17 research outputs found

    ADSORPSI PENCEMARAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT OLEH KITOSAN YANG MELAPISI ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA

    Get PDF
    Chitosan has been used as biosorbent. In addition to having advantages, chitosan as biosorbent also has disadvantages. Chitosan is very soluble in low pH, so it cannot adsorb Cr (total) at low pH. It is because the active site (amine group) of chitosan undergoes protonation, and its adsorption capability is easily influenced by anions in waters. Therefore, this research studied the use of chitosan coating on active charcoal of coconut shell to increase the adsorption capability of Cr (total), BOD, and COD. This research was done to evaluate the characteristics of the liquid waste quality with or without Wastewater treatment unit (IPAL), and compare them with the Regulation of DIY Governor number 7/2010. It also studied the effect of pH and Concentration of chitosan coating on active charcoal as adsorbent on the decrease of Cr (total), BOD, and COD concentration in the liquid waste of leather tanning. The results indicate that the liquid waste of the leather tanning industry with and without Wastewater treatment unit (IPAL) have exceeded the quality standard for the liquid waste of leather tanning industry. An ANOVA statistical test indicated that Cr (total), BOD, and COD are significant at 0.05 (p < 0.05), with various pH influencing the decrease in Cr (total), BOD, and COD. The highest removal percentage resulting from the effect of chitosan concentration coating on active charcoal is obtained in adsorbent C (K3A1), with Cr (total) (91.9%); BOD (99.5%); and COD (98.47%).

    KARAKTERISTIK KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK BOLU GULUNG DARI TEPUNG BIJI NANGKA

    Get PDF
    The research aimed at finding out the Chemical Characteristics and Organoleptic Test of Roll Cake made of Jackfruit Seed Flour. The design used in this research was a single factor Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 3 replications. The finding obtained that the treatment combination between jackfruit seed flour and wheat flour had a significant influence towards the proximate and organoleptic values of role cake. Moreover, the characteristic of role cake made of jackfruit seeds flour and wheat flour that could be accepted by panelist was the formulation of jackfruit seed flour of 25% : wheat flour of 75% : color of 5.67 (slightly like), flavor of 5.70 (slightly like), taste of 6.03 (like), texture of 5.73 (slightly like). The result of proximate analysis involves the water content for 16.01%, ash content for 2.24%, fat content for 5.67%, protein content for 10.62%, and carbohydrate content for 49.19%.

    KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PEKTIN DARI LIMBAH KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn)

    Get PDF
    Kulit rambutan merupakan limbah yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu usaha untuk mengurangi limbah kulit rambutan yaitu dengan memanfaatkannya menjadi pektin. Indonesia masih mengandalkan pektin import yang relatif mahal hargannya sehingga perlu dilakukan usaha untuk mengurangi import pektin dengan memanfaatkan limbah kulit rambutan untuk diekstrak menjadi pektin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu fisikokimia pektin yang dihasilkan dari ekstraksi limbah kulit rambutan. Rancangan percobaan yang digunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktor tunggal dengan perlakuan konsentrasi pelarut HCl 0,1 N, 0,2 N, 0,3 N pada suhu 80C selama waktu 120 menit dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan konsentrasi pelarut terhadap karakteristik kimia pektin memberikan pengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, kadar abu, kadar metoksil, kadar galakturonat dan sudah sesuai dengan standar mutu IPPA (2003), yang diperoleh pada konsentrasi HCl 0.3 N dengan karakteristik berturut-turut yaitu rendemen 8.02%, kadar air 10.584%, kadar abu 4.37%, berat ekivalen 1046.46 mg, kadar metoksil 4.65%, dan kadar galakturonat 91.61%

    PENGARUH PENAMBAHAN PEKTIN EKSTRAK KULIT BUAH SALAK TERHADAP SIFAT FISIK SELAI KULIT PISANG KEPOK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi konsentrasi pektin kulit buah salak terhadap karakteristik fisik selai kulit pisang kepok dan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap selai kulit pisang kepok dengan penambahan variasi konsentrasi pektin kulit buah salak. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu variasi kosentrasi penambahan pektin kulit buah salak. Dalam penelitian ini masing-masing perlakuan diulang 3 kali dengan variasi konsentrasi pektin 0%, 0.5%, 1% dan 1.5%. Parameter yang diuji dalam penelitian ini yaitu uji organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa). Uji kimia (kadar air, sineresis dan daya oles). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan, dan perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Data diolah menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dan apliikasi SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukan penambahan pektin pada selai kulit pisang kepok memberikan pengaruh nyata pada aroma, rasa, tekstur, kadar air, total, sineresis dan daya oles, serta memberikan pengaruh tidak nyata pada warna selai. Penambahan pektin pada selai diperoleh pada perlakuan 1.5% penambahan pektin dengan hasil penilaian pada warna selai dengan nilai 4.3, aroma selai dengan nilai 5.67 (agak suka), tekstur selai dengan nilai 5.16 (suka), rasa selai dengan nilai 5.33 (suka). Kadar air dengan nilai 49.74%, sineresis dengan nilai 0.06%, dan daya oles dengan nilai 11.66 cm

    KARAKTERISTIK KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK KUE KOLOMBENGI DENGAN SUBTITUSI TEPUNG BIJI DURIAN

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Kimia Dan Uji Organoleptik Kue Kolombengi Dengan Subtitusi Tepung Biji Durian (Durio Zibethinus Murr) yang terdiri dari 4 perlakuan dan tiga kali ulangan, TT A1 100%, A2 75%, A3 50%, A4 25%, dengan TBD sebanyak A1 0%, A2 25%, A3 50%, A4 75%. Karakteristik kue kolombengi berbahan dasar TT dengan TBD yang dapat diterima oleh panelis dengan formulasi TT 75% : TBD 25% yaitu : warna 4.03 (netral), tekstur 4.50 (netral), sedangkan untuk organoleptik aroma TT 50% : TBD 50%  5.00 (agak suka), rasa 4.30 (netral), formulasi TT 25% : TBD 75%. Hasil analisis proksimat meliputi kadar air sebesar 2.89%, kadar abu sebesar 1.13%, kadar lemak sebesar 1.90%, kadar protein sebesar 8.37%, masih belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI No. 01-2973-1992), sedangkan pada perlakuan TT 25% : TBD 75% karbohidrat sebesar 73.43%, dan menunjukan kandungan karbohidrat kue kolombengi memenuhi syarat mutu Standar Nasional Indonesia (SNI No. 01-2973-1992), Perlakuan bahan baku dari kue kolombengi berbahan dasar tepung terigu dan biji durian memberikan pengaruh terhadap nilai proksimat, dan organoleptik kue kolombengi. Kata kunci : tepung biji durian, kue kolombengi

    Studi Pembuatan Meat Analog

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia yang terkandung pada meat analog dari tepung ampas tahu. Penelitian ini di lakukan dalam 2 tahap yaitu tahapan pertama adalah pembuatan tepung ampas tahu, kemudian di lanjutkan ke tahap yang kedua yaitu pembuatan meat analog  atau daging tiruan dengan 5 perlakuan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) factor tunggal dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2018 sampai Januari 2019 di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Laboratorium LPPMHP. Hasil yang di peroleh dari penelitian ini adalah perlakuan bahan baku meat analog tepung ampas tahu memberikan pengaruh nyata terhadap karakteristik kimia dan organoleptic meat analog tepung ampas tahu dengan kadar protein tertinggi 19.73, kadar lemak 1.7, kadar air terendah 42.9, kadar abu 1.31, kadar karbohidrat 33.14, serta tingkat penerimaan panelis terhadap aroma, warna, dan tekstur yang di sukai.Kata Kunci : Meat Analog, Tepung Ampas Tah

    PENGARUH KONSENTRASI MALTODEKSTRIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK PADA TILIAYA INSTAN

    Get PDF
    Tiliaya dalam penelitian ini akan dibuat instan akan mengikuti perkembangan jaman.  Tiliaya instan dibuat dengan menggunakan metode pengeringan oven, dan ditambahkan maltodekstrin sebagai bahan pengisi. Tujuan penelitian untuk mengetahui sifat fisikokimia dan organoleptik tiliaya instan dengan penambahan maltodekstrin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimana faktor dalam penelitian adalah konsentrasi maltodekstrin yaitu P0 : 0%, P1 : 5%, P2 : 10%, P3 : 15%. Masing-masing perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali. Data analisis dengan uji statistik Analisis Of Variance (ANOVA). Bila terjadi uji nyata (p0,5) pada setiap perlakuan, maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik fisikokimia dan organoleptik tiliaya instan dengan penambahan konsentrasi maltodekstrin yaitu : Kadar air dengan nilai 3,09%-4,47%, Kadar Abu dengan nilai nilai 0,81%-1,16%, Kadar protein dengan nilai 7,11%-11,08%, Kadar lemak dengan nilai 16,99%-18,06%, Karbohidrat dengan nilai 66,31%-70,93%,  Daya serap air dengan nilai 47,92%-66,03%, Waktu rehidrasi dengan nilai 0,58 menit-1,19 menit, Densitas kamba 0,54g/mL-0,70g/mL, Viskositas dengan nilai 327,73mPa.s-924,50mPa.s, dan hasil dari organoleptik yaitu : Warna dengan nilai 5,10-5.23, Aroma dengan nilai 5,10-5,30, Rasa dengan nilai 5,00-5.23, Tekstur dengan nilai 4,93-5,50

    PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SKIM PADA PEMBUATAN KEFIR BERBAHAN DASAR SUSU JAGUNG MANIS (Zea mays L.)

    Get PDF
    Kefir merupakan produk susu yang difermentasi dengan menggunakan bakteriasam laktat seperti Lactobacillus lactis,Lactobacillus delbrueckii subps, Bulgaricusbersama ragi dan menghasilkan asam dan alkohol. Biasanya kefir terbuat dari susu hewan, sehingga pada penelitian ini kefir dibuat dari susu jagung manis. Jagung manis mengandung berbagai zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Salah satu usaha agar jagung manis mempunyai nilai tambah adalah diolah menjadi susu. Susu jagung manis merupakan cairan yang berasal dari ekstrak biji jagung dengan atau tambahan bahan lain. Susu dapat diolah menjadi minuman fermentasi seperti yoghurt, yakult dan kefir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi susu skim terhadap mutu kefir susu jagung manis yaitu dilihat dari sifat fisik, kimia, mikrobiologi dan organoleptik. Penelitian ini dilakukan dalam pembuatan kefir susu jagung manis dengan penambahan konsentrasi susu skim yang berbeda dari 4 perlakuan yaitu 0% susu skim, 5 % susu skim, 10% susu skim dan 15% susu skim. Penelitian inimenggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang di uji yaitu total Bakteri Asam Laktat (BAL), total asam, viskositas, pH, dan organoleptik kefir susu jagung manis. Hasil terbaik kefir pada penambahan susu skim dengan lama fermentasi 24 jam terhadap pH dan Total asam tertitrasi yaitu pada konsentrasi susu skim 15% adalah 4,5 dan 0,86%, viskositas dan Total Bakteri Asam Laktat pada konsentrasi susu skim 10% adalah 560cP dan 2,9 x 105 CFU/ml. Hasil uji organoleptik menunjukan bahwa penambahan susu skim memberikan pengaruh terhadap warna yaitu antara 3,8-4,86 dan rasa yaitu antara 3,7-5,1, sedangkan hasil uji tekstur dan aroma menunjukan tidak berpengaruh nyata terhadap kefir

    FORMULASI KUE APANGI YANG KAYA BETAKAROTEN DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG BERAS MERAH (Oryza nivara)

    Get PDF
    Beras merah merupakan bahan pangan yang bernilai kesehatan tinggi. Berasmerah umumnya dikonsumsi tanpa melalui proses penyosohan. Salah satu bentuk olahan sederhana dari beras merah adalah pembuatan tepung. Beras merah selain mengandung komponen kimia lain juga terkandung betakaroten yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan menangkap radikal bebas tubuh dan menjaga sistem kardiovaskuler dan melindungi usus besar dari kanker. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kadar betakaroten, kandungan proksimat dan hasil organoleptik. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan satu faktor yaitu formulasi tepung beras merah terhadap kue apangi yang terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu 100% tepung beras putih, 100% tepung beras merah, 75% tepung beras merah, 50% tepung beras merah dan 25 tepung beras merah dengan tiga kali ulangan sehingga didapat 15 satuan percobaan. Penelitian ini dilakukan dari bulanJanuari sampai bulan Februari 2018 di Laboratorium Fakultas Pertanian,Laboratorium Teknologi Farmasi dan Balai Riset Standarisasi Manado. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kandungan betakaroten pada setiap perlakuan yang tertinggi pada perlakuan 100% tepung beras merah dan 0% tepung beras putih sebaliknya yang terendah atau bisa dikatakan hampir tidak terdapat kandungan betakaroten adalah perlakuan 100% tepung beras putih dan 0% tepung beras merah. Pengujian proksimat (protein, lemak, kadar air dan kadar abu) mengalami peningkatan, semakin banyak kandungan tepung beras merah maka nilai uji proksimat semakin meningkat kecuali pada karbohidrat mengalami penurunan, karena kandungan karbohidrat pada tepung beras merah lebih rendah dari pada tepung beras putih

    Analisis Peningkatan Nilai Gizi Produk Wapili (Waffle) yang Diformulasikan dengan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.)

    Get PDF
    Peningkatan kualitas gizi dari kacang merah dapat diciptakan melalui teknologi pengolahan bahan pangan, seperti pembuatan tepung kacang merah, sehingga kacang merah bisa mensubtitusi tepung terigu. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kandungan gizi dan tingkat kesukaan panelis terhadap kue wapili yang diformulasi dengan kacang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal (Formulasi tepung kacang merah terhadap wapili), dan 5 taraf perlakuan yaitu Kontrol (100% Tepung terigu); 75% Tepung terigu+25% Tepung kacang merah; 50% Tepung terigu +50% Tepung kacang merah; 25% tepung terigu+75% Tepung kacang merah; dan masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali. Analisis data organoleptik yang digunakan adalah Hedonic Test dengan parameter uji tekstur, aroma, warna dan rasa. Uji lanjut dilakukan dengan uji Duncan. Uji proksimat dilakukan pada semua produk. Berdasarkan hasil uji proksimat terhadap kue wapili memenuhi syarat mutu kue basah (SNI 01-4309-1996), kecuali kadar lemak perlakuan 50% Tepung kacang merah+50% Tepung terigu; 75% Tepung kacang merah+25% tepung terigu; 75% Tepung kacang merah+25% tepung terigu. Pada penentuan formula terpilih berdasarkan indeks kepentingan yaitu kadar antosianin, rasa, kadar protein, tekstur, dan kadar lemak maka wapili formula A4 (100% Tepung kacang merah + 0 % Tepung Terigu) merupakan formula terpilih. Kue wapili terpilih mengandung kadar air 33.4%, kadar abu 2.61 %, kadar lemak 3.82%, kadar protein 4.52%, kadar karbohidrat 56.33%, kadar antosianin 2.97%, warna 3.67, aroma 2.93, rasa 2.93, tekstur 2.4
    corecore