98 research outputs found

    Evaluasi Pengembangan Busrel dan Bus Terpadu di Kota Tangerang

    Full text link
    Pertumbuhan penduduk dan ekonomi di kota-kota besar di Indonesia khususnya di Kota Tangerang semakin memacu perkembangan pada pusat pelayanan yang ada, seperti pemukiman, industri maupun perdagangan. Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan transportasi yang memadai untuk menunjang kegiatan karena apabila prasarana dan sarana tidak dapat menunjang kegiatan maka akan terjadi kemacetan lalu lintas. Berdasarkan perda No.6 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tangerang 2012-2023, Kota Tangerang merencanakan pengembangan prasarana dan sarana baru jaringan kereta api intra kota yang menghubungkan antar pusat pelayanan, maka dari itu diperlukan adanya alternatif alat transportasi massal lain selain kereta api yang memiliki kelebihan dibandingkan alat transportasi massal yang ada. Untuk menentukan alat transportasi massal yang tepat untuk diterapkan pada Kota Tangerang, maka perlu adanya evaluasi mengenai beberapa alat transportasi massal yang memungkinkan dikembangkan di Kota Tangerang. Studi ini mengevaluasi upaya pengembangan Busrel dan Bus Terpandu di Kota Tangerang. Evaluasi ini dibuat untuk penanganan masalah kemacetan lalu lintas yang terjadi di dalam Kota Tangerang dengan cara mengevaluasi alat transportasi massal yaitu Busrel dan Bus Terpandu

    Identifikasi Dinamika Harga Lahan di Kawasan Cipadu Kota Tangerang

    Full text link
    Kawasan Cipadu terletak di Kecamatan Larangan Kota Tangerang, merupakan kawasan yang terkenal dengan kawasan perdagangan/ jasa, khususnya perdagangan tekstil. Kawasan ini mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk 4,82% dan perkembangan fisik yang sangat pesat. Kondisi tersebut berdampak pada Perubahan fungsi lahan di wilayah studi dan sekitarnya. Penggunaan lahan yang pada awalnya didominasi oleh Perumahan mulai beralih fungsi menjadi pertokoan dan kios-kios pedagang tekstil (mixed use) sebagai imbas dari keberadaan pasar tekstil di kawasan tersebut. Peralihan fungsi lahan ini disertai pula dengan kenaikan harga lahan, khususnya pada bagian kawasan yang telah beralih fungsi menjadi kegiatan perdagangan. Kenyataan ini membuktikan bahwa tingginya kenaikan harga lahan sangat dipengaruhi oleh fungsi lahan atau jenis penggunaan lahan bersangkutan. Kegiatan perdagangan/ jasa sebagai kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi cenderung memacu kenaikan harga lahan yang tinggi pula. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dinamika harga lahan di wilayah studi dan aspek-aspek mempengaruhinya serta proyeksi harga lahan di wilayah studi pada masa mendatang. Untuk mencapai tujuan tersebut studi ini mengkaji berbagai aspek-aspek yang terkait diantaranya penggunaan lahan, kependudukan dan transportasi. Dari hasil analisis diketahui bahwa faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dinamika harga lahan di Kawasan Cipadu adalah aksesibilitas, penggunaan lahan dan kependudukan. Di samping itu, harga lahan di Kawasan Cipadu berdasarkan hasil proyeksi kenaikan harga lahan sampai dengan tahun 2014 akan mencapai rata-rata Rp 373.420/m². Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan terutama bagi Pemerintah Kota Tangerang didalam merumuskan kebijakan penataan ruang dan Peruntukkan lahan di Kawasan Cipadu

    Kajian Penanaman Kedelai Di Bawah Kelapa Sawit Umur Empat Tahun Di PTPN III Kebun Rambutan

    Full text link
    To study the growth and yield of soybean under of oilpalm age four years at PTPN III KebunRambutan, a research has been done in February to May 2012. The design used was random plotdesign with two treatment. The first factor are varieties (Anjasmoro and Nanti) and the secondfactor are planting system (Square and Hexagonal planting system).The result showed that varietieshas significant effect of the plants length at 3, 4, 5, and 6 weeks after planting (WAP), amount ofleafs, age of flowering, weight of dry branches, production per plot, and amount of 100 seeds. Theplanting system has only influence of amount of 100 seeds. There was no interaction between thetwo treatments that was observed for all parameters

    Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013

    Full text link
    This research is deskriftif by using a quantitative approach. The population in this study are all the patients in the inpatient room class III Hospital Imelda and the number of samples as the respondents a total of 65 people.The results showed the category indicator is direct evidence or real nurses are the majority category either as many as 54 people (83.1%), the category of indicators of reliability of nurses is the majority of the categories are good enough as many as 37 people (56.9%), indicator category respond swiftly nurses are the majority category either as many as 28 people (43.1%), indicator categories convinces nurses are the majority category either as many as 25 people (38.5%) and categories of indicators are the majority of nurses empathy categories less well as many as 26 people (40,0%).In order to change the perception of patients who are not good indicators of health care nurses in inpatient hospitals, Imelda, required the efforts of requiring inpatient room nurses in training activities and seminars on health so that knowledge is always growing and developing as well as they can provide a wide range of health information to patients with precise, hospital management need to set policies and measures to deal with the patient's complaint about the persuasive approach to nurse the nurse through the supervision of the head of the room and the awarding of reward

    Keterbacaan Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas VII Dengan Grafik Raygor

    Full text link
    Buku teks merupakan salah satu faktor penunjang untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu syarat buku teks yang baik adalah kesesuaian tingkat keterbacaannya dengan tingkat perkembangan kognisi peserta didik pengguna buku teks tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia Kurikulum 2013 tingkat SMP kelas VII. Keterbacaan buku teks diukur dengan menggunakan grafik Raygor. Metode yang digunakan adalah deskriftif analisis dengan grafik Raygor. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah delapan teks dari buku bahasa Indonesia Kurikulum 2013 kelas VII. Setiap satu bab diambil satu teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk buku teks bahasa Indonesia kelas VII, dari delapan teks yang dianalisis, empat teks sesuai tingkat keterbacaanya (50%), tiga teks tidak sesuai (37,5%), dan satu teks invalid (12,75%). Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa keterbacaaan buku teks bahasa Indonesia Kurikulum 2013 tingkat SMP Kelas VII menggunakan grafik Raygor kurang sesuai dengan peserta didik sasaran
    corecore