3 research outputs found
Factors Contributing to Nurse Productivity in Public Hospitals in Surabaya, Indonesia
This study aimed at examining the factors that contribute to nursing productivity in public hospitals in Surabaya. Data relating to the respondents’ characteristics and their productivity were collected using a questionnaire incorporating the Behaviorally Anchored Rating Scale. The samples were drawn from 31 nurses form the emergency room (ER) and 29 nurses from the intensive care unit (ICU) wards of a public hospital in Surabaya, Indonesia, of whom, 52 nurses participated voluntarily and indicated their willingness to respond by signing an informed consent form. The chi-square and Fisher’s exact test was used to determine associations between the determinants (demographic characteristics, lifestyle and nutritional status) and productivity and the strength of association was identified by using logistic regression. The results from this study found that gender had borderline significant and duration of work experience had a significant association with nurse productivity. Therefore, gender and duration of working experience are factors which should be taken into consideration when managing human resources working in ERs and ICUs while basic nursing competencies are clearly also important factors in maintaining productivity
Laporan Praktik kerja Lapangan (PKL) di Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir Kota Surabaya
Kecamatan Semampir merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Sebagian besar penduduknya merupakan urbanisasi dari Utara Kota Surabaya. Menurut data sensus BPS Surabaya pada tahun 2015, jumlah penduduk di Kecamatan Semampir mencapai 179.479 jiwa penduduk dengan kepadatan penduduk 29.230 jiwa per km2. Dengan luas 6.65 km2 Kecamatan Semampir merupakan kecamatan dengan tingkat kemiskinannya tertinggi di Kota Surabaya. Kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang paling sering terjadi terutama pada daerah urbanisasi, dimana mereka datang ke kota dengan harapan mendapatkan penghidupan dan kehidupan yang lebih layak daripada di daerah asal mereka sebelumnya. Kebanyakan dari mereka datang tanpa berbekal keterampilan dan pendidikan yang memadai sehingga menimbulkan berbagai macam permasalahan baik itu masalah sosial, ekonomi dan kesehatan. Kedua permasalahan tersebut sangatlah komplek, sehingga tidak bisa diselesaikan secara sendiri-sendiri
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU RSU. HAJI SURABAYA
Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan salah satu masalah
kesehatan yang terjadi pada pekerja bidang kesehatan terutama perawat.
MSDs dapat menyebabkan gangguan pelayanan kesehatan, banyaknya
ijin kerja, mengurangi produktivitas dan kualitas pelayanan di rumah
sakit. Keadaan status gizi memiliki keterikatan dengan keluhan MSDs
yang selanjutnya akan berpengaruh pada produktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk menivestigasi hubungan antara status
gizi, dan keluhan MSDs dengan produktivitas kerja pada perawat IGD
dan ICU di RSU Haji Surabaya. Uji korelasi spearman digunakan untuk
mengetahui hubungan antar variabel berupa krakteristik individu, status
gizi, MSDs dan produktifitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas memiliki indeks
massa tubuh (IMT) normal (55.8%), risiko musculoskeletal disorders
(MSDs) rendah (96.2%) dan paling banyak mengeluh pada bagianleher
dan lengan atas kanan, serta tingkat produktivitas yang cukup baik
(63.5%).
Hasil analisis menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara
status gizi dengan produktivitas perawat (p value = 0.610)coefficient
correlation-0.072. Terdapat hubungan antara keluhan MSDs dengan
produktivitas kerja perawat(p value = 0.048) dengan coefficient
correlation -0.276 yang artinya jika MSDs tinggi maka produktifitas
menjadi rendah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah produktivitas dan MSDs
tidak berkorelasi secara signifikan, oleh karena itu diperlukan analisis
lebih lanjut untuk menyelidiki faktor prediktor lain seperti posturkerja