Literary Studies on Heroic Journey reflection in Wrath of the Titans Movie

The aim of this study is to analyze the representation of hero’s journey patterns from Perseus's journey in the film Wrath of the Titans. In this study, a qualitative descriptive method was used to describe the speech and actions of the characters. The structuralism approach is applied to analyze the building blocks of the film, namely the intrinsic elements. While the theory of heroism used to analyze the representation of heroes in the main character is the theory proposed by Joseph Campbell (2004). The results showed that Perseus as the main character is a hero, seen from the journey of his life in accordance with the pattern of the stages of the hero journey in Joseph Campbell's theory. There is a slight difference in the film, where the last pattern is refusal to return where Perseus refuses to continue his destiny as a god and prefers to return to live as a human with his son. However, this is not a vital difference that can change the heroic figure of Perseus

KAJIAN SASTRA PADA REFLEKSI PERJALANAN PAHLAWAN PERSEUS DALAM FILM BERBAHASA INGGRIS WRATH OF THE TITANS

Tujuan studi pada penelitian ini adalah untuk menganalisis representasi pola petualangan pahlawan dari perjalanan Perseus dalam film Wrath of the Titans. Dalam penelitian ini, metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan ucapan dan tindakan dari tokoh. Pendekatan strukturalisme diterapkan untuk menganalisis unsur unsur pembangun film yaitu unsur intrinsik. Sedangkanuntuk menganalisis representase pahlawan dalam tokoh utama menggunakan teori kepahlawanan yang diusulkan oleh Joseph Campbell (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perseus selaku tokoh utama adalah seorang pahlawan, dilihat dari perjalanan hidupnya yang sesuai dengan pola tahapan perjalanan pahlawan yang ada dalam teori Joseph Campbell. Terdapat sedikit perbedaan yang ada dalam film, dimana pada pola terakhir yaitu penolakan untuk kembali (refusal to return) menggambarkan bagaimana Perseus menolak untuk melanjutkan takdirnya sebagai seorang dewa dan lebih memilih untuk kembali hidup sebagai manusia bersama putranya. Namun hal tersebut bukan merupakan perbedaan vital yang bisa mengubah sosok kepahlawanan Perseus