9 research outputs found
Ternate sebagai Bandar Jalur Sutra
Secara khusus jalur perdagangan antara Asia dengan Eropa
disebut dengan jalur sutra dalam bahasa Inggrisnya biasa
dinamakan silk roads. Silk roach: adalah nama puitis yang
diberikan kepadajalur perdagangan yang terbentang dart timur
ke barat sejak dahulu kala. Sutra memang menjadi komoditi
terpenting dart timur yang memacu para pedagang Eropa untuk
mencarinya. Selain sutra tentu ada komoditi lain yang
merupakan obsesi daii negara Eropa seperti rempah-rempah,
keramik, batu permata dan lain sebagainya.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa Ternate merupakan
pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran
antar bangsa. Lokasinya merupakan jalur yang menghubungkan antara Jawa dan Sulawesi telah tercipta suatu peninggalan-peninggalan purbakala, kesenian yang merupakan bukti tentang masuknya aneka ragam kebudayaan dari berbagai penjuru dunia seperti Arab, India, Cina dan Eropa
The History of Makassan Trepang Fishing and Trade
The Malayan term trepang describes a variety of edible holothurians commonly known as sea cucumbers. Although found in temperate and tropical marine waters all over the world, the centre of species diversity and abundance are the shallow coastal waters of Island Southeast Asia. For at least 300 years, trepang has been a highly priced commodity in the Chinese market. Originally, its fishing and trade was a specialized business, centred on the town of Makassar in South Sulawesi (Indonesia). The rise of trepang fishing in the 17th century added valuable export merchandize to the rich shallow seas surrounding the islands of Southeast Asia. This enabled local communities to become part of large trading networks and greatly supported their economic development. In this article, we follow Makassan trepang fishing and trading from its beginning until the industrialization of the fishery and worldwide depletion of sea cucumbers in the 20th century. Thereby, we identify a number of characteristics which trepang fishing shares with the exploitation of other marine resources, including (1) a strong influence of international markets, (2) the role of patron-client relationships which heavily influence the resource selection, and (3) the roving-bandit-syndrome, where fishermen exploit local stocks of valuable resources until they are depleted, and then move to another area. We suggest that understanding the similarities and differences between historical and recent exploitation of marine resources is an important step towards effective management solutions
Ternate sebagai bandar jalur sutra
Buku ini memuat uraian tentang keberadaan kota ternate dalam berbagai aspek baik struktur masyarakat, perdagangan masa emporium, jaringan transportasi, bandar niaga, kedatangan islam, sebaran bahasa dan kedatangan bangsa baratx, 82 hlm,; ilus.; 21 cm
Ternate sebagai bandar jalur sutra
Buku ini memuat uraian tentang keberadaan kota ternate dalam berbagai aspek baik struktur masyarakat, perdagangan masa emporium, jaringan transportasi, bandar niaga, kedatangan islam, sebaran bahasa dan kedatangan bangsa baratx, 82 hlm,; ilus.; 21 cm
Ternate sebagai bandar jalur sutra
Buku ini memuat uraian tentang keberadaan kota ternate dalam berbagai aspek baik struktur masyarakat, perdagangan masa emporium, jaringan transportasi, bandar niaga, kedatangan islam, sebaran bahasa dan kedatangan bangsa baratx, 82 hlm,; ilus.; 21 cm
Seminar sejarah nasional iv : sub tema pendidikan sejarah
BUku ini berisi kumpulan hasil seminar sejarah yang dijadikan makalah.xv, 331 hlm.: ilus.; 21 c
Seminar sejarah nasional iv : sub tema pendidikan sejarah
BUku ini berisi kumpulan hasil seminar sejarah yang dijadikan makalah.xv, 331 hlm.: ilus.; 21 c
Seminar sejarah nasional iv : sub tema pendidikan sejarah
BUku ini berisi kumpulan hasil seminar sejarah yang dijadikan makalah.xv, 331 hlm.: ilus.; 21 c