2 research outputs found
STRATEGI ADVOKASI GERAKAN SOSIAL FITRA DALAM PENCEGAHAN KORUPSI (Studi Kasus: Forum Indonesia Transparansi Anggaran/FITRA)
Penelitian ini secara garis besar memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk
menganalisis gerakan sosial FITRA dalam pencegahan korupsi. Kedua, pada
penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis strategi advokasi oleh Forum
Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) dalam terciptanya tata kelola yang baik
(good governance) sehingga praktek tindakan korupsi dapat dicegah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang anggota FITRA. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi langsung sejak
Januari - akhir Maret 2017, serta studi literatur dalam pengumpulan data primer dan
sekunder. Penelitian strategi gerakan sosial FITRA dalam pencegahan korupsi
peneliti menggunakan teori gerakan sosial dari Sidney Tarrow dan konsep strategi
advokasi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa FITRA dengan advokasi gerakannya
dalam pencegahan korupsi termasuk kedalam gerakan sosial. Analisis gerakan sosial
menggunakan teori Sidney Tarrow dengan premis yang sesuai dengan penelitian ini
yaitu didalamnya terdapat tantangan kolektif, tujuan bersama, solidaritas dan
memelihara politik perlawanan dengan cara melakukan pengawasan dan kontrol
publik kepada pemerintah. Gerakan sosial FITRA dalam melakukan strateginya
menggunakan pola-pola yang terdiri dari pola kegiatan riset, pola keterbukaan
informasi dan pola strategi pendidikan dan pelatihan. Serta advokasi sebagai bagian
gerakan sosial, FITRA terdiri dari kerjasama baik dengan simpul jaringan dan
kemitraan, persuasi melalui media massa, dan edukasi melalui pendidikan dan
pelatihan. Secara menyeluruh gerakan sosial FITRA belum maksimal dalam
melakukan perubahan sosial hal ini dikarenakan Seknas FITRA hanya melibatkan
stakeholder sehingga masyarakat belum terlibat aktif dan kurang memiliki kesadaran
untuk bersama-sama melakukan kontrol publik dan pengawasan sebagai pencegahan
korupsi.
This research has two main objectives. First, to analyze FITRA's social
movement in preventing corruption. Secondly, this study also aims to analyze the
advocacy strategy by Forum Indonesia Transparency Budget (FITRA) in the creation
of good governance so that corrupt practices can be prevented.
This research uses qualitative approach with descriptive method. Informant in
this research is 5 member of FITRA. Data collection techniques were conducted
through in-depth interview techniques and direct observation from January to end of
March 2017, as well as literature studies in primary and secondary data collection.
The research of FITRA's social movement strategy in preventing corruption of the
researcher uses social movement theory from Sidney Tarrow and the concept of
advocacy strategy.
The results show that FITRA with its movement advocacy in the prevention of
corruption belongs to social movement. The analysis of social movements using
Sidney Tarrow theory with the premise in accordance with this research is in it there
are collective challenges, common goals, solidarity and maintaining resistance
politics by way of monitoring and public control to the government. FITRA's social
movements in its strategy use patterns consisting of patterns of research activities,
patterns of information disclosure and patterns of educational and training strategies.
As well as advocacy as part of the social movement, FITRA consists of good
cooperation with network nodes and partnerships, persuasion through mass media,
and education through education and training. Overall FITRA social movement is not
maximal in doing social change this is because Seknas FITRA only involving
stakeholder so that society have not actively involved and lack of awareness to jointly
conduct public control and supervision as prevention of corruption