3 research outputs found

    IMPLEMENTATION OF GOVERNMENT ASSET MANAGEMENT USING TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) AS PART OF BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM)

    Get PDF
    Building asset management is a system for organizing building assets in order to provide information to support decision making. One part of asset management is the inventory of building assets. Asset inventory can be done based on Building Information Modelling (BIM). BIM is one of the approaches to look at the building as a large unified database that can provide different information. The research case is the inventory of local government assets, especially state university assets because in Indonesia, state university assets belong to local government assets. The first step of local government asset inventory is to do three-dimensional modelling using a terrestrial laser scanner (TLS) assisted by Autodesk Revit. A textual database is created which contains the location code and item code on the asset referring to the Regulation of the Minister of the Home Affairs Number 108 Year 2016 on the Classification and Codification of Regional Property. The database is directly integrated with the threedimensional model of the building. By doing these two things, there will be a building asset management process that is integrated with BIM and can be used to plan asset development.  ABSTRAK: Pengurusan aset bangunan adalah sistem untuk menganjurkan aset bangunan untuk memberikan maklumat untuk menyokong pengambilan keputusan. Satu bahagian pengurusan aset adalah inventori aset bangunan. Penyediaan aset boleh dilakukan berdasarkan Pemodelan Maklumat Bangunan (BIM). BIM adalah salah satu pendekatan untuk melihat bangunan sebagai pangkalan data bersatu yang besar yang dapat memberikan maklumat yang berbeza. Kes penyelidikan adalah untuk inventori aset kerajaan tempatan, terutamanya aset universiti negeri, kerana di Indonesia, aset universiti negeri adalah milik aset pemerintah daerah. Langkah pertama inventori aset kerajaan tempatan adalah melakukan pemodelan tiga dimensi menggunakan pengimbas laser bumi (TLS) yang dibantu oleh Autodesk Revit. Pangkalan data teks dicipta yang mengandungi kod lokasi dan kod item aset yang merujuk kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nombor 108 Tahun 2016 tentang Klasifikasi dan Pengkodifikasi Harta Daerah. Pangkalan data secara langsung disepadukan dengan model tiga dimensi bangunan itu. Dengan melakukan dua perkara ini, akan membina proses pengurusan aset yang disatukan dengan BIM dan boleh digunakan untuk merancang pembangunan aset

    Penilaian Tanah Sekitar Sarana Transportasi dengan Metode Geographically Weighted Regression (GWR)

    No full text
    Tanah merupakan benda yang bersifat abstrak karena memiliki hak digunakan dan diperdagangkan. Karena sifatnya yang dapat diperdagangkan, diperlukan penilaian tanah untuk mengetahui kualitas dan harga tanah. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan nilai tanah untuk mengetahui nilai tanah di sekitar sarana transportasi. Penilaian tanah menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR) artinya setiap nilai tanah memiliki model matematis. GWR dilakukan dengan kernel fixed gaussian dengan bandwidth optimum Cross Validation (CV). Variabel independen yang dijadikan parameter penilaian untuk nilai tanah ini adalah lebar jalan. radius bandara. radius rel kereta api. jarak ke stasiun. jarak ke terminal. jarak ke pasar. jarak ke pemadam kebakaran. jarak ke rumah sakit. status hukum lahan. guna lahan. dan kesesuaian lahan. Variabel dependen yang digunakan adalah Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dan Zona Nilai Tanah (ZNT) Badan Pertanahan Nasional (BPN). Analisis model dilakukan dengan melihat residu antara variabel dependen dan survei lapangan. Hasilnya apabila dibandingkan dengan nilai hasil pemodelan variabel NIR terdapat perbedaan sebesar Rp 423.831,159,- apabila dibandingkan dengan NIR dan Rp 1.976.916,526,- apabila dibandingkan dengan survei lapangan. Hasilnya apabila dibandingkan dengan nilai hasil pemodelan variabel ZNT terdapat perbedaan sebesar Rp 372.063,117,- apabila dibandingkan dengan ZNT dan Rp 2.041.621,107,- apabila dibandingkan dengan survei lapangan.Kata kunci—GWR, penilaian tanah, sarana transportas

    Acceleration of Land Certification with Unmanned Aerial Vehicle in Toll Road Construction Area

    No full text
    Toll roads is one important component to improve the progress of a country, because with the addition of toll roads, the accessibility easier and can advance the economic movement. One of the toll road construction that is underway is construction of Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu). The Cisumdawu Toll is prepared to tackle congestion on Jalan Cadas Pangeran and facilitate access to Kertajati International Airport. The construction of the Cisumdawu toll road itself is inseparable from land acquisition problems. Land acquisition is a process to purchase community-owned land which passed by toll road. Land acquisition requires a land certificate to facilitate legal affairs, unfortunately many land in rural areas do not yet have a certificate. This certification process can be assisted by unmanned aerial vehicle (UAV) technology to map parcel data. This research examines how UAV assist in the acceleration of certification for land parcels to be acquired
    corecore