9 research outputs found

    Peningkatan Pengetahuan Masyarakat terkait Pemanfaatan Teh Daun Kelor sebagai Suplementasi Hipertensi di Kelurahan Pinang Jaya, Bandar Lampung

    No full text
    Pergeseran tren pola penyakit dari infeksi ke Penyakit Tidak Menular (PTM) harus menjadi perhatian, tidak hanya bagi tenaga kesehatan tetapi juga bagi masyarakat dan pemerintah. Salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Obat standard yang digunakan jangka panjang telah dikaitkan dengan efek samping. Hal ini membutuhkan penggunaan bahan alami dengan efek samping yang minimal, serta sebagai terapi adjuvan dalam hipertensi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan informasi tentang cara pembuatan dan manfaat daun kelor sebagai teh yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pengobatan. Pemahaman masyarakat terhadap manfaat teh daun kelor meningkat setelah dilakukan sosialisasi

    PENGARUH PEMBERIAN STEROID SEBAGAI TERAPI ADJUVAN TERHADAP PARAMETER INFLAMASI PASIEN PNEUMONIA KOMUNITAS BERAT DI RUMAH SAKIT “X” KOTA BANDAR LAMPUNG

    No full text
    Abstrak: Pengaruh Pemberian Steroid Sebagai Terapi Adjuvan Terhadap Parameter Inflamasi Pasien Pneumonia Komunitas Berat Di Rumah Sakit “X” Kota Bandar Lampung. Parameter inflamasi nonspesifik seperti jumlah leukosit, jumlah neutrofil absolut, dan C-reactive protein (CRP) menunjukkan derajat reaksi inflamasi pada fase akut dan sering digunakan untuk menunjukkan infeksi bakteri. Salah satu terapi yang masih dipertimbangkan pada pasien Pneumonia yaitu Steroid. Sebagian studi menunjukkan bahwa pemberian kortikosteroid dosis sedang melalui intravena dapat menumpulkan respon sistemik sitokin proinflamatorik pada sepsis berat dan inflamasi paru pada pneumonia berat dan cidera paru akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Steroid Sebagai Terapi Adjuvan Terhadap Parameter Inflamasi Pasien Pneumonia Komunitas Berat Di Rumah Sakit “X” Kota Bandar Lampung. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit “X” Bandar Lampung periode Juli- Desember 2022 dengan menggunakan data sekunder rekam medik. Variabel yang diteliti yaitu variabel independen berupa data terapi steroid atau tanpa terapi steroid, variabel dependen yaitu parameter laboratorium NLR dan CRP dan beberapa parameter klinis (demam, batuk, sesak) serta parameter vital antara lain saturasi oksigen dan Respiratory rate. Hasil penelitian pada kelompok steroid, menunjukan terdapat perbaikan yang signifikan pada parameter suhu (p=0,022) dan saturasi oksigen (p=0,006). Selain itu pada parameter inflamasi NLR, ditemukan perbaikan yang signifikan pada kelompok steroid (p=0,001). Kesimpulan: terdapat pengaruh pada pemberian steroid terhadap parameter suhu, saturasi oksigen dan NLR

    ANTIOXIDANT ACTIVITY OF PETAI SELONG (Leucaena leucocephala) USING DPPH (1,1 diphenyl-2-picrylhydrazl)

    No full text
    Petai selong or petai china (leucaena leucocephala) is populary consumed in southeast asia, such as indonesia, thailand, the philippines and malaysia. This paper aims to anlayze the antioxidant activity of  petai selong (leucaena leucocephala) using DPPH(1,1 diphenyl-2-picrylhydrazl). The antioxidant activity is shown from the phytochemical analysis, degradation of DPPH, and kinetics degradation.  Phytochemical analysis was carried out by dripping petai selong extract with various reagent.DPPH was conducted by mixing the DPPH and extract petai selong with 8 ppm, 12 ppm, 16 ppm, 20 ppm, and 24 ppm. The degradation analysis was conduted using spectrofotometer UV-Vis, and the kinetics degradation were calculated using Langmuir Hinshelwood (L-H). The results show that the petai selong has an antioxidant acitivty. It is stated that the highest degradation occurs at 24 ppm where it degrades about 10 ppm of DPPH, or approximatly about96.14 percent, and the lowest degradation occurs at 8 ppm where it degrades about 2 ppm of DPPH, or approximatly about 0.98 percent. The Langmuir Hinselwood calculations show that the kinetics degradations of DPPH increase with petai selong concentration. It is stated that the higher of petai selong concentrations, the higher of antioxidant effect.

    KAJIAN ADMINISTRASI DAN FARMASETIK PASIEN BPJS HIPERTENSI DI PUSKESMAS HAJI PEMANGGILAN LAMPUNG TENGAH

    No full text
    Pelayanan resep dilakukan terlebih dahulu dengan proses skrining resep dilihat dari aspek kelengkapan resep yang mencakup persyaratan administratif, dan persyaratan farmasetik. Aspek administratif dipilih karena merupakan tahap awal dalam proses skrining resep pada saat resep dilayani dipuskesmas karena mencakup seluruh informasi didalam resep yang berkaitan dengan kejelasan tulisan obat, keabsahan resep, dan kejelasan informasi didalam resep agar tidak terjadinya medication error. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelengkapan administrasi dan farmasetik resep pada bulan November 2022-Januari 2023 di Puskesmas Haji Pemanggilan Lampung Tengah. Metode penelitian ini bersifat non eksperimental yang bersifat retrospektif. Tekhnik pengambilan sampel tekhnik purposive samplingdengan diperolehnya sebanyak 201 resep sesuai dengan kriteria inklusi. Dari Kajian Administrasi didapatkan data tertinggi pada nama pasien, umur pasien, jenis kelamin, paraf dokter dan tanggal penulisan resep dengan jumlah 201 resep persentase 100%, nama dokter 76 resep persentase 38%, berat badan 63 resep persentase 31% dan data terendah pada unit asal hanya jumlah 0 resep persentase 0%. Pada Kajian Farmasetik bentuk dan kekuatan dosis an jumah obat, stabilitas dan ketersediaan aturan dan cara penggunaan seta inkompabilitas dengan nilai tertinggi ada pada bagian dosis dan jumlah obat jumlah 201 resep persentase 100%, bentuk obat 87 resep persentase 43% dan nilai terendah terdapat pada kekuatan sediaan, stabilitas dan ketersediaan serta inkompabilitas dengan 0 resep persentase 0%. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Permenkes RI No. 26 Tahun 2020, resep yang ada di Puskesmas Haji Pemanggilan bulan November 2022-Januari 2023 belum memenuhi secara aspek administrasi dan farmasetik

    PENGARUH PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI FASILITAS KESEHATAN (FASKES) TERHADAP KUALITAS PERAIRAN UMUM : STUDI POTENSI CEMARAN ANTIBIOTIK

    No full text
    Penggunaan antibiotik di fasilitas kesehatan (FASKES) memiliki dampak signifikan terhadap kualitas perairan umum. Penelitian ini menyoroti bahwa pembuangan sisa-sisa antibiotik melalui limbah cair FASKES dapat menyebabkan kontaminasi antibiotik di lingkungan dan akhirnya mencemari perairan. Kontaminasi tersebut memiliki efek negatif pada ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Pengelolaan limbah antibiotik yang tepat di FASKES sangat penting untuk mengurangi risiko kontaminasi antibiotik. Peraturan kebijakan dan panduan yang mengatur penggunaan antibiotik serta pengelolaan limbah di FASKES, bersama dengan peningkatan kesadaran dan edukasi di kalangan staf medis tentang penggunaan antibiotik yang bijaksana, sangat penting. Infrastruktur pengelolaan limbah yang memadai perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan pengolahan limbah medis. Monitoring lingkungan secara rutin harus dilakukan untuk menilai tingkat kontaminasi antibiotik dan menerapkan langkah mitigasi yang diperlukan. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan penggunaan antibiotik di FASKES dapat memiliki dampak minimal terhadap kualitas perairan umum, menjaga kesehatan manusia, dan keberlanjutan lingkungan
    corecore