4 research outputs found

    Substitusi Tepung Talas Terhadap Kualitas Cookies

    Full text link
    One of an effort to reduce dependence on wheat flour in making cookies were utilizing one of the local products that can be processed is the tuber of taro as a potential source of carbohydrates which is quite high. The purpose of this study was to analyze the effect of substitution of taro flour as much as 15%, 30% and 45% of the flour used to form quality (uniform shape and the shape of the flower), brownish yellow color, smells(the fragrance and taro smells), taste (taroand sweet taste), and texture (brittleand porous texture) on cookies. The research is a pure experiment completely randomized design method using three repetitions and 30 samples. The results showed that F count > F table so that substitution of the quality of taro flour cookies effect on the quality of the form (uniform shape and form of flowers), brownish yellow color, smells (the fragrance andtaro smells), taste (sweetness and taro taste), and texture (crumbly and porous texture)

    Pemberdayaan Masyarakat melalui Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) pada Orang dengan HIV/AIDS di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2020

    Full text link
    Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yaitu pencegahan (prevention); Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP); mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi; serta penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment) (Kemenkes, 2015). Komitmen kuat semua unsur di masyarakat bahwa epidemi HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama pemerintah, non-pemerintah dan masyarakat untuk bahu membahu menekan penyebaran HIV/AIDS. Tujuan : Memberikan dukungan secara psikologis pada teman-teman populasi Kunci dan ODHA melalui Kelompok Dukungan Sebaya/Lembaga Kesejahteraan Sosial Maku Dudara. Metode: dilaksanakan dengan Observasi dan wawancara langsung dengan KDS/LKS Makududara dengan Tahapan yaitu Persiapan, Pengkajian, Perencanaan Alternatif Program, Pemformalisasi Rencana Aksi, Pelaksanaan, Evaluasi. Hasil : Setiap pengurus KDS /LKS Maku Dudara memiliki kemampuan sebagai Fasilitator dalam memberikan motivasi kepada sesama teman-teman ODHA bahwa mereka membutuhkan dukungan secara psikologis terhadap kondisi kesehatan saat ini (dengan status HIV). Tahap Pelaksanaan Kegiatan Keikutsertaan teman-teman ODHA terlibat di dalam pengurus KDS/LKS Maku Dudara diharapkan mampu menjalankan program kegiatan yang dapat memberi dukungan kepada teman-teman sesama ODHA. Kerjasama antara pengurus KDS/LKS Maku Dudara bersama teman-teman ODHA dengan Fasilitas pelayanan kesehatan selama ini berjalan dengan baik. yaitu : Pendampingan dan Penjangkauan Populasi Kunci dan ODHA, Memfasilitasi Akses Layanan Kesehatan, Bincang Bincang Sehat (BBS), Bakti Sosial, Kunjungan Rumah ODHA, Hari AIDS Sedunia (HAS)

    Pengaruh Variasi Konsentrasi Pati Talas Beneng (Xanthosoma Undipes K. Koch) sebagai Penghancur terhadap Kadar Zat Aktif dan Uji Batas Mikroba Tablet Parasetamol 500 Mg

    Full text link
    Sediaan tablet terdiri atas zat aktif dan eksipien. Eksipien atau zat tambahan pada formulasi tablet dapat berupa zat pengisi, zat pengikat dan adhesif, disintegran (penghancur), lubrikan, glidan, antiadheren, adsorben, zat penyedap, dan zat pewarna. Eksipien merupakan zat inert secara fisik, kimia, dan farmakologi yang ditambahkan ke dalam formulasi sediaan tablet untuk membantunya memenuhi persyaratan proses teknologi, persyaratan spesifikasi teknis, fisik, penampilan, persyaratan mutu resmi (farmakope). Eksipien penting untuk sediaan tablet adalah bahan penghancur. Bahan penghancur mempengaruhi pelepasan zat aktif obat dari sediaan untuk kemudian dapat memberikan efek terapi yang diinginkan. Salah satu bahan penghancur adalah amilum atau pati. Tanaman yang berpotensi memiliki kadar pati yang tinggi adalah talas beneng. Umbi Xanthosoma undipes K. Koch sendiri memiliki kadar pati sebesar 15.21%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pati talas beneng terhadap kadar dan batas mikroba tablet parasetamol 500 mg. Pembuatan tablet dilakukan dengan kempa langsung dengan variasi konsentrasi pati talas beneng sebagai penghancur yaitu 0% (FI), 5% (FII), 10% (FIII) dan 15% (IV). Hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa semua formulasi memenuhi persyaratan kadar Farmakope Indonesia yaitu FI = 100,27%; FII = 99,95%; FIII = 100,06%; dan FIV 99,85%. Uji batas mikroba menunjukkan bahwa Angka Lempeng Total FI = 20 cfu/g; FII = 35 cfu/g; FIII = 10 cfu/g; FIV = 50 cfu/g. Angka Kapang Kamir yaitu FI = 110 cfu/g; FII = 100 cfu/g; FIII = 50 cfu/g; FIV = 150 cfu/g. Uji bakteri patogen menunjukkan bahwa semua formula tidak tercemar bakteri patogen. Kata kunci: tablet, Xanthosoma undipes K.Koch, parasetamol, penetapan kadar, mikrob
    corecore