6 research outputs found

    "Petangan" dalam Kosmologi Jawa di Tengah Pluralitas Pandangan Dunia

    Full text link
    Kebudayaan Jawa sebagai unit terbesar kebudayaan Indoensia, dewasa ini menghadapi masalah internal dan masalah eksternal yang cukup kompleks

    Otoritas Wahyu dan Kreativitas Akal dalam Penetapan Hukum Islam (Tinjauan Epistemologis terhadap Hukum Islam)

    Full text link
    Penelitian ini bet'tujuan menelaah adanya kreativitas akal dalam penetapan hukum Islam yang bersumber dati ototitas wahyu Tuhan, baik yang langsung teredaksikan dalam AI-Quran, maupun dalam Hadits Nabi. Penelitian berangkat dari permasalahan bahwa hukum Islam bersumbet· dati wahyu Tuhan yang sifatnya mutlak. Di sisi lain produk hukum tersebut dipemntukkan bagi manusia dengan segenap kemampuan akalnya. Maka, bagaimana keduanya dikompromikan. Hipotesisnya adalah bahwa hukum Islam sebenarnya mempakan sistem ilmu yang bersumber datiototitas wahyu, namun demikian kreativitas akal mengambil peran interpretasi dan rekonstmksi dalam pembakuannya.Penelitian dilakukan dengan cara menempatkan hukum Islam sebagai objek yang ditelaah, dan epistemologi atau filsafat pengetahuan menjadi sudut pandangnya. Dalam proses analisis ini unsur metodis penelitian filsafat seperti diskriptif, analisis, dan sintesis dipergunakan.Istimbath hukum Islam pada hakikatnya adalah proses pemahaman akal terhadap firman Tuhan. Sebagai sebuah ciptaan Tuhan, hukum Islam memuat ptinsipptinsip atura'n yang sifatnya tetap dan abadi, namun pengakuan terhadap eksistensi akal menjamin pelaksanaannya bersifat fleksibel. Pada wilayah inilah fiqh dipahami sebagai wujud upaya ilmiah manusia untuk mengkaji dan menyusun ptinsip-prinsip Tuhan itu ke dalam sistem hukum yang manusiawi. Kreativitas akal (ar-rayu) dipergunakanansebagai sumber pengetahuan hukum Islam ketiga setelah sumber utamasecara hatfiah tidak memuat ketentuan hukum yang diperlukan. Ar-ra'yu dibutuhkan untuk mengetahui hukum yang tersirat di Balik suatu redaksi AI-Quran yang memerlukan pengkajian lebih, mendalam. Latar belakang dari diakuinya peranan akal ini adalah Kenyataan berkembangnya kehidupan masyarakat yang diikuti oleh berbagai permasalahan hidup yang tidak ditemui jawabannya secara halfiah dalam AI-Quran maupun AI-Hadits

    Eksistensi Manusia dalam Perspektif Tasawuf

    Full text link
    There are two opiniors that are extremely different about tasawuf function in actualization human exsistence.Material object of the research is tasawuf concepts. Philosophical hermeneutic method used in this research. There are some procedures of method, namely, interpretation, analysis-synthesis, coherency,conparation, and heuristics.The results of the research are, according to tasawuf, there are two means of human exsistence. The first, as an exsistence, in the God-human relation context, the human as khalifatullah fil ard, the human are peace keeper in the world. Their action are actualization of God norms. The second, self consciousness as khalifatullah, its not principle diffrences; usually the one completes the orther. Tasawuf general orientation is to come to God, and become khalifatullah. Tasawuf can be an alternative procedure to human exsistence

    Formulasi Paham Mistik-Keagamaan dalam Tradisi Kepimpinan Jawa dan Kontribusinya Bagi Kepimpinan Nasional

    Full text link
    The methodical aspects to analyze these research are interpretation, intern-coherency, holistical, and heuristical methods.The power in Javanese tradition is a metaempirical ideas that metaphysically is The successfully leadership will bring a good social order and the fail leadership will cause a chaos society. To reach the succesfully religion is used to legitimate the leadership sometime, everthought this way brings a negative aspect.This research will explain how mystic-religion ideas or religions influence a Javanese leadership, and its contribution to national leadership. This research is a libralian research. The material object of this research is to the tradition of Javanese leadership reached to the spiritual activity to accumulate the cosmic power in to a leader itself.The leadership therefore, is valid because sources from adikodrati power. The manunggaling kawula Gusti as religion-mystic ideas does not only explain relation between a leader with God, but between a leader with people also.The power of Javanese ideas usefull for national leadership development. It is important to remain that in the leadership personality there is a cosmic harmony. Believing to God and concern to the people are requierment in building a tight leadership
    corecore