12 research outputs found

    Respon Pemberian Pupuk Kandang Feses Kambing Dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Alium ascalonicum L.)

    Get PDF
    Bawang merah merupakan tanaman yang memiliki manfaat sangat tinggi, baik sebagai bumbu masakan maupun digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur penelitian ini dilakukan karena masyarakat petani di kelurahan Lambanapu masih banyak yang belum dapat memanfaatkan pupuk feses kandang kambing pada tanaman bawang merah, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian pupuk kandang feses kambing dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lngkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yakni P0 tanpa pemberian pupuk, P1, pemberian pupuk kandang kambing sebanyak 123.75 g/lobang tanam, P2, pemberian pupuk kandang kambing sebanyak 247.5 g/lobang tanam, P3, pemberian pupuk kandang kambing sebanyak 375.25 g/lobang tanam dan P4, pemberian pupuk kandang kambing sebanyak 495 g/lobang tanam. Variabel yang di ukur adalah tinggi Tanaman (cm), jumlah umbi, berat kering umbi (gram), berat kering brangkasan (g). Hasil penelitian menujukan bahwa dosis pupuk kendang kambing 20 ton/ha memberikan pertumbuhan bawang merah terbaik, sedang dosis pupuk kendang kambing 20 ton/ha membemberikan bobot umbi bawang merah terbera

    Kadar Klorofil Daun Berbagai Genotip Jagung Pulut (Zea mays ceratina) Lokal Pada Beberapa Perlakuan Dosis Pupuk Kandang Sapi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapat informasi tentang kadar klorofil daun beberapa genotip jagung pulut (Zea mays ceratina)lokal pada beberapa perlakuan dosis pupuk kandang sapi. Penelitian dilakukan dua tahap, pertama yaitu kegiatan budidaya di Kelurahan Wangga Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kadar klorofil daun di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu : Faktor I Varietas jagung pulut lokal terdiri dari 3 level yaitu: G1= Nggaha Ori Angu, G2= Haharu, G3= Pahunga Lodu dan Faktor II dosis pupuk kandang terdiri dari 3 level yaitu: D0= tanpa pupuk kandang (kontrol), D1= 5 ton/Ha, D2= 10 ton/Ha. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang berpengaruh nyata (p0,05) terhadap kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total tanaman jagung. Genotip jagung dan interaksi genotipe jagung dengan dosis pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total tanaman jagung pulut

    Pengaruh ekstrak bahan lokal terhadap viabilitas benih kacang tanah lokal Walakari (Arachis hypogaea L.)

    Get PDF
    Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan komoditas kacang-kacangan utama di Indonesia karena memiliki sumber protein nabati dan nilai gizi yang tinggi. Salah satu penyebab yang menghambat upaya peningkatan produksi kacang tanah yaitu rendahnya benih yang bermutu tinggi yang dapat dipengaruhi oleh lama penyimpanan benih. Salah upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi rendahnya mutu suatu benih yaitu melakukan pengujian mutu benih secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa bahan lokal terhadap viabilitas benih kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Penelitian dilaksanakan pada bulan November -Desember 2021. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap dengan 10 Perlakuan dan 2 ulangan, perlakuannya antara lain: Kontrol, Air kelapa 50 mL/L air aquadest, 150 mL/L aquadest, 250 mL/L aquadest, Ekstrak daun sirih 50 mL/L aquadest, 150 mL/L aqudest, 250 mL/L aquadest, dan Ekstrak cabai 50 mL/L aquadest, 150 mL/L aquadest, 250 mL/L aquadest. Hasil penelitian menunjukan bahwa uji daya kecambah dengan menggunakan air kelapa dengan konsentrasi 150 mL/L aquadest mencapai 90%, pada pengujian keserempakan tumbuh pada perlakuan air kelapa dengan konsentrasi 150 mL/L aquadest mencapai 66.67%, serta pengujian indeks vigor pada perlakuan air kelapa dengan konsentrasi 150 mL/L aquadest mencapai 3’3%

    Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Pepaya (Carica papaya L)

    Get PDF
    Pepaya adalah salah satu komoditas yang dapat disantap dalam buah segar dan dapat dibuat dalam bentuk olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan bibit pepaya. Akan tetapi dalam penyediaan bibit sangat dipengaruhi benihnya. Hal ini menyebabkan perlunya bahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dari bibit. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan bibit pepaya (Carica papaya L). Penelitian dilaksanakan di Kebun Lapangan Pertanian Universitas Kristen Wira Wacana Sumba pada bulan September-November 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga jumlah unit percobaab 20 percobaan yaitu kontrol (A0), 10% air kelapa (A1), 20% air kelapa (A2), 30% air kelapa (A3), 30% air kelapa (A3), 40% air kelapa (A4). Hasil penelitian menunjukkan pemberian air kelapa pada perlakuan 30% memberikan presentase rata-rata tertinggi pada pengamatan variabel jumlah daun, tinggi tanaman dan diameter batan

    PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI WANITA SUKA MAJU DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT BERBAHAN ARANG SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DI KELURAHAN MALUMBI, KABUPATEN SUMBA TIMUR

    Get PDF
    ABSTRAKMinimnya informasi pemanfaatan bahan lokal sebagai dasar pembuatan pupuk padat di Kelompok Wanita Tani Suka Maju, Kelurahan Malumbi, Kabupaten Sumba Timur merupakan alasan utama yang mendasari kegiatan pengabdian ini. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembuatan pupuk organik padat dari bahan arang sekam dan kotoran sapi. Oleh karena itu, ketergantungan terhadap penggunaan pupuk anorganik, serta biaya produksi tanaman hortikultura dapat dikurangi. Metode pelatihan yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, dan demontrasi, sedangkan metode evaluasi pelaksanaan pelatihan yaitu observasi. Hasil yang diperoleh bahwa petani sangat antusias selama kegiatan berlangsung, dan mampu mempraktikkan pembuatan pupuk organik secara mandiri. Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi Kelompok Wanita Tani Suka Maju dalam memanfaatkan bahan lokal yang ada dilingkunganya untuk dijadikan pupuk serta mampu meningkatkan produksi tanaman hortikultura yang diusahakan. Kata kunci: kelompok tani; pelatihan; pupuk organik; arang sekam padi; kotoran sapi ABSTRACTThe lack of information on the use of local materials as the basis for making solid fertilizer in the Suka Maju Women Farmers Group, Malumbi District, East Sumba Regency is the main reason for conducting service activity. The purpose of community service is to increase knowledge and skills in making solid organic fertilizer from husk charcoal and cow dung. Therefore, the dependence on the use of inorganic fertilizers, as well as the cost of producing horticultural crops can be reduced.  The training methods used are lectures, discussions, and demonstrations, while the evaluation method for the implementation of the training is observation. The results showed that farmers were very enthusiastic during the activity, and they were able to practice making organic fertilizer independently. This training provides new knowledge and skills for the Suka Maju Women Farmers Group in utilizing local materials in their environment to be used as fertilizers and has increased the production of cultivated horticultural crops. Keywords: farmer group; training; organic fertilizer; rice husk charcoal; cow dung

    SEED HEALTHY TEST AND LEAKAGE RATE OF MEMBRANE USING CONDUCTIVITY TEST ON PEANUT LOCAL VARIETY “WALAKARI†EAST SUMBA: PENGUJIAN KESEHATAN BENIH DAN TINGKAT KEBOCORAN MEMBRAN MELALUI CONDUCTIVITY TEST PADA KACANG TANAH VARIETAS LOKALâ€WALAKARI†SUMBA TIMUR

    No full text
    ABSTRACT Quality seeds are the main factor in supporting the success of production in agriculture. East Sumba has one of the local varieties of peanuts called “Walakariâ€. However, the problem is that there is a decrease in yield among farmers caused by the quality of the seeds used having decreased. Seeds that are stored for too long will experience seed deterioration. The aim of the study was to determine the quality of the local variety Walakari peanut as a typical bean of East Sumba through seed health and electrical conductivity tests to see the level of leakage of the seed membrane. The study used a completely randomized design with 10 treatments, 2 replications consisting of P0 (control), P1 (coconut water immersion 50ml/L aquadest), P2 (coconut water immersion 150ml/L aquadest), P3 (coconut water immersion 250ml/L aquadest) , P4 (betel leaf extract immersion 50ml/L aquadest), P5 (betel leaf extract immersion 150ml/L aquadest), P6 (betel leaf extract immersion 250ml/L aquadest), P7 (50ml/L aquadest chili extract), P8 ( 150ml/L aquadest chili extract, P9 (250ml/L aquadest chili extract). The results of the seed health test showed that the Walakari variety was included in the moderate to severe infection category. However, with the immersion treatment of local ingredients, betel leaf extract was able to suppress the spread of disease-causing microorganisms up to 96%. Meanwhile, the results of the membrane leakage test using the conductivity test showed that the average value of the electrical conductivity of Walakari variety peanut seeds in all treatments was included in the high category, except for the betel leaf extract soaking treatment. High conductivity values ​​indicate low seed vigor. &nbsp

    RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP APLIKASI BIOCHAR BAMBU DAN PUPUK KANDANG

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dosis biochar bambu dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (A. ascalonicum L.). penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2022 di Kel urahan Wangga, Kecematan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga di peroleh 21 unit percobaan yaitu B0P0= tampa perlakuan, B1P0= biochar bambu 5 ton/ha, B0P1= pupuk kandang kambing 5 ton/ha, B1P1= biochar bambu 2.5 ton/ha + 2.5 ton/ha pupuk kandang kambing, B1P2= 2.5 ton/ha biochar bambu +  5 ton/ha pupuk kandang kambing, B2P1= 5 ton/ha biochar bambu + 2.5 ton/ha pupuk kandang kambing, B2P2= 5 ton/ha biochar bambu + 5 ton/ha pupuk kandang kambing. Hasil penelitian menujukan bahwa pemberian dosis B2P1 dapat meningkat tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, berat kering tanaman dan berat kering umbi
    corecore