2 research outputs found

    Pengelolaan Sistem Transportasi oleh Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Tahun 2013-2015

    Full text link
    This research is based on the Regulations of the regional city of Pekanbaru number 02 of 2009 about Traffic And Road Transport that the Department of transportation the city of Pekanbaru has the authority as a service to manage transportation in General. Problems occurred at the existing highway transportation in the city of Pekanbaru in between Oplet, City Bus and Metro Trans because of the low level of mobility and accessibility in transportation such as the operating system, the frequency of arrival on the uncertain transportation, the operation of urban transport is still the old already as Oplet and City Bus, and not of route diversion transport routes new oplet intersecting route Trans Metro Pekanbaru.A common purpose is to research described by the management of transportation department of transportation Pekanbaru. This is cityhe methodology, qualitative study data collection techniques used is, documentation, interviews and observation. While data analysis was descriptive.This study looked at the management of municipal Pekanbaru on mobility and accessibility on transportation and setting route study conducted transportation department on Oplet, City Bus and Trans Metro Pekanbaru.The result of this research suggests transportation system management done transportation department on the implementation of the route diversion on oplet and city bus with not been undertaken effectively and efficiently, as evidenced by at present well intersecting with the route Trans Metro Pekanbaru.While in the development of Trans Metro corridor can be done effectively and efficient, evidenced by 2 corridor and in 2015 to 8 corridor

    Studi Awal Desain Pabrik Bioetanol dari Corn Stover

    Full text link
    Jagung (Zea mays) merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Pada tahun 2006, luas panen jagung adalah 3,5 juta hektar dengan produksi rata-rata 3,47ton/ha, produksi jagung secara nasional 11,7 juta ton. Limbah batang dan daun jagung kering adalah 3,46 ton/ha sehingga limbah pertanian yang dihasilkan sekitar 12.1juta ton. Potensi energi limbah pada komoditas jagung sangat besar dan diharapkan akan terus meningkat sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan produksi jagung secara nasional yaitu program pengembangan peternakan secara terintegrasi (Crop Livestock System/CLS). Oleh karena itu, optimasi pemanfaatan limbah jagung sangat diperlukan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal sehingga dalam studi ini diputuskan pemanfaatan sebanyak 50% limbah pertanian jagung yang ada di Kab. Tuban untuk selanjutnya diproses menjadi Bioetanol 95%. Ketersediaan bahan baku, letak strategis, transportasi yang mudah terletak di jalur pantura dan langsung terhubung dengan pelabuhan, serta potensi tenaga kerja yang cukup menjanjikan menjadikan alasan dalam pemilihan Kawasan Industri Kec. Jenu Kab. Tuban sebagai lokasi pabrik. Proses pembuatan bioetanol dari corn stover dengan proses fermentasi dibagi menjadi 4 tahap yaitu: penyimpanan dan penanganan bahan baku, hidrolisis, fermentasi, dan pemurnian. Desain konseptual yang disajikan mengacu pada Technical Report Pilot Plan National Renewable Energy Laboratory tahun 2011. Pabrik Bioetanol direncanakan dapat mengolah 484.625 ton corn stover kering/hari pada yield etanol (303 L/dry ton) dengan kapasitas produksi etanol 95% sebanyak 44.226 kL/tahun, harga jual adalah Rp13.500,00/L. Masa konstruksi pabrik yang didirikan 2 tahun dengan pembiayaan berupa modal tetap (FCI) Rp. 515.854.121.170; modal kerja (WCI) Rp. 91.033.080.207; investasi total (TCI) Rp. 606.887.201.377 ; total production cost (TPC) Rp. 345.715.009.709. Sehingga didapatkan IRR 23,37 % pertahun ;pay out time (POT) 6,98 tahun dengan project life 15 tahun ; BEP 43,23% kapasitas. Dari analisis ekonomi dan evaluasi teknis maka pabrik bioetanol dari corn stover ini layak didirika
    corecore