6 research outputs found

    Gambaran Kuman Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Periode Januari-Desember 2010

    Get PDF
    Methicillin resisten Staphylococcus aureus (MRSA) masih menjadi permasalahan kesehatan yang penting karena frekuensinya cenderung meningkat di dunia sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kuman MRSA yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi dan pemantauan terhadap program pengendalian infeksi serta pencegahan terhadap kejadian MRSA. Penelitian potong lintang deskrptif ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) periode Januari-Desember 2010 dengan menggunakan data sekunder pemeriksaan biakan dan resistensi antibiotika dengan hasil isolat MRSA. Data karakteristik subyek dengan isolat MRSA meliputi usia, jenis kelamin, jenis kasus dan data isolat MRSA meliputi jumlah, jenis spesimen dan asal spesimen. Pada penelitian ini didapatkan jumlah isolat MRSA 32%. Gedung A lantai 7 merupakan ruangan asal isolat MRSA terbanyak dan sebagian besar merupakan ruang perawatan kasus Ilmu penyakit dalam. Spesimen terbanyak isolat MRSA berasal dari pus dan sebagian besar akibat infeksi kulit dan jaringan lunak. Evaluasi dan pemantauan penggunaan antibiotika perlu dilakukan untuk mengendalikan dan mencegah peningkatan angka kejadian MRSA

    Pola Gambaran Darah Tepi pada Penderita Leukimia di Laboratorium Klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

    Get PDF
    Leukemia merupakan keganasan hematologi yang disebabkan oleh faktor imunologi, genetik, virus, dan zat kimia. Leukemia dibedakan menjadi leukemia mieloblastik akut (LMA), leukemia limfoblastik akut (LLA), leukemia mielositik kronik (LMK), dan leukemia limfositik kronik (LLK). Diagnosis awal leukemia dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap dan gambaran darah tepi (GDT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola GDT pada penderita leukemia di laboratorium klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang pada 98 penderita yang mengalami leukemia berdasarkan kesan pemeriksaan GDT di laboratorium klinik RSMH pada 1 Januari 2012–31 Desember 2012. Sebagian besar penderita leukemia adalah laki-laki. Penderita LMA terbanyak pada kelompok usia 31–40 tahun (27,3%), LLA terbanyak pada kelompok usia 1 bulan-10 tahun (46,2%), LMK terbanyak pada kelompok usia 21–30 tahun (23,3%), dan LLK terbanyak pada kelompok usia 51–60 tahun (100%). Pola GDT yang banyak ditemukan adalah eritrosit normokrom normositik; jumlah leukosit meningkat dan sel blas (+) pada LMA dan LLA; jumlah leukosit meningkat, sel blas (+), dan dijumpai disemua tahapan maturasi seri granulositik pada LMK; jumlah leukosit meningkat, limfosit (+), dan smudge cell pada LLK; jumlah trombosit menurun dan bentuk normal pada LMA, LLA, dan LLK; jumlah dan bentuk trombosit normal pada LMK dan LLK. Sebagian besar penderita leukemia mengalami anemia, leukositosis, dan trombositopenia. Pemeriksaan GDT merupakan pemeriksaan laboratorium yang penting untuk membantu diagnosis leukemia dan menilai respon pengobatan, sehingga diharapkan kesan hasil pemeriksaan GDT dapat tercatat dengan baik

    Prevalensi Blood Borne Virus pada Pasien Hemodialisis Kronik di Instalasi Hemodialisis RSMH Palembang

    Get PDF
    Pasien hemodialisis kronik lebih berisiko untuk mendapat infeksi Blood Borne Virus (BBV) seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV karena penggunaan akses vaskular berulang. Pada pasien hemodialisis terdapat tiga faktor risiko utama mempengaruhi terjadinya penularan infeksi BBV yaitu, riwayat transfusi darah, riwayat transplantasi ginjal, dan durasi hemodialisis. Prevalensi BBV pada pasien hemodialisis berkisar 12-29%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi BBV di lingkungan hemodialisis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan potong lintang. Data diperoleh dari catatan medik pasien hemodialisis di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013. Dari 290 catatan medik pasien didapat 92 catatan medik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan 6 (6,5%) pasien terinfeksi HCV, 5 (5,4%) pasien terinfeksi HBV, 2 (2,2%) pasien terinfeksi HIV, dan tidak didapatkan pasien dengan koinfeksi. Pasien yang terinfeksi HBV dan HCV lebih banyak perempuan dari laki-laki. Infeksi Lebih banyak didapatkan pada pasien dengan riwayat transfusi darah. Rerata lama hemodialisis pasien yang terinfeksi lebih besar dibanding rerata pasien yang tidak terinfeksi dan rerata lama hemodialisis seluruh pasien. Pasien yang terinfeksi HBV dan HCV memiliki rerata usia lebih kecil dibanding dengan rerata usia pasien yang tidak terinfeksi. Prevalensi HCV pada pasien hemodialisis kronik di Instalasi Hemodialisis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang adalah 6,5%, prevalensi HBV adalah 5,4%, dan prevalensi HIV adalah 2,2%. Pasien perempuan lebih banyak terinfeksi HBV dan HCV. Pasien dengan riwayat transfusi darah lebih banyak terinfeksi. Rerata lama hemodialisis pasien terinfeksi lebih lama dibanding pasien yang tidak terinfeksi

    Peran Small Dense Low Density Lipoprotein terhadap Penyakit Kardiovaskular

    Full text link
    Penyakit Kardiovaskular (PKV) menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Karena itu, penting dilakukan identifikasi dini berbagai faktor risiko yang berperan dalam PKV. Low density lipoprotein-cholesterol (LDL-C) merupakan salah satu faktor risiko mayor PKV. Small dense-Low density lipoprotein (sd-LDL) yang merupakan LDL berukuran kecil dan padat (diameter <25.5 nm dan densitas 1.044-1.063 g/mL) dan terbentuk bila terdapat hipertrigliseridemia (>1.5 mmol/L atau > 120mg/dL). Sd-LDL dikenal sebagai LDL aterogenik karena mudah masuk ke dinding arteri dan teroksidasi. Sd-LDL mempunyai afinitas rendah terhadap reseptor LDL akibatnya lebih lama dalam sirkulasi. Selain itu, sd-LDL juga dapat menyebabkan disfungsi endotel. Kadar sd-LDL plasma dapat diperiksa dengan metode GGE, ultrasentrifugasi, PAGE, presipitasi, homogeneous dan rasio K-LDL/ApoB. Direct homogeneous assay merupakan metode sederhana terbaru yang dapat dikerjakan sebagai pemeriksaan rutin dan mengukur sd-LDL secara kuantitatif dibandingkan metode lain

    Hubungan Kadar Lipid dengan Kadar Ureum & Kreatinin Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 1 Januari-31 Desember 2013

    Full text link
    Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular masih sangat tinggi pada semua fase penyakit ginjal kronik. Salah satu faktor risiko yang penting dalam menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskular di dalam masyarakat ialah adanya Perubahan kadar lipid. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara kadar lipid dengan mortalitas pada pasien penyakit ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar lipid dan kadar ureum kreatinin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan besar sampel penelitian sebanyak 93. Data diambil dari rekam medik pasien di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari sampai 31 Desember 2013. Sebanyak 58 (62,4%) pasien berada pada kategori usia 40 – 59 tahun dan 49 (52,7%) pasien berjenis kelamin laki-laki. Rerata kadar lipid dari 93 pasien ialah : rerata kadar kolesterol total 178 mg/dl, rerata kadar kolesterol-LDL 153,9 mg/dl, rerata kadar kolesterol-HDL 36,71 mg/dl dan rerata kadar trigliserida 163,26 mg/dl. Rerata kadar ureum 163,25 mg/dl dan rerata kadar kreatinin 11,6 mg/dl. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ada hubungan antara kadar kolesterol-LDL dan kadar ureum (p=0,016), ada hubungan antara kadar kolesterol-LDL dan kadar kreatinin (p=0,004). Ada hubungan antara kadar kolesterol-LDL dan kadar ureum kreatinin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
    corecore