to obtain an overview of students' knowledge and attitudes about instilling anti-corruption values through socialization of anti-corruption education at SMK Perintis 29 Ungaran. Pictures of knowledge and attitudes obtained about students' knowledge and attitudes regarding the socialization of anti-corruption education at SMK Perintis 29 Ungaran, namely good knowledge possessed by 52.3% of respondent students, sufficient knowledge by 43.2% of respondent students, and lack of knowledge by 4.5% of respondent students, and positive and negative attitudes towards the socialization of anti-corruption values cultivation at SMK Perintis 29 Ungaran: 86.36% of respondent students have a positive attitude, and 13.64% of respondent students have a negative attitude towards planting anti-corruption values through this socialization. This study concludes that teaching anti-corruption values through socialization Anti-corruption education at SMK Perintis 29 Ungaran is very good and appropriate, even though there is still a lack of knowledge and negative attitudes. This encourages anti-corruption education to be important because students will become the nation's successors. Suggestion: Changing times and technology, especially digital technology, can affect the behavior of students with good character. Therefore, studies on the influence of digital technology advances on anti-corruption education in the school environment are still needed. Abstrak Nilai-Nilai anti korupsi merupakan nilai integritas yang menjadi nilai dasar kepribadian yang harus terus di lakukan dalam setiap bentuk kehidupan, terutama dalam dunia Pendidikan oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap siswa terhadap penanaman nilai-nilai anti korupsi melalui sosialisasi pendidikan anti korupsi  di lingkungan SMK 29 Perintis Ungaran Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 44 responden. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 responden dari keseluruhaan populasi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dalam bentuk pernyataan yang dilaksanakan pada 11 Januari 2023. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan sikap siswa tentang menanamkan nilai-nilai anti-korupsi melalui sosialisasi pendidikan anti-Korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran Hasil penelitian yaitu gambara pengetahuan dan sikap yang diperoleh  tentang pengetahuan dan sikap siswa mengenai sosialisasi pendidikan anti-korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran  yaitu pengetahuan yang baik dimiliki oleh 52,3%,  siswa responden, serta pengetahuan yang cukup terdapat 43,2% siswa responden dan pengetahuan yang kurang 4,5% siswa responden, dan sikap positi dan negative terhadap sosialisasi penanaman nilai-nilai anti-korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran  adalah  86,36% siswa responden memiliki sikap positif dan 13,64%  siswa responden memiliki sikap negatif terhadap penanamkan nilai-nilai antikorupsi melalui sosialisasi ini.Penelitian ini menyimpulkan bahwa mengajarkan nilai-nilai anti korupsi melalui sosialisasi Pendidikan anti-korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran  sangat baik dan tepat, meskipun masih ada kurangnya pengetahuan dan sikap negative, hal ini mendorong Pendidikan anti korupsi menjadi penting karena siswa-siswa yang akan mejadi penerus bangsa. Saran: Perubahan zaman dan teknologi, khususnya teknologi digital, dapat mempengaruhi perilaku siswa dengan karakter yang baik; oleh karena itu, studi tentang pengaruh kemajuan teknologi digital pada pendidikan anti korupsi di lingkungan sekolah masih diperlukan

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI PMB RUSMALENI BATURAJA SUMATERA SELATAN TAHUN 2021

    Get PDF
    Latar Belakang : Permasalahan yang sering dihadapi ibu-ibu nifas dalam pemberian ASI Ekslusif salah satunya yaitu puting susu lecet payudara bengkak, bendungan ASI , ASI yang tidak lancar. ASI yang tidak lancar dapat mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Ekslusif, salah satu upaya untuk mengurangi permasalah pada masa nifas ini yaitu dengan cara melakukan perawatan payudara. Akan Tatapi masih banyak pengetahuan kurang pada ibu nifas mengenai perawatan payudara hingga pemebrian ASI Ekslusif masih belum terlaksana dengan maksimal. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang Perawatan Payudarad PMB Rusmaleni Baturaja Tahun 2021. Metode : Desain penelitian ini menggunakan Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi Ibu nifas sejumlah 34 Responden pada tanggal 06 Desember 2021 -06 Januari 2022 di PMB Rusmaleni Baturaja Tahun 2021. Teknik pengambilan sample menggunakan Total Sampling denga teknik analisis data menggunakan uji Chi-Square Hasil : Hasil analisis pengetahuan ibu nifas tentang perawata payudara sebagian dari responden dengan pengetahuan baik sebanyak (32,4%), cukup sebanyak (35,3%) dan kurang (32,4). Sikap ibu nifas tentang perawatan payudara sebagian dari responden memiliki sikap positif (50,5%) dan sikap negative (50,0%). Hasil analisis bivariat dengan P Value sebesar 0,000 ,> 0,023. Ha diterima Ho ditolah Simpulan : ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang perawatan payudara Kata Kunci : Pengetahuan,Sikap dan Perawatan Payudara Kepustakaan : 2011-202

    Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ) Dengan Pendekatan Active Learning di SMK PGRI 1 Salatiga

    Get PDF
    Teenage marriage is still common in Indonesia, even though the impact of it is obvious. This marriage can also cause mental, social and economic problems that may lead to domestic violence. The factor of teenagers’ less knowledge about the age of safe marriage has not been widely understood, so many teenagers are easily influenced by unhealthy relationship, and some of them decide not to continue their study. The implementation of the activity was carried out at SMK PGRI 1 Salatiga with the method of providing health education about PUP by using an active learning approach divided into 3 stages of implementation. The data collection instrument was questionnaires. Before being given the health education about PUP, a small proportion of them had less knowledge about the age of marriage with the score of 67, namely 13 students (14.3%), 2 students (2.2%) got 50 and 58 score (2.2%), most students or 31 students (34.1%) got 75 score, 18 students (19.8%) got 83 score, 20 students (22.0%) got 92 score, and 4 students (4.4%) got 100 score. After getting the health education, 35 students (38.5%) got 83 score, 32 students (35.2%) got 92 score, and 3 students (3.3%) got 100 score. However there were still some students who had less knowledge getting 67 score as many as 4 students (4.4%) and 58 score as many as 3 students (3.3%). Marriage Age Maturing (PUP) is a program that can be implemented to increase students’ knowledge about marriage.AbtrakPernikahan remaja masih banyak terjadi, meskipun dampak pernikahan pada usia remaja ini sudah nyata terlihat. Masalah lainnya adalah masalah mental,sosial dan ekonomi yang bisa berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga. Faktor pengetahuan remaja tentang usia perkawinan yang aman belum banyak dipahami, sehingga banyak remaja yang mudah terpengaruh oleh pergaulan yang bebas, dan banyak juga yang memutuskan untuk tidak melanjukankan sekolah. Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di SMK PGRI 1 Salatiga dengan metode pemberian promosi kesehatan Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) dengan pendekatan active learning yang terbagi menjadi 3 tahap pelaksanaan. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Sebelum diberikan promosi kesehatan pendewasaan usia perkawinan sebagian kecil memiliki pengetahuan kurang tentang usia perkawinan dengan nilai 67 yaitu 13 siswa (14.3%), nilai 50 dan 58 sebanyak 2 siswa (2.2%), siswa memiliki pengetahuan baik tentang usia perkawinan paling banyak siswa mendapat nilai 75 sebanyak 31 siswa (34.1%), nilai 83 sebanyak 18 siswa (19.8%), nilai 92 sebanyak 20 siswa (22.0%) dan ada yang mendapat nilai 100 sebanyak 4 siswa (4.4%)’. Sesudah diberi promosi kesehatan yang memiliki pengetahuan baik tentang usia perkawinan dengan nilai 83 sebanyak 35 siswa (38.5%), nilai 92 sebanyak 32 siswa (35.2%), dan yang mendapat nilai 100 sebanyak 3 siswa (3.3%). Namun masih ada siswa dengan pengetahuan kurang yang mendapat nilai 67 yaitu sebanyak 4 siswa (4.4%) dan nilai 58 3 siswa (3.3%). Pendewasaan Usia Pernikahan ( PUP ) merupakan salah satu program yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pernikahan
    corecore