1 research outputs found

    Analisis Hubungan Lingkungan Kerja Praktik Keperawatan Dan Kepuasan Kerja Perawat Dengan Kejadian Missed Nursing Care Di Ruang Rawat Inap RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua Kabupaten Belu

    Get PDF
    Missed nursing care adalah semua aspek asuhan yang diperlukan yang dihilangkan baik sebagian atau seluruhnya atau tertunda dan dikatakan sebagai kelalaian. Missed nursing care jarang terjadi dalam pengkajian keperawatan, sedangkan intervensi perawatan dasar sering terjadi seperti indikasi mobilisasi, pemberian obat dalam waktu 30 menit sebelum atau setelah jadwal yang ditetapkan, dan perawatan mulut. Missed nursing care berdampak pada menurunnya kualitas asuhan, dan kepuasan pasien, sehingga mengakibatkan keterlambatan respon perawat terhadap kondisi pasien. Angka kejadian missed nursing care dipengaruhi oleh faktor internal yaitu kejadian missed nursing care yang berasal dari individu perawat itu sendiri yang berhubungan dengan kepuasan kerja dan faktor eksternal yaitu kejadian missed nursing care yang berasal dari lingkungan kerja, kerjasama tim, komunikasi, organisasi pembelajaran, beban kerja, dukungan manajemen untuk keselamatan pasien, dan infrastruktur yang tersedia. Salah satu faktor eksternal yang paling banyak disebutkan adalah lingkungan kerja praktik keperawatan, perawat dilaporkan mengabaikan beberapa perawatan karena kepuasan kerja yang rendah. Dengan melihat fenomena tersebut bahwa lingkungan kerja yang buruk akan menjadi masalah utama dalam profesi keperawatan, sehingga lingkungan kerja perawat dapat dikaitkan dengan kualitas asuhan, mortalitas, perawatan pasien secara individu, dan missed nursing care. Lingkungan kerja praktik keperawatan profesional dapat didefinisikan sebagai karakteristik organisasi yang memiliki karakter dengan memfasilitasi penciptaan situasi kerja untuk mendorong praktik keperawatan profesional dengan memberdayakan perawat melalui pemberian otonomi, akuntabilitas, dan kontrol terhadap lingkungan kerja saat memberikan asuhan keperawatan dan kolaborasi antar perawat. dan dokter. Dampak lingkungan yang buruk yang menyebabkan missed nursing care adalah situasi stres, sumber daya yang langka, staf yang tidak memadai, tempat kerja yang menetapkan tuntutan kerja yang tidak jelas atau saling bertentangan. Missed nursing care akan semakin buruk jika lingkungan kerja praktik keperawatan dan kepuasan kerja perawat mengalami masalah dalam bekerja dan tuntutan kerja yang tidak jelas sehingga perawat mengabaikan kerja praktiknya, hal ini mengakibatkan kurangnya kepuasan kerja bagi perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara lingkungan kerja praktik keperawatan dan kepuasan kerja perawat dengan kejadian missed nursing care di Ruang Rawat Inap RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, Kabupaten Belu. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian deskriptif korelasional dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian berada di Ruang Rawat Inap Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, Kabupaten Belu. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner angket berupa google form lingkungan kerja praktik keperawatan, kepuasan kerja dan missed nursing care. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 131 perawat yang bekerja di ruang rawat inap. Analisis data univariatvii menggunakan mean, median, SD, min-max, analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson dan analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda Hasil distribusi frekuensi menunjukkan mayoritas perawat usia 25-35 tahun sebanyak 96 (73,3%), jenis kelamin terbanyak berjenis kelamin perempuan 125 (95,4%), pendidikan terbanyak D-III keperawatan 116 (88,5%), lama bekerja 1-20 tahun 127 (97%), sebagian besar berstatus pegawai kontrak 83 (63,4%), berstatus kawin 105 (80,2%). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan nilai p value 0,00 sehingga p value < 0,05 terdapat hubungan antara lingkungan kerja praktik keperawatan dan kepuasan kerja dengan kejadian missed nursing care di ruang rawat inap RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Hubungan antara lingkungan kerja praktik keperawatan dan kepuasan kerja dengan kejadian missed nursing care menunjukkan hubungan yang kuat berlawanan arah dengan nilai koefisien korelasi untuk lingkungan kerja praktik keperawatan -0,83 dan nilai koefisien korelasi untuk kepuasan kerja -0,82 sehingga bahwa semakin baik lingkungan kerja asuhan keperawatan dan kepuasan kerja maka semakin rendah kejadian missed nursing care Variabel yang paling mempengaruhi kejadian missed nursing care adalah lingkungan kerja praktik keperawatan dan kepuasan kerja dengan model persamaan Y = Konstanta - 1x1 - 2x2 missed nursing care = 90,225 - 0,786 (lingkungan kerja praktik keperawatan) – 0,783 (kepuasan kerja). Hal ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu poin dalam lingkungan kerja praktik keperawatan akan mengurangi missed nursing care sebesar -0,786, setiap peningkatan satu poin dalam kepuasan kerja akan mengurangi missed nursing care sebesar -0,783. Hal ini sejalan dengan penelitian (Albsoul et al., 2019) yang menyatakan bahwa pemberian asuhan keperawatan yang tepat dari seorang perawat akan berdampak pada perawat dan pasien, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang baik dan meningkatkan kepuasan kerja. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan langsung kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah-kaidah profesi keperawatan dan sebagai inti dari praktik keperawatan, oleh karena itu asuhan keperawatan yang tepat dari seorang perawat akan berdampak pada perawat dan pasien, salah satunya mencegah duplikasi. tindakan dan missed nursing care Lingkungan kerja praktik keperawatan yang dapat mempengaruhi terjadinya missed nursing care adalah ketersediaan perawat, hubungan dokter-perawat, kebijakan organisasi dan manajemen terhadap perawat, partisipasi perawat dalam pengambilan keputusan, prosedur keperawatan dan edukasi untuk meningkatkan pelayanan asuhan. Sedangkan kepuasan kerja mempengaruhi gaji, otonomi, kebijakan organisasi, persyaratan kerja, interaksi perawat dan perawat, interaksi perawat dan dokter. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara lingkungan kerja praktek dan kepuasan kerja perawat dengan kejadian missed nursing care di Ruang Rawat Inap RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, Kabupaten Bel
    corecore